Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips User-Interface

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas 3 Design Resources Terbaik untuk Para UI/UX Designer, Apa Aja? di BuildWithAngga

3 Design Resources Terbaik untuk Para UI/UX Designer, Apa Aja?

Kamu pernah gak bingung gimana caranya ningkatin skill desain tanpa bikin pusing? Aku dulu sering banget, sampai akhirnya ketemu sama tiga hal keren: Daily UI, Figma Community, dan plugin Iconsax. Mereka bertiga jadi senjata andalanku buat bikin desain lebih cepat, kreatif, dan tentunya profesional. Yuk, simak cerita ini sampai habis! DailyUI Daily UI isinya berbagai tantangan desain harian yang dirancang untuk membantu desainer UI/UX meningkatkan keterampilan mereka melalui latihan rutin. Dalam tantangan ini, peserta diberikan prompt atau tugas harian yang berfokus pada elemen UI tertentu, seperti tombol, formulir, dashboard, atau landing page. Tujuan utamanya adalah mendorong kreativitas, meningkatkan keterampilan teknis, dan membangun portofolio desain yang menarik. Tantangan ini populer di kalangan desainer karena fleksibilitasnya; peserta dapat mengikuti ritme mereka sendiri tanpa tekanan. Dan berikut manfaat atau keunggulan DailyUI Meningkatkan Konsistensi dan Disiplin Mengikuti tantangan harian melatih konsistensi dalam mendesain, yang sangat penting untuk membangun kebiasaan kerja produktif. Dengan disiplin, desainer menjadi lebih terorganisir dan termotivasi untuk terus belajar.Mengasah Kreativitas Prompt harian sering kali dirancang untuk mendorong desainer berpikir di luar kebiasaan. Ini membantu menemukan solusi kreatif untuk berbagai tantangan desain yang mungkin belum pernah dihadapi sebelumnya.Membangun Portofolio Desain Setiap hasil dari tantangan ini dapat digunakan sebagai tambahan portofolio. Portofolio yang menunjukkan berbagai jenis elemen UI akan menarik perhatian klien atau perekrut.Memperluas Keterampilan Teknis Daily UI membantu peserta mencoba alat dan teknik desain baru yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya. Ini juga merupakan kesempatan untuk memahami tren desain terkini. Figma Community Figma Community itu semacam platform kolaborasi yang disediakan oleh Figma untuk memungkinkan desainer berbagi karya, sumber daya, dan ide mereka dengan pengguna lain. Di dalamnya, pengguna dapat menemukan berbagai template, plugin, ikon, ilustrasi, desain UI, dan file lainnya yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Figma Community juga memungkinkan user untuk mengikuti desainer lain, memberikan feedback, dan mempelajari proses kreatif dari kalian. Apa aja sih keunggula si Figma Community ini? Akses ke resources Gratis Figma Community menyediakan berbagai macam template, komponen UI, wireframe, dan aset desain yang dapat diunduh secara gratis. Ini sangat membantu untuk mempercepat proses desain tanpa harus memulai dari nol.Kemudahan Berbagi dan Mempromosikan Karya Desainer dapat membagikan hasil karyanya ke komunitas, sehingga dapat dikenal lebih luas. Ini juga merupakan cara yang baik untuk mempromosikan diri dan membangun portofolio online.Dukungan Plugin yang Beragam Banyak plugin yang dibuat dan dibagikan oleh komunitas Figma, seperti plugin untuk membuat ilustrasi, ikon, atau animasi dengan mudah. Plugin ini membantu meningkatkan efisiensi kerja desainer. Iconsax - 6,000 Icons - 6 Styles Iconsax adalah kumpulan ikon super serbaguna yang dirancang untuk kebutuhan desain modern. Paket ini mencakup lebih dari 6.000 ikon dengan 6 gaya berbeda, termasuk garis (line), isian (solid), dua nada (two-tone), dan lainnya. Iconsax dirancang untuk fleksibilitas, sehingga cocok digunakan dalam berbagai proyek desain seperti aplikasi, situs web, presentasi, atau media sosial. Iconsax sangat populer di kalangan desainer UI/UX karena estetika modern, konsistensi gaya, dan kemudahan integrasinya dengan berbagai tools desain seperti Figma, Sketch, Adobe XD, hingga coding tools seperti React atau HTML. Manfaatnya ada apa aja? Kaya Pilihan dengan 6.000 Ikon Dengan jumlah ikon yang sangat banyak, Iconsax memberikan kebebasan bagi desainer untuk menemukan elemen visual yang sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek mereka, mulai dari ikon navigasi hingga ilustrasi kecil.Desain yang Modern dan Konsisten Setiap ikon di Iconsax dirancang dengan estetika modern dan keseragaman ukuran serta proporsi, sehingga memastikan desain terlihat profesional dan menarik.Iconsax mendukung berbagai format file seperti SVG, PNG, dan JSON (untuk Lottie). Ini membuatnya mudah digunakan di tools desain dan pengembangan, serta kompatibel untuk animasi. Kesimpulan Kesimpulannya, tiga tools ini — Daily UI, Figma Community, dan plugin Iconsax — adalah kunci buat desain yang lebih gampang dan profesional. Aku udah ngerasain sendiri manfaatnya, dan aku yakin kamu juga bakal suka! Yuk asah dan infestasikan ilmu desain dengan belajar ui/ux di buildwithangga! Cocok banget buat kamu yang baru mulai nih 😜

Kelas Blush; Plugin Figma yang Punya Ratusan Ilustrasi untuk UI Design Kamu! di BuildWithAngga

Blush; Plugin Figma yang Punya Ratusan Ilustrasi untuk UI Design Kamu!

Pernah merasa kesulitan menemukan elemen visual yang tepat untuk desain UI-mu? Plugin Blush di Figma bisa menjadi solusi yang kamu cari loh! Dengan plugin ini, kamu ga perlu lagi binguung mencari-cari gambar ilustrasi di internet. Semua yang kamu butuhkan sudah tersedia dalam satu tempat. Mari kita belajar cara membuat halaman Get Started yang menarik dan mudah dipahami, bahkan untuk pemula sekalipun dengan tambahan ilustrasi dari Blush! 😻 Siapkan Frame Yang pasti, siapkan dulu frame ukuran W: 391 dan H: 852 dengan warna #181718 yaa! Bikin Headline Dulu Yuk Next untuk header Get Started, kamu bisa insert tulisan dengan press T pada keyboard dan ketik “Hello, tell us about you” dengan font: PoppinsMedium48px#FFFFFF Buat Elemen Data Diri Lalu tambahkan elemen untuk data diri dengan insert R untuk membuat kotak dengan W: 335 dan H: 54 dan warna #282828. Tekan T pada keyboard lalu tulis nama dengan font Poppins, Regular, 15px dan #858585 Lalu tambahkan icon user berukuran 24px dan warna #858585 yang dapat kamu temukan di plugin Iconsax ini. corner radius 15. Untuk kotak lainnya, tekan R dan buat kotak berukuran W: 157 dam H: 54 dengan warna #282828. Lalu masukan icon gender Female. Di dalamnya, kamu bisa masukan teks “Female”: PoppinsRegular15px#858585 lalu tambahkan corner radius 15 Untuk lainnya, tekan R dan buat kotak berukuran W: 157 dam H: 54 dengan warna #282828. Lalu masukan icon kalender dengan warna #858585. Di dalamnya, kamu bisa masukan teks “09/06/1998”: PoppinsRegular15px#858585 lalu tambahkan corner radius 15 Bikin CTA Button “Continue” Selanjutnya, kita akan membuat CTA button “Contionue” Tekan R lalu buat kotak W: 329 dan H: 59Pilih warna #A4D2EBCorner radius 15Untuk teks Continue, gunakan Poppins, Regular, 15px #858585 Insert informasi Terms & Conditions Untuk teks “By clicking Continue, you agree to our Terms & Conditions”, pilih font: PoppinsRegular16px#FFFFFF yaa! Buka Figma Community Nah sekarang kita mau install plugin Blush-nya nih! Pertama, ke Figma Community lalu search plugin Blush. Maka akan banyak tersedia pilihan plugin Blush-nya. Kita pilih yang covernya ini yaa ⬆️ Run Plugin Bluish Untuk aktifkan plugin, pastikan kamu sudah save plugin itu. Lalu kembali ke desain, klik kanan pada screen lalu search Plugins > Blush Pilih Ilustrasi Sesuai Kebutuhan Setelah kamu klik plugin-nya maka akan tersedia banyak pilihan ilustrasi yang kece dan keren! Di sini aku pilih yang paket “Hyperspace” Result! Pilih ilustrasi mana yang kamu mau dan tadaa! Kamu sudah bisa membuat page Get Started dengan ilustrasi dari plugin Blush 🤩 Gampang banget bikin UI design makin kece secara sat-set! Penutup Keunggulan Plugin Blush di Figma Plugin Blush telah menjadi favorit banyak desainer karena kemampuannya memperkaya desain dengan ilustrasi yang menarik dan cepat. Berikut beberapa keunggulan utama plugin ini: Perpustakaan Ilustrasi Luas: Blush menawarkan ribuan ilustrasi dalam berbagai gaya dan tema. Mulai dari ilustrasi karakter yang ekspresif, ikon yang minimalis, hingga elemen dekorasi yang detail, semuanya tersedia dalam satu tempat.Update Berkala: Tim pengembang Blush secara aktif menambahkan ilustrasi baru dan fitur-fitur menarik lainnya. Ini memastikan bahwa Anda selalu memiliki akses ke koleksi ilustrasi yang terbaru dan relevan.Menghemat Waktu: Tidak perlu lagi mencari-cari gambar di internet. Dengan Blush, Anda dapat menemukan ilustrasi yang Anda butuhkan dengan cepat dan mudah.Meningkatkan Kreativitas: Dengan begitu banyak pilihan ilustrasi yang menarik, Blush dapat membantu Anda keluar dari zona nyaman dan menciptakan desain yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan plugin Blush, kamu tidak hanya bisa mempercepat proses desain, tetapi juga menghasilkan karya yang lebih kreatif dan menarik. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba plugin Blush sekarang dan rasakan sendiri manfaatnya! Yuk bareng-bareng asal skill kita di kelas UI/UX design buildwithangga sekaligus membangun portofolio yang berkualitas!

Kelas Gampang Hapus Background Gambar dengan Plugin Ini di Figma di BuildWithAngga

Gampang Hapus Background Gambar dengan Plugin Ini di Figma

Pernah gak sih kesulitan hapus latar belakang gambar di desain Figma-mu? Tenang aja, ada cara mudah dan cepat untuk melakukannya dalam semenit! Dengan bantuan plugin remove.bg dan gambar gratis dari Unsplash yang terhubung langsung di Figma, kamu bisa menghasilkan desain yang lebih profesional dalam waktu singkat. Dalam tutorial ini, aku akan kasih tau kamu langkah demi langkah untuk menghapus latar belakang gambar dengan mudah. Yuk, kita mulai! Siapkan Frame Card Pertama pastikan kamu siapkan frame untk dengan ukuran W: 130 dan H: 216. Jangan lupa untuk tambahkan corner radius 15 yaa! Frame ini sebagai kotak dasar dengan warna #FFFFFF. Siapkan Kotak untuk Image Lalu untuk image, tekan R pada keyboard maka akan muncul kotak baru dan buatlah dengan ukuran W: 130 dan H:11 dengan corner radius 15. Nantinya, kotak ini akan dijadikan untuk tempat image :) Buka Figma Community dan Instal Plugin Pertama, pergi ke Figma Community lalu search plugin Unsplash. Kamu akan menemukan banyak plugin berjudul Unsplash lalu pilih yang ini ⬇️ Jalankan Plugin Unsplash Lalu letakan kotak untuk image di atas frame utama card seperti di atas. Klik kanan lalu search Plugin dan pilih plugin Unsplash! Select Image yang Ingin Dimasukan Ke Dalam Card Setelah mengaktifkan plugin, kamu sudah bisa langsung auto search di Figma dengan Unsplash dan mendapatkan gambar langsung tanpa harus ke website Unsplash 🤩 Di sini aku search “Crispy Chicken” maka akan keluar ribuan pilihan image-nya! Setelah itu maka tampilan card kamu akan menjadi seperti ini. Run Plugin Remove.bg Pilih kotak yang sudah ada gambarnya lalu klik kanan untuk run plugin remove.bg yang sudah kamu save tadi. Maka otomatis plugin akan berjalan dan auto hilang deh background-nya! Hasil akhirnya aka seperti ini jika background sudah dihilangkan ⬇️ Input Informasi Dalam Card Next, isi Card dengan informasi yang dibutuhkan. Kalian bisa tekan T pada keyboard untuk input teks. Crispy Chicken: Poppins, Medium. 13px dan #434343Cookie Heaven: Poppins, Regular, 9px dan #89888815m: Poppins, Regular, 9px dan #8988888Icon jam: 12px dan #627256 Informasi Harga dan CTA Tambah Pesanan Jangan lupa untuk tambahkan harga menu dan CTA untuk menambahkan orderan. $30.00: Poppins, Semibold, 13px dan #434343Icon “+” dengan ukuran 18px warna putihLingkaran dengan ukuran 28px dan warna #627256 Susun layer icon “+” di atas lingkaran hijau tadi maka sekarang kamu sudah membuat button untuk menambahkan pesanan! Buat Rate Makanan Tekan R pada keyboard lalu buat rectangle dengan ukuran W:47 dan H: 19 lalu stroke #F7B763 Outline 1px Tambahkan icon star dengan ukuran 18px dan warna kuning #F7B763 Buatlah rating “4.7” dengan Poppins, Medium, 9px dan #090909 Susun semua tadi hingga menjadi seperti yang ada di contoh atas. Result! 👀 Nah sekarang kamu sudah tau kalau remove background image itu tinggal sat set dalam semenit menggunakan plugin remove.bg! 😻 Kelebihan Plugin remove.bg di Figma: Efisiensi Waktu: Proses penghapusan latar belakang yang biasanya memakan waktu cukup lama, kini bisa dilakukan dengan sangat cepat dan mudah hanya dengan beberapa klik.Integrasi Seamless dengan Figma: Plugin ini terintegrasi langsung dengan Figma, sehingga kamu tidak perlu berpindah-pindah aplikasi untuk mengedit gambar. Semua proses bisa dilakukan dalam satu tempat.Gratis: Versi gratis dari plugin ini sudah cukup memadai untuk sebagian besar kebutuhan desain. Kamu hanya perlu membuat akun remove.bg untuk mendapatkan API key dan menggunakan plugin secara gratis.Hasil yang Berkualitas: Kualitas hasil akhir yang dihasilkan oleh plugin ini sangat baik, bahkan untuk gambar dengan latar belakang yang kompleks. Penutup Secara singkat, plugin remove.bg di Figma menawarkan solusi yang praktis, cepat, dan efisien untuk menghapus latar belakang gambar dalam proses desainmu. Dengan plugin ini, kamu bisa fokus pada aspek kreatif desain tanpa perlu repot dengan tugas-tugas yang terlihat rumit. Yuk bareng-bareng belajar UI/UX design di buildwithagga karena di sana banyak banget tersediha kelas-kelas yang super berguna untuk asah skill design-mu!

Kelas Cara Mudah dan Cepat Masukan Gambar dengan Plugin Ini di BuildWithAngga

Cara Mudah dan Cepat Masukan Gambar dengan Plugin Ini

Pernah nggak sih, kamu merasa ribet pas lagi bikin desain card order makanan karena harus cari gambar yang pas? Aku punya solusi simpel buat kamu: gunakan plugin Unsplash! Di artikel ini, aku bakal tunjukkan langkah-langkah bikin card order makanan yang keren, cara instal plugin Unsplash, dan gimana cara menjalankannya biar desainmu makin efisien. Siapkan Frame Pertama, siapkan frame untk dengan ukuran W: 130 dan H: 216. Jangan lupa untuk tambahkan corner radius 15 yaa! Frame ini sebagai kotak dasar dengan warna #FFFFFF. Siapkan Kotak Image Lalu untuk image, tekan R pada keyboard maka akan muncul kotak baru dan buatlah dengan ukuran W: 130 dan H:11 dengan corner radius 15. Nantinya, kotak ini akan dijadikan untuk tempat image :) Instal Plugin! Pertama, pergi ke Figma Community lalu search plugin Unsplash. Kamu akan menemukan banyak plugin berjudul Unsplash lalu pilih yang ini ⬇️ Run Plugin Lalu letakan kotak untuk image di atas frame utama card seperti di atas. Klik kanan lalu search Plugin dan pilih plugin Unsplash! Pilih Image untul Kebutuhan Card Setelah mengaktifkan plugin, kamu sudah bisa langsung auto search di Figma dengan Unsplash dan mendapatkan gambar langsung tanpa harus ke website Unsplash 🤩 Di sini aku search “Cheese Burger” maka akan keluar ribuan pilihan image-nya! Setelah itu maka tampilan card kamu akan menjadi seperti ini. Keuntungan Menginstal Plugin Unsplash Gambar High-Quality Gratis: Kamu nggak perlu bayar buat dapetin gambar keren yang cocok untuk desainmu.Menghemat Waktu: Tinggal cari gambar langsung di aplikasi desainmu tanpa harus download-upload lagi.Inspirasi Visual yang Beragam: Ada ribuan gambar dengan tema yang bisa menyesuaikan kebutuhan desainmu.Mudah Digunakan: Plugin ini gampang banget dipasang dan langsung terintegrasi di aplikasi desain seperti Figma.Legalitas Terjamin: Semua gambar bebas lisensi dan aman untuk digunakan. Masukan Informasi Dalam Card Next, isi Card dengan informasi yang dibutuhkan. Kalian bisa tekan T pada keyboard untuk input teks. Chicken Burger: Poppins, Medium. 13px dan #434343Cookie Heaven: Poppins, Regular, 9px dan #89888815m: Poppins, Regular, 9px dan #8988888Icon jam: 12px dan #627256 Input Informasi Harga dan CTA Tambah Pesanan Jangan lupa untuk tambahkan harga menu dan CTA untuk menambahkan orderan. $30.00: Poppins, Semibold, 13px dan #434343Icon “+” dengan ukuran 18px warna putihLingkaran dengan ukuran 28px dan warna #627256 Susun layer icon “+” di atas lingkaran hijau tadi maka sekarang kamu sudah membuat button untuk menambahkan pesanan! Buat Rate Makanan Tekan R pada keyboard lalu buat rectangle dengan ukuran W:47 dan H: 19. Tambahkan icon star dengan ukuran 18px dan warna kuning #F7B763 Buatlah rating “4.7” dengan Poppins, Medium, 9px dan #090909 Susun semua tadi hingga menjadi seperti yang ada di contoh atas. Result ✨ Tadaa! 😻 Sekarang kamu sudah bisa membuat card dengan image secara praktis hanya dengan instal Plugin Unsplash! Plugin ini berguna banget karna bikin kerjaan kita jadi lebih sat set! 🤭 Penutup Pakai plugin Unsplash, kamu bisa bikin desain lebih cepat dan efisien tanpa kompromi soal kualitas. Cobain deh, kamu pasti bakal jatuh cinta sama kemudahan yang ditawarkannya! Kalau kamu mau belajar UI/UX lebih dalam, yuk ikut kelas di BuildWithAngga. Aku tunggu kamu di sana! 💻✨

Kelas Membuat Flow Antar Design Hanya dengan Plugin Ini di BuildWithAngga

Membuat Flow Antar Design Hanya dengan Plugin Ini

Untuk menciptakan UI design yang menarik, tidak hanya kreativitas yang diperlukan tetapi juga efisiensi dalam mengatur layout. Untuk memenuhi kebutuhan ini, desainer UI dapat memanfaatkan plugin AutoFlow di platform Figma. AutoFlow adalah plugin yang dirancang khusus untuk Figma, yang dapat membuat flow antar page atau elemen dengan cara otomatis dan mudah. Dengan AutoFlow, desainer dapat dengan mudah membuat “koneksi” antara objek, mengatur layout secara konsisten, dan secara instan menyelaraskan elemen-elemen desain mereka. Beberapa keunggulan utama dari AutoFlow adalah kemampuannya untuk secara otomatis mengoptimalkan flow antar elemen tanpa perlu membuatnya secara manual yang rumit Contoh keunggulan lain Autoflow adalah: Mudah mengatur flow Plugin ini memungkinkan pengaturan flow dengan hanya dengan beberapa klik, memastikan layout yang konsisten dan responsif.AutoFlow meminimalkan kesalahan yang mungkin kita buat, memastikan bahwa hubungan antar elemen sesuai dengan kebutuhan desain.Praktis dan efisiens AutoFlow memungkinkan designer untuk fokus pada aspek kreatif dari project mereka, meningkatkan “efisiensi” keseluruhan.Plugin ini dapat diunduh dan digunakan secara free up to 50 flows in one file. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya yang akan dikeluarkan untuk menggunakan plugin ini. Yuk simak contoh cara menggunakan Autoflow berikut ini: Install Plugin Buka Figma lalu pilih Explore Community di Menu sidebar kiri. Cari Autoflow pada Search bar dan jika sudah ketemu, Select “Try it Out” atau pilih opsi “Save”. Siapkan Design dan Aktifkan Plugin Siapkan design UI-mu dan klik kanan untuk mengaktifkan plugin. Pilih plugins dan select Autoflow. Maka plugin akan segera aktif! Menghubungkan Page/Element dengan Autoflow Setelah mengaktifkan Autoflow, pilih page atau elemen mana yang ingin kamu hubungkan. Contoh: Pilih Page A atau Elemen A lalu tekan dan tahan Shift, lalu select Page B atau Elmeen B. Dengan begitu, langsung muncul garis dan tanda panah dari Page A/Elemen A ke Page B/Elemen B dan begitu pula sebaliknya 🤩 Modifikasi Garis Penghubung dan Tambahkan Teks Kamu juga bisa membuat garis penghubung menjadi lengkung, mengubah warna, ketebalan garis dan menambahkan teks di antaranya. Untuk membuat garis yang melengkung, caranya pilih icon garis melengkung di menu Autoflow dan “Add Text” untuk menambahkan informasi di dalam garis. Done! Dengan langkah yang sederhana ini, designer dapat dengan cepat dan mudah menggunakan plugin AutoFlow untuk meningkatkan efisiensi dalam membuat flow UI design di Figma. Berikut Manfaat-manfaat Menggunakan Autoflow! Membuat Alur Pengguna yang Visual dan Mudah Dipahami: Autoflow memungkinkan kamu membuat diagram alur yang jelas dan intuitif. Ini sangat membantu dalam mengkomunikasikan ide desain kepada tim atau klien, karena mereka dapat dengan mudah melihat bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan produk.Meningkatkan Efisiensi Kerja: Dengan Autoflow, kamu bisa menghemat waktu yang biasanya digunakan untuk membuat diagram alur secara manual. Plugin ini menawarkan berbagai fitur otomatis yang memudahkan proses pembuatan dan penyuntingan diagram.Membuat Desain yang Lebih Konsisten: Autoflow membantu menjaga konsistensi dalam desain alur pengguna. Dengan menggunakan plugin ini, kamu dapat memastikan bahwa semua elemen desain saling terhubung dengan baik dan mengikuti aturan yang sama.Memudahkan Kolaborasi: Autoflow dapat diintegrasikan dengan berbagai alat kolaborasi lainnya, sehingga kamu dapat bekerja sama dengan tim desain dan pengembangan dengan lebih efektif.Menganalisis dan Mengoptimalkan Alur Pengguna: Autoflow memungkinkan kamu untuk menganalisis alur pengguna yang telah dibuat dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dengan begitu, kamu dapat membuat desain yang lebih user-friendly. Kesimpulan Plugin Autoflow adalah alat yang sangat berguna bagi desainer UI/UX yang ingin membuat alur pengguna (user flow) dengan lebih cepat dan efisien. Dengan kemampuannya untuk secara otomatis membuat flow dan menghubungkan elemen-elemen desain, AutoFlow tidak hanya menghemat waktu desainer, tetapi juga memastikan layout yang konsisten dan responsif. Kesederhanaan dalam menggunakan, bersama dengan kemampuan untuk menyesuaikan hasil dengan instant, membuat AutoFlow menjadi tool yang dapat diandalkan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas desain di Figma. Kalau kamu tertarik memperdalam skill dan pengetahuanmu dalam UI/UX, kami menyediakan kelas-kelas gratis UI/UX di BuildWithAngga lho! Keep the spirit of learning and Good luck ;)

Kelas Psstt! Bingung Cari Plugin Buat Desainmu? Nih Ada 5 Plugins Figma yang Bisa Kamu Gunakan! di BuildWithAngga

Psstt! Bingung Cari Plugin Buat Desainmu? Nih Ada 5 Plugins Figma yang Bisa Kamu Gunakan!

Pernah nggak sih kamu merasa desain presentasi UI/UX kamu masih kurang menarik atau butuh sentuhan ekstra biar lebih profesional? Aku punya kabar baik nih! Ada beberapa plugin Figma keren seperti Easometric, Redlines, Typeout, Color Hunt, dan Autoflow yang bisa bikin desainmu naik level. Dengan bantuan plugin ini, kamu nggak hanya bisa hemat waktu, tapi juga bikin presentasi desain lebih terstruktur, rapi, dan pastinya memukau. Mau tahu apa saja keunggulannya dan bagaimana plugin ini membantu kamu? Yuk, baca sampai selesai! Yuk simak sampai habis 😊 Easometric Easometric adalah plugin di Figma yang memungkinkan kamu membuat desain dengan gaya isometrik secara cepat dan mudah. Gaya isometrik sering digunakan untuk presentasi desain yang lebih visual, terutama pada ilustrasi dan diagram antarmuka. Kelebihan: Efisiensi Waktu: Elemen desain otomatis tersusun dengan sudut isometrik, menghemat waktu dibandingkan melakukannya secara manual.Kemudahan Penggunaan: Plugin ini ramah pengguna, cocok bahkan untuk pemula.Hasil Konsisten: Membantu menjaga konsistensi pada desain isometrik, sehingga terlihat profesional.Customizable: Kamu bisa mengatur sudut dan orientasi sesuai kebutuhan desain.Meningkatkan Estetika: Presentasi desain terlihat lebih menarik dan modern. Kekurangan: Terbatas pada Gaya Isometrik: Tidak cocok untuk desain yang membutuhkan perspektif lain.Tidak Cocok untuk Semua Proyek: Gaya isometrik kurang relevan untuk beberapa jenis desain antarmuka.Ketergantungan pada Plugin: Membatasi kreativitas tanpa plugin ini.Kompleksitas pada Detail: Membuat elemen kecil dalam isometrik kadang kurang presisi.Hanya di Figma: Tidak tersedia untuk platform desain lain. Cara Menggunakan Easometric: Buka file desain di Figma.Pergi ke menu Plugins > Browse Plugins in Community.Cari "Easometric" dan klik "Install".Pilih elemen desain yang ingin kamu ubah.Jalankan plugin melalui Plugins > Easometric, lalu pilih sudut atau orientasi yang diinginkan. Result! 🌟 Typeout Typeout ini kayak jagoannya nulis buat desain kamu. Dia bisa ngasih saran-saran tulisan yang pas buat tombol, judul, atau teks lainnya. Kerennya lagi, dia punya banyak gaya tulisan yang bisa kamu pilih buat bikin desain kamu jadi lebih hidup. Typeout ini kayak punya asisten pribadi yang ahli dalam memilih kata-kata. Dia punya banyak pilihan gaya tulisan, dari yang formal sampai yang santai. Jadi, kamu tinggal pilih gaya yang paling cocok dengan desainmu. Selain itu, Typeout juga bisa bantuin kamu menemukan kata-kata yang tepat untuk tombol, judul, atau teks lainnya. Bayangkan, kamu gak perlu lagi pusing-pusing mikirin kata yang pas buat tombol "Beli Sekarang". Kelebihan: Bantuin nulis teks yang lebih menarikBanyak pilihan gaya tulisanHemat waktu mikirin tulisan Kekurangan: Kadang sarannya gak sesuai sama tone desainBelum support bahasa IndonesiaFitur masih terbatas Cara Menggunakan Plugin: Buka file Figma kamu.Save dulu plugin dari Figma CommunityAkses panel plugin dan cari "Typeout".Klik plugin dan pilih elemen teks yang ingin kamu ubah.Pilih gaya tulisan yang diinginkan (misal: judul, body, tombol).Typeout akan secara otomatis menghasilkan teks yang sesuai dengan gaya yang kamu pilih. Color Hunt Suka bingung pilih warna buat desain? Color Hunt ini jawabannya! Kamu bisa ambil banyak palet warna cantik dari website Color Hunt langsung ke Figma. Tinggal klik-klik aja, warna langsung jadi! Praktis banget! Di sini, kamu bisa nemuin ribuan kombinasi warna yang cantik dan harmonis. Tinggal pilih palet yang kamu suka, lalu tinggal seret ke desainmu. Gak perlu lagi pusing-pusing cari warna yang cocok. Kelebihan: Banyak pilihan palet warnaMudah digunakanBisa bikin desain jadi lebih harmonis Kekurangan: Red LinesKadang sulit menemukan warna yang tepatTidak bisa custom warna secara detailKetergantungan pada palet yang tersedia Cara Menggunakan Plugin: Buka file Figma kamu.Search "Color Hunt" di browsermuKlik pilihan palet warna yang kamu suka.Copy dan paste kodes warna dari palet ke objek yang ingin kamu warnai. Red Lines Nyerahin desain ke developer itu ribet banget, kan? Harus kasih ukuran, spesifikasi, dan segala macem. Nah, Red Lines ini bisa bantuin kamu bikin catatan detail di desain kamu. Jadi, developer gak bakal bingung lagi. Red Lines adalah plugin yang sangat membantu dalam proses handover desain ke developer. Dengan Red Lines, kamu bisa menambahkan anotasi, ukuran, dan spesifikasi detail pada desainmu sehingga developer lebih mudah memahami maksud desainmu. Kelebihan: Hemat waktu buat bikin anotasiDesain jadi lebih jelas buat developerBisa bikin desain lebih profesional Kekurangan: Kurang fleksibel untuk jenis anotasi tertentuBelajar pakai fiturnya butuh waktuKadang interfacenya agak ribet. Cara Menggunakan Plugin: Buka file Figma kamu.Save dulu plugin dari Figma CommunityAkses panel plugin dan cari "Redlines".Klik plugin dan pilih elemen yang ingin kamu berikan anotasi.Tambahkan catatan, ukuran, jarak, atau informasi lainnya yang diperlukan. Autoflow Autoflow adalah plugin di Figma yang digunakan untuk membuat alur atau koneksi antar frame secara otomatis. Plugin ini sangat berguna untuk memvisualisasikan flow chart, wireframe, atau user journey. Kelebihan: Pembuatan Alur Otomatis: Koneksi antar frame bisa dibuat secara instan tanpa harus menggambar manual.Visualisasi Jelas: Membantu memperjelas alur pengguna atau diagram proses.Hemat Waktu: Proses pembuatan flow menjadi lebih cepat.Mudah Dipahami: Cocok untuk presentasi yang membutuhkan alur sederhana dan jelas.Customizable: Warna, tebal garis, dan bentuk panah dapat disesuaikan. Kekurangan: Fungsionalitas Terbatas: Tidak bisa membuat alur kompleks seperti software flowchart profesional.Kurang Fleksibel: Penempatan alur terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik.Dependensi pada Plugin: Membuat pengaturan flow tanpa plugin ini lebih sulit.Tampilan Standar: Tidak mendukung desain visual yang lebih estetis.Khusus Figma: Tidak mendukung alur di platform desain lainnya. Cara Menggunakan Autoflow: Buka file desain di Figma.Masuk ke menu Plugins > Browse Plugins in Community.Cari "Autoflow" dan klik "Install".Pilih dua frame atau elemen yang ingin dihubungkan.Jalankan plugin melalui Plugins > Autoflow, lalu plugin akan otomatis membuat alur di antara elemen tersebut. Penutup Dengan kombinasi plugin seperti Easometric untuk gaya isometrik, Redlines untuk panduan desain, Typeout buat eksplorasi teks, Color Hunt untuk inspirasi warna, dan Autoflow untuk alur yang jelas, kamu bisa bikin desain UI/UX yang nggak hanya estetik tapi juga fungsional. Semua jadi lebih mudah, praktis, dan hasilnya pasti memukau! Kalau kamu ingin belajar lebih banyak trik desain seperti ini, aku rekomendasikan banget buat belajar di buildwithangga.com. Di sana, banyak kelas seru yang bisa bikin kamu jadi desainer UI/UX yang handal! Ayo mulai sekarang, kesempatan nggak datang dua kali! 🎨✨

Kelas 3 Sumber UI Kit Populer 2024! di BuildWithAngga

3 Sumber UI Kit Populer 2024!

Di dunia desain digital yang bergerak cepat, efisiensi dan kualitas adalah hal yang sangat penting. UI Kits, koleksi elemen UI yang telah didesain sebelumnya, telah muncul sebagai alat yang tak ternilai bagi para desainer, memperlancar proses desain dan memastikan konsistensi di seluruh proyek. Gambaran komprehensif ini akan mengeksplorasi manfaat, fitur utama, dan platform UI Kit yang populer, memberikan kamu pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sumber daya ini dapat meningkatkan alur kerja desainmu. Dalam artikel kali ini, kita akan berkenalan dengan 3 Resources UI Kit yang populer di tahun 2024! Apa saja sih? Universal UI Starter Kit Bayangkan kamu sedang membangun sebuah rumah. Kamu pasti membutuhkan fondasi yang kuat, kan? Nah, Universal UI Starter Kit itu seperti fondasi untuk desain website atau aplikasi kamu. Universal Starter Kit ini adalah kumpulan komponen desain yang sudah jadi, seperti tombol, kotak input, menu navigasi, dan elemen-elemen lainnya yang sering digunakan dalam desain antarmuka pengguna (UI). Semua komponen ini sudah dirancang dengan baik dan siap pakai, sehingga kamu tidak perlu membuat semuanya dari awal. Kelebihan Universal UI Starter Kit: Menghemat Waktu: Karena komponen-komponen sudah siap pakai, kamu bisa langsung menggunakannya tanpa perlu mendesain ulang. Ini akan sangat menghemat waktu pengerjaan proyek.Konsisten: Semua komponen dalam satu kit biasanya dirancang dengan gaya yang sama, sehingga desain kamu akan terlihat lebih konsisten dan profesional.Mudah Dikustomisasi: Meskipun sudah jadi, kamu tetap bisa menyesuaikan komponen-komponen ini sesuai dengan kebutuhan proyekmu.Efisien: Dengan menggunakan starter kit, kamu bisa fokus pada bagian yang lebih kreatif dari desainmu, seperti tata letak dan pemilihan warna. Spotify - Mobile UI Kit Ketika kamu ingin membuat aplikasi musik seperti Spotify. Kamu bisa saja membuat semua desainnya dari awal, satu per satu. Tapi, akan lebih cepat dan efisien jika kamu menggunakan "blueprint" yang sudah ada, bukan? Nah, Spotify - Mobile UI Kit itu seperti "blueprint" siap pakai untuk aplikasi musik. Ini adalah kumpulan komponen desain yang sudah jadi, seperti tombol "Play", tampilan daftar lagu, profil pengguna, dan elemen-elemen khas Spotify lainnya. Semua komponen ini sudah dirancang dengan gaya khas Spotify dan siap kamu gunakan untuk membuat aplikasi musikmu sendiri. Kelebihan Spotify - Mobile UI Kit: Menghemat Waktu: Kamu tidak perlu mendesain ulang semua elemen dari awal. Cukup sesuaikan dengan kebutuhan aplikasi kamu.Konsisten dengan Brand Spotify: Desainnya sudah mengikuti gaya visual Spotify, jadi aplikasi kamu akan terlihat lebih profesional dan familiar bagi pengguna Spotify.Inspirasi Desain: Kamu bisa melihat bagaimana Spotify merancang antarmuka pengguna mereka dan mendapatkan inspirasi untuk desain aplikasi musikmu. ShaynaKIT ShaynaKit.com adalah sebuah platform yang menyediakan berbagai macam sumber daya desain, terutama UI Kit dan template website. Bayangkan ini seperti sebuah toko perlengkapan desain, di mana kamu bisa menemukan berbagai macam "bahan baku" untuk membangun desain website atau aplikasi kamu. Kelebihan ShaynaKit.com: Beragam Pilihan: ShaynaKit.com menawarkan banyak pilihan UI Kit dan template dengan berbagai gaya dan tema. Jadi, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan proyekmu.Mudah Digunakan: Sumber daya yang disediakan umumnya sudah siap pakai dan mudah disesuaikan. Kamu tidak perlu memulai dari nol.Hemat Waktu: Dengan menggunakan sumber daya dari ShaynaKit.com, kamu bisa menghemat waktu yang biasanya digunakan untuk mendesain elemen-elemen dasar.Inspirasi Desain: Melihat berbagai desain yang ada di ShaynaKit.com bisa memberikanmu inspirasi untuk proyek desainmu sendiri.Komponen Lengkap: Selain UI Kit, ShaynaKit.com juga menyediakan berbagai komponen desain lainnya seperti ikon, ilustrasi, dan font yang bisa kamu kombinasikan. Kesimpulan UI Kits telah menjadi alat yang tak tergantikan bagi desainer modern, menawarkan berbagai manfaat dalam hal efisiensi, konsistensi, dan kualitas. Dengan memanfaatkan sumber daya yang telah didesain sebelumnya, desainer dapat memperlancar alur kerja mereka, menciptakan antarmuka yang menarik secara visual, dan memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa. Baik kamu seorang profesional berpengalaman atau desainer pemula, menjelajahi UI Kits dapat secara signifikan meningkatkan proses desainmu 🤩 Yuk ikuti kelas-kelas UI/UX di BuildWithAngga untuk asah skill dan pengetahuanmu di bidang ini! Bangun portfolio berkualitas dan kesempatan magang di sini! 😁

Kelas 5 Kesalahan Umum dan Tips untuk UI/UX Designers Pemula! di BuildWithAngga

5 Kesalahan Umum dan Tips untuk UI/UX Designers Pemula!

User-Interface (UI) dan User-Experience (UX) design adalah elemen kunci dalam pembuatan produk digital yang sukses. Namun, bagi para UI/UX designer pemula, seringkali menemukan kesalahan umum yang dapat menghambat progress pekerjaan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima kesalahan yang sering dilakukan oleh UI/UX Designer pemula besera tips-tipsnya! 1. Mengabaikan Riset Pengguna Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan oleh desainer UI/UX pemula adalah mengabaikan riset pengguna. Mereka mungkin terlalu fokus pada aspek estetika desain tanpa memahami kebutuhan dan preferensi pengguna. Kebanyakan mereka berpikir bahwa pekerjaan UI/UX hanya membuat desain yang menarik dan eye-catching. Tanpa riset yang baik, desainer bisa saja menghasilkan desain yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga mengurangi efektivitas produk digital tersebut. Di sinilah “empati” designer diuji. UI/UX designer harus memiliki empati yang tinggi agar kita bisa memberi pengaruh yang tepat dalam desain aplikasi/website ke pengguna. 2. Overdesign Seringkali, desainer pemula cenderung terlalu banyak membuat desain elemen-elemen antarmuka. Ini dapat mengakibatkan tampilan yang berlebihan dan membingungkan bagi pengguna. Terlalu banyak elemen dekoratif dan animasi yang tidak perlu dapat mengganggu fokus pengguna dan memperlambat kinerja aplikasi. Desain haruslah sederhana, intuitif, dan efisien. 3. Kurang Memahami Prinsip-prinsip UX Image by https://lawsofux.com/ “Tidak Memahami Prinsip-prinsip UX” Desainer UI/UX pemula sering tidak memahami prinsip-prinsip dasar UX design, seperti fokus desain harus sesuai kebutuhan pengguna, desain harus konsisten, desain mudah digunakan, dan memastikan hierarki desain yang tepat. Kekurangpahaman terhadap prinsip-prinsip ini dapat mengakibatkan desain yang tidak mudah digunakan dan membingungkan bagi user. Mempelajari prinsip-prinsip UX design adalah langkah kunci dalam menghindari kesalahan ini. 4. Tidak Mendengarkan feedback Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh desainer UI/UX pemula adalah tidak mendengarkan umpan balik pengguna. Feedback dari pengguna/user sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mengidentifikasi masalah dalam desain. Mengabaikan feedback dapat mengakibatkan kesalahan yang tidak terdeteksi dan merugikan produktivitas. 5. Tidak Menguji Desain Terakhir, banyak UI/UX designer pemula gagal melakukan pengujian desain. Hal ini adalah tahap kunci dalam mengidentifikasi masalah dan memastikan bahwa desain berfungsi sesuai yang diharapkan. Tanpa tahap pengujian, kesalahan dapat terlewatkan dan mengakibatkan produk digital yang kita buat jadi kurang efektif. Ketika ingin menjadi UI/UX designer yang lebih baik, penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Terlibatlah dalam riset pengguna, terapkan prinsip-prinsip UX design, memahami dan mendengarkan feedback pengguna, dan uji desain Anda secara teratur. Dengan begitu, Anda dapat impove kualitas desain Anda dan menampilkan pengalaman pengguna yang lebih baik m produk digital yang Anda buat. Kesimpulan 💬 Sebagai seorang UI/UX designer pemula, kesalahan adalah hal yang wajar dalam proses pembelajaran. Namun, dengan menyadari kesalahan-kesalahan umum ini dan berusaha untuk menghindarinya, kamu dapat mengembangkan keterampilan desain kamu dengan lebih cepat dan menciptakan produk yang lebih baik. “Design” adalah seni yang terus berkembang, dan selalu ada ruang untuk belajar dan meningkatkan diri 😊 Berikut beberapa tips untuk UI/UX pemula 💯: 1. Lack of Emphaty to User? Melakukan Penelitian Pengguna: Lakukan penelitian berupa wawancara, survey, dan observasi terhadap pengguna yang sesungguhnya. Pahami kebutuhan, masalah, dan preferensi mereka. Buat Persona Pengguna: Kita bisa juga membuat profil pengguna yang mencerminkan karakteristik utama audiens kamu, sehingga Anda dapat merujuknya selama proses desain. 2. Bagi Anda yang merasa terlalu banyak informasi dalam UI-mu: Prioritaskan Informasi: Identifikasi informasi utama yang harus diberikan kepada pengguna dan tampilkan dengan jelas. Informasi tambahan bisat ditempatkan pada halaman atau layar yang berbeda. Hierarki Visual: Gunakan elemen desain seperti ukuran, warna, dan tata letak untuk menyoroti informasi yang paling penting dan menarik perhatian pengguna. 3. Tidak menerapkan/memahami prinsip-prinsip UX? Perbanyak Belajar Prinsip-prinsip Desain: Pahami prinsip-prinsip dasar seperti konsistensi, kesederhanaan, dan fokus pada pengguna. Rajin Pantau Perkembangan Desain: Selalu ikuti tren dan perkembangan terbaru dalam desain UI/UX untuk tetap relevan dan up-to-date. 4. Dengarkan dan pahami feedback! Bekerja dalam Tim: Kerja sama dengan rekan-rekan tim dan pengguna untuk mengumpulkan perspektif dan feedback yang berbeda dan memperkaya desain Anda. Terbuka terhadap Feedback: Terima feedback dengan pikiran terbuka, dan jadikan hal tersebut sebagai kesempatan untuk memperbaiki desainmu. 5. Jangan lupa menguji desain apakah sudah responsive dan mudah diakses atau belum Pastikan desain Anda responsif, sehingga dapat menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar dan perangkat (Mobile/Web design). Perhatikan aksesibilitas dengan memastikan bahwa produk Anda dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Ikuti pedoman/arahan aksesibilitas web seperti WCAG (Web Content Accessibility Guidelines). Jadi gimana? Sudah tahu kan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari sebagai UI/UX designer pemula? Yuk ikut kelas UI/UX Design untuk belajar lebih dalam tentang UI/UX supaya kamu terhindar dari kesalahan-kesalahan di atas dan bangun portofolio berkualitas! Semoga bermanfaat ya! 😊

Kelas Bahaya Kalau UI/UX Designer Gak Tau Apa Itu Design Thinking! di BuildWithAngga

Bahaya Kalau UI/UX Designer Gak Tau Apa Itu Design Thinking!

UI/UX (User Interface dan User Experience) adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan saat kamu mengembangkan sebuah produk, supaya pengguna merasa nyaman. Desain yang bagus itu nggak cuma harus enak dilihat, tapi juga harus bisa berfungsi dengan baik dan memberikan pengalaman yang memuaskan buat pengguna. Salah satu cara yang sudah terbukti efektif untuk menghasilkan desain yang keren adalah dengan menggunakan pendekatan Design Thinking. UI atau User Interface berfokus pada tampilan visual dan interaksi yang dilihat serta dilakukan oleh pengguna, sedangkan UX atau User Experience lebih menitikberatkan pada bagaimana pengalaman keseluruhan yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan produk tersebut. Desain yang bagus itu nggak cuma harus enak dilihat, tapi juga harus bisa berfungsi dengan baik dan memberikan pengalaman yang memuaskan buat pengguna. Di artikel ini, aku bakal ngebahas tentang konsep Design Thinking dalam dunia UI/UX dan gimana cara ini bisa membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Lalu Apa Itu Design Thinking? Design Thinking adalah cara berpikir kreatif yang fokus banget untuk benar-benar paham apa yang pengguna butuhkan, supaya kita bisa bikin solusi yang sesuai dengan harapan mereka. Dalam pendekatan ini, kita mulai dari mengenali masalah, ngumpulin informasi, eksplorasi ide-ide baru, sampai menguji konsep lewat proses yang berulang. Di Design Thinking, pengguna adalah pusat dari segala proses desain, jadi kita sebagai desainer harus benar-benar mengerti apa yang mereka butuhkan, inginkan, dan dalam situasi apa mereka menggunakan produk kita. Dalam UI/UX, Design Thinking dipakai buat lebih memahami pengguna dengan lebih mendalam. Manfaat Design Thinking dalam UI/UX: Pengalaman pengguna yang lebih baik: Dengan memahami perilaku dan preferensi pengguna, desainer UI/UX dapat menciptakan antarmuka yang intuitif, mudah digunakan, dan menyenangkan.Desain yang lebih efisien: Design Thinking membantu mengidentifikasi fitur-fitur yang benar-benar dibutuhkan pengguna, sehingga desain yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan efisien.Peningkatan konversi: Dengan desain yang menarik dan mudah digunakan, produk atau layanan dapat meningkatkan tingkat konversi dan retensi pengguna.Pengurangan biaya pengembangan: Dengan melakukan pengujian dan iterasi sejak awal, masalah-masalah desain dapat diidentifikasi dan diatasi lebih cepat, sehingga mengurangi biaya pengembangan. Seperti kata Michael Shanks dari Stanford University, dalam bukunya "Design Thinking and Design Theory," bilang kalau penting banget buat desainer untuk menggabungkan teori dan praktik saat menggunakan Design Thinking. Dia juga menekankan pentingnya punya pemahaman yang kuat tentang teori desain dan berbagai pendekatan metodologis, sambil tetap fleksibel dan kreatif dalam eksplorasi ide. Pendekatan-pendekatan Design Thinking! Empati: Empati adalah pondasi dari Design Thinking. Ini adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, dalam hal ini, pengguna produk atau layanan kita. Bayangkan kamu sedang membuat sebuah aplikasi pesan instan. Dengan empati, kamu tidak hanya berpikir tentang fitur-fitur apa yang bisa dimasukkan, tapi juga bagaimana perasaan pengguna saat mengirim pesan kepada orang yang dicintai, atau saat mengalami kendala teknis. Mengapa Empati Penting? Membangun koneksi: Dengan memahami pengguna, kita bisa membangun hubungan emosional yang kuat antara pengguna dan produk.Menemukan kebutuhan tersembunyi: Seringkali, pengguna tidak bisa secara langsung mengungkapkan apa yang mereka butuhkan. Melalui empati, kita bisa menggali lebih dalam dan menemukan kebutuhan yang tersembunyi.Mencegah bias: Empati membantu kita menghindari asumsi-asumsi yang salah tentang pengguna.Membuat solusi yang relevan: Dengan memahami perspektif pengguna, kita bisa menciptakan solusi yang benar-benar menjawab permasalahan mereka. Definisi Masalah Setelah kita tahu banyak tentang pengguna kita, langkah selanjutnya adalah mencari tahu masalah apa yang mereka hadapi. Ini kayak kita lagi nyusun puzzle, tapi potongan-potongan puzzlenya masih berantakan. Definisi masalah itu kayak lem yang bakal nyatuin semua potongan puzzle itu. Dengan kata lain, kita harus bisa merumuskan masalah dengan jelas dan spesifik. Misalnya, kalau kita lagi bikin aplikasi buat belajar bahasa, masalahnya bukan cuma 'susah belajar bahasa', tapi bisa lebih spesifik, 'pengguna kesulitan menemukan materi belajar yang sesuai dengan level mereka'. Dengan definisi yang jelas, kita bisa mulai mikirin solusi yang kreatif, seperti fitur rekomendasi materi belajar yang disesuaikan dengan kemampuan pengguna. Kenapa sih definisi masalah itu penting? 🤔 Fokus yang Jelas: Dengan definisi masalah yang jelas dan terarah, tim dapat fokus pada pemecahan masalah yang tepat. Ini menghindari penyimpangan dari tujuan utama dan memastikan semua upaya tertuju pada satu sasaran.Solusi yang Relevan: Pemahaman yang mendalam tentang masalah memungkinkan tim untuk merancang solusi yang benar-benar relevan dan menjawab kebutuhan pengguna. Solusi yang dihasilkan tidak hanya sekadar memenuhi syarat, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengguna.Alokasi Sumber Daya yang Efektif: Definisi masalah yang baik membantu tim dalam mengalokasikan sumber daya (waktu, tenaga, anggaran) secara efisien. Dengan fokus pada masalah yang tepat, tim dapat menghindari pemborosan sumber daya.Evaluasi yang Objektif: Definisi masalah yang jelas menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi keberhasilan solusi yang dihasilkan. Tim dapat mengukur seberapa baik solusi tersebut mengatasi masalah yang telah diidentifikasi. Ideasi Menciptakan Solusi Bayangkan kamu sedang berada di sebuah pesta di mana semua orang diundang untuk berbagi ide yang paling gila sekalipun. Tahap ideasi dalam Design Thinking itu seperti pesta tersebut, hanya saja yang kita rayakan adalah ide-ide untuk memecahkan masalah. Ini adalah waktu yang tepat untuk membiarkan imajinasi kita terbang bebas dan menghasilkan ide-ide yang mungkin terdengar aneh di awal, tapi bisa jadi sangat inovatif jika kita kembangkan lebih lanjut. Mengapa Ideasi Sangat Penting? Inovasi yang Tak Terbatas: Ideasi adalah sumber utama dari inovasi. Di sinilah kita menemukan solusi-solusi baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Dengan menghasilkan banyak ide, kita membuka peluang untuk menemukan pendekatan yang unik dan kreatif dalam mengatasi masalah.Memecahkan Masalah dari Berbagai Sudut: Setiap orang memiliki perspektif yang berbeda. Ketika kita mengumpulkan banyak ide dari berbagai orang, kita akan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang lebih komprehensif.Memperkaya Solusi: Ide-ide yang dihasilkan dalam tahap ideasi tidak hanya berfungsi sebagai solusi akhir, tetapi juga sebagai bahan baku untuk mengembangkan solusi yang lebih baik. Kita bisa menggabungkan, memodifikasi, atau mengembangkan ide-ide ini menjadi solusi yang lebih komprehensif dan efektif.Meningkatkan Kualitas Keputusan: Dengan memiliki banyak pilihan, kita bisa membuat keputusan yang lebih baik. Kita dapat membandingkan berbagai ide, menimbang kelebihan dan kekurangannya, dan memilih ide yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kita. Prototype dan Testing Setelah kita punya banyak ide keren, kita harus buktiin kalau ide-ide kita itu bener-bener bisa jalan. Prototipe itu kayak percobaan pertama kita untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Dengan bikin prototipe, kita bisa lihat apakah ide kita itu masuk akal dan bisa diimplementasikan. Uji coba pun penting banget karena kita bisa langsung dapat feedback dari pengguna. Mereka akan kasih tahu kita apa yang mereka suka dan nggak suka dari produk kita. Dengan begitu, kita bisa terus memperbaiki produk kita sampai benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Prototipe adalah versi awal dari produk kita. Ini bisa berupa sketsa di atas kertas, model 3D, atau bahkan aplikasi yang masih sederhana. Tujuannya adalah untuk memvisualisasikan bagaimana produk kita akan terlihat dan bekerja. Uji coba adalah proses di mana kita meminta pengguna untuk mencoba prototipe kita dan memberikan feedback. Feedback dari pengguna sangat berharga karena mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan membantu kita menemukan masalah yang mungkin belum kita sadari. Kenapa prototipe dan uji coba itu penting? Visualisasi Ide: Prototipe memberikan representasi visual dari ide-ide yang telah dihasilkan. Ini memungkinkan tim untuk melihat secara konkret bagaimana solusi yang diusulkan akan terlihat dan berfungsi.Pengumpulan Feedback: Uji coba prototipe memungkinkan tim untuk mengumpulkan feedback langsung dari pengguna. Feedback ini sangat berharga untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.Iterasi yang Efektif: Hasil dari pengujian prototipe dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan iterasi pada desain. Tim dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan sebelum investasi yang lebih besar dilakukan dalam pengembangan produk.Mencegah Kesalahan: Dengan menguji prototipe secara berkala, tim dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan pada desain sebelum produk diluncurkan secara resmi. Ini membantu menghindari pemborosan waktu dan sumber daya.Meningkatkan Kualitas Produk Akhir: Melalui proses prototipe dan uji coba yang berulang, tim dapat menghasilkan produk akhir yang lebih berkualitas, lebih user-friendly, dan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penyesuaian Hasil Design atau Iterasi Bayangin kamu bikin aplikasi baru. Pasti kamu mau aplikasi kamu disukai banyak orang, kan? Nah, untuk bikin aplikasi yang disukai banyak orang, kita nggak bisa cuma mengandalkan feeling kita aja. Kita perlu iterasi terus-menerus, artinya kita terus-menerus memperbaiki aplikasi kita berdasarkan masukan dari pengguna. Refleksi itu penting banget karena kita bisa belajar dari kesalahan dan melihat apa yang bisa kita tingkatkan. Dengan begitu, aplikasi kita bisa terus berkembang dan menjadi lebih baik. Iterasi adalah proses memperbaiki dan mengembangkan sesuatu secara berulang-ulang. Dalam desain produk, iterasi berarti kita terus-menerus memperbaiki desain kita berdasarkan feedback yang kita dapatkan. Mengapa Iterasi itu Penting? 1. Sempurnakan Desain Secara Bertahap: Detail yang Terlewat: Iterasi memungkinkan kita untuk melihat detail-detail kecil yang mungkin terlewatkan pada desain awal.Perbaikan Berkelanjutan: Setiap siklus iterasi adalah kesempatan untuk memperbaiki dan menyempurnakan desain.Sesuaikan dengan Kebutuhan Pengguna: Kita bisa terus-menerus menyesuaikan desain agar sesuai dengan feedback dan perubahan kebutuhan pengguna. 2. Pengalaman Pengguna yang Optimal: Intuitif dan Mudah Digunakan: Iterasi memastikan desain intuitif dan mudah digunakan oleh semua pengguna.Visual yang Menarik: Tampilan visual yang menarik dan konsisten dapat dicapai melalui proses iterasi.Fungsinya Optimal: Setiap elemen desain diuji dan disempurnakan untuk memastikan fungsinya sesuai dengan tujuan. Kesimpulan Design Thinking adalah pendekatan penting yang dapat membantu kita menciptakan solusi yang benar-benar relevan dan efektif untuk pengguna. Dengan langkah-langkah seperti empati, kita bisa memahami kebutuhan dan keinginan pengguna secara mendalam. Lalu, di tahap definisi masalah, kita memperjelas tantangan yang ingin kita selesaikan. Setelah itu, ideasi memungkinkan kita untuk mengeksplorasi berbagai ide kreatif sebagai solusi potensial. Melalui tahap prototipe, kita bisa menguji ide-ide tersebut dalam bentuk yang lebih nyata, dan di tahap uji coba, kita melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan solusi kita. Yang tak kalah penting, proses iterasi memungkinkan kita terus mengembangkan dan memperbaiki desain berdasarkan umpan balik pengguna. Dengan mengikuti setiap tahap ini, kita dapat memastikan bahwa produk atau layanan yang kita buat benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan memberikan pengalaman yang memuaskan. Nah kalau kamu mau belajar lebih lagi tentang Design Thinking dalam UI/UX, kamu bisa ikuti kelas-kelas UI/UX BuildWithAngga untuk mengasah pengetahuanmu dan bangun portfolio berkualitas! Kamu juga bisa loh dapat sertifikat dan magang di BuildWithAngga! 🤩

Kelas Solusi Design Tools untuk Mempermudah Pengidap Buta Warna di BuildWithAngga

Solusi Design Tools untuk Mempermudah Pengidap Buta Warna

Pernahkah kamu merasa kesulitan membedakan warna merah dan hijau pada sebuah grafik atau logo? Mungkin kamu memiliki kondisi yang disebut buta warna atau color vision deficiency. Buta warna bukanlah berarti seseorang hanya melihat dalam skala hitam putih, melainkan kesulitan dalam membedakan warna tertentu. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan lebih sering terjadi pada laki-laki. Bayangkan jika kamu adalah seorang desainer grafis yang memiliki buta warna. Tentu akan sangat sulit untuk menciptakan desain yang menarik dan efektif jika tidak memperhatikan aspek warna. Warna tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga memiliki makna dan konotasi tertentu. Misalnya, warna merah sering dikaitkan dengan bahaya atau semangat, sedangkan warna biru sering dikaitkan dengan ketenangan atau kepercayaan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas beberapa tools desain interface untuk pengidap buta warna! 💘 Who Can Use "Who Can Use" tools adalah alat bantu yang dirancang khusus untuk membantu desainer mengevaluasi aksesibilitas desain mereka, terutama bagi pengguna dengan disabilitas visual seperti buta warna. Alat ini memungkinkan kamu untuk melihat bagaimana desainmu akan terlihat oleh seseorang yang memiliki jenis buta warna tertentu. Dengan kata lain, alat ini seperti "kacamata" virtual yang memungkinkanmu untuk "merasakan" kesulitan yang dialami oleh pengguna dengan buta warna saat berinteraksi dengan desainmu. Mengapa Penting? Inklusivitas: Dengan menggunakan alat ini, kamu memastikan desainmu dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna.Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik: Desain yang ramah buta warna akan membuat semua pengguna merasa lebih nyaman dan mudah dalam menggunakan produk atau layananmu.Kompatibilitas: Desain yang baik akan sesuai dengan standar aksesibilitas yang berlaku, sehingga produkmu dapat digunakan oleh lebih banyak orang. Khroma Khroma adalah sebuah alat yang sangat berguna bagi desainer yang ingin memastikan karya mereka dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna. Alat ini dirancang khusus untuk membantu desainer memilih kombinasi warna yang sesuai dan memastikan kontras warna yang cukup sehingga desain dapat dinikmati oleh semua pengguna. Apa yang Membuat Khroma Spesial? Simulasi Buta Warna yang Akurat: Khroma memungkinkan kamu untuk melihat bagaimana desainmu akan terlihat oleh seseorang yang mengalami buta warna jenis protanopia, deuteranopia, atau tritanopia. Ini sangat membantu dalam mengidentifikasi masalah warna yang mungkin tidak terlihat oleh mata normal.Palet Warna yang Aman: Khroma menyediakan berbagai palet warna yang telah diuji dan dipastikan aman untuk digunakan oleh pengguna dengan buta warna. Kamu bisa memilih palet warna yang sesuai dengan gaya desainmu.Pengecekan Kontras: Alat ini akan secara otomatis memeriksa kontras antara warna teks dan latar belakang. Kamu akan mendapatkan peringatan jika kontrasnya terlalu rendah sehingga sulit dibaca.Integrasi dengan Software Desain: Khroma dapat diintegrasikan dengan berbagai software desain populer seperti Adobe Photoshop, Sketch, dan Figma, sehingga kamu bisa langsung menggunakannya dalam proses desainmu. ColorBox ColorBox adalah sebuah alat bantu desain yang dirancang khusus untuk membantu para desainer memastikan karya mereka dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna. Alat ini memberikan berbagai fitur yang sangat berguna untuk mengevaluasi dan memperbaiki kombinasi warna dalam desain sehingga lebih ramah bagi pengguna dengan gangguan penglihatan warna. Apa yang Membuat ColorBox Istimewa? Simulasi Buta Warna Real-time: ColorBox memungkinkan kamu melihat secara langsung bagaimana desainmu akan terlihat oleh seseorang yang mengalami buta warna jenis protanopia, deuteranopia, atau tritanopia. Kamu bisa melihat perubahan warna secara real-time saat mengedit desainmu.Palet Warna yang Disesuaikan: ColorBox menyediakan berbagai palet warna yang telah disesuaikan untuk pengguna dengan buta warna. Palet-palet ini telah diuji dan dipastikan aman untuk digunakan sehingga kamu tidak perlu khawatir memilih kombinasi warna yang salah.Pengecekan Kontras: Alat ini akan secara otomatis menghitung rasio kontras antara warna teks dan latar belakang. Kamu akan mendapatkan peringatan jika kontrasnya terlalu rendah sehingga sulit dibaca oleh pengguna dengan gangguan penglihatan warna. Happy Hue Happy Hue adalah sebuah alat bantu desain yang dirancang khusus untuk membantu para desainer menciptakan karya yang indah dan sekaligus mudah diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna. Alat ini menawarkan berbagai fitur menarik yang dapat membantu kamu memastikan desainmu ramah bagi pengguna dengan gangguan penglihatan warna. Lalu Apa Sih yang Membuat Happy Hue Istimewa? Simulasi Buta Warna Interaktif: Happy Hue memungkinkan kamu melihat secara langsung bagaimana desainmu akan terlihat oleh seseorang yang mengalami buta warna. Kamu bisa berinteraksi dengan desainmu secara real-time dan melihat perubahan warna yang terjadi.Palet Warna yang Dipersonalisasi: Alat ini menawarkan berbagai palet warna yang telah disesuaikan untuk pengguna dengan buta warna. Kamu bisa memilih palet yang sesuai dengan gaya desainmu atau bahkan membuat palet warna kamu sendiri.Pengecekan Kontras yang Cerdas: Happy Hue secara otomatis menghitung rasio kontras antara warna teks dan latar belakang. Selain itu, alat ini juga memberikan rekomendasi tentang kombinasi warna yang memiliki kontras yang baik.Tutorial dan Panduan yang Lengkap: Happy Hue menyediakan berbagai tutorial dan panduan yang mudah dipahami untuk membantu kamu memulai dan memaksimalkan penggunaan alat ini. Color Safe Color Safe adalah alat yang sangat berguna bagi desainer yang ingin memastikan karya mereka dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna. Alat ini difokuskan pada satu hal utama: membantu desainer memilih kombinasi warna yang aman dan indah, namun tetap mudah dibedakan oleh pengguna dengan gangguan penglihatan warna. Apa yang Membuat Color Safe Istimewa? Palet Warna yang Teruji: Color Safe menyediakan berbagai palet warna yang telah diuji dan dipastikan memenuhi standar aksesibilitas WCAG (Web Content Accessibility Guidelines) terkait rasio kontras antara teks dan latar belakang. Ini berarti kombinasi warna yang dihasilkan tidak hanya estetis, tetapi juga mudah dibaca oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna.Fokus pada Kontras: Alat ini sangat memperhatikan aspek kontras warna. Kontras yang cukup tinggi antara warna teks dan latar belakang sangat penting untuk memastikan keterbacaan, terutama bagi pengguna dengan buta warna.Penggunaan yang Mudah: Color Safe memiliki antarmuka yang sederhana dan intuitif, sehingga mudah digunakan oleh desainer dengan berbagai tingkat keahlian. Kamu hanya perlu memilih palet warna yang kamu suka, dan alat ini akan memberikan informasi tentang rasio kontras dan apakah kombinasi warna tersebut aman untuk digunakan. Adobe Color Adobe Color, yang dulunya dikenal sebagai Adobe Kuler, adalah alat online yang sangat populer di kalangan desainer untuk membuat dan menyimpan palet warna. Meskipun tidak dirancang khusus untuk buta warna, Adobe Color memiliki beberapa fitur yang dapat membantu desainer menciptakan palet warna yang lebih inklusif. Mengapa Adobe Color Cocok untuk Orang yang Buta Warna? Pengecekan Kontras: Fitur ini sangat krusial. Dengan memeriksa kontras antara dua warna, desainer dapat memastikan bahwa teks atau elemen penting lainnya dalam desain cukup terlihat, bahkan bagi mereka yang memiliki kesulitan membedakan warna tertentu. Kontras yang baik adalah kunci untuk memastikan aksesibilitas visual.Palet Warna yang Beragam: Adobe Color menyediakan jutaan palet warna yang bisa menjadi inspirasi. Meskipun tidak semua palet dirancang dengan mempertimbangkan buta warna, kamu bisa menemukan palet yang memiliki kontras tinggi atau label "accessible" yang bisa menjadi titik awal yang baik.Pembuatan Palet Kustom: Fitur ini memungkinkan desainer untuk membuat palet warna sendiri yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Dengan demikian, desainer dapat memastikan bahwa setiap kombinasi warna yang digunakan memiliki kontras yang cukup dan mudah dibedakan. Kesimpulan 💭 Sebagai seseorang dengan buta warna, menggunakan alat-alat desain ini bisa jadi sangat membantu. Alat-alat ini dirancang untuk membantu kita memahami bagaimana orang lain melihat desain kita, terutama dalam hal warna. Mari kita bahas satu per satu: Khroma: Khroma adalah pilihan yang sangat baik karena menawarkan simulasi buta warna yang sangat akurat. Dengan Khroma, kita bisa melihat langsung bagaimana desain kita akan terlihat oleh orang dengan berbagai jenis buta warna. Ini sangat membantu dalam membuat keputusan desain yang lebih inklusif.Who Can Use: Alat ini fokus pada pengujian aksesibilitas secara keseluruhan, termasuk buta warna. Selain simulasi warna, Who Can Use juga memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan aksesibilitas desain.Colorbox: Colorbox sangat berguna untuk memeriksa kontras warna. Kita bisa melihat apakah kombinasi warna yang kita pilih cukup kontras untuk dibaca oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna.Happy Hue: Happy Hue menawarkan antarmuka yang user-friendly dan tutorial yang mudah diikuti. Ini membuat alat ini cocok untuk pemula yang ingin belajar tentang desain yang inklusif.Color Safe: Seperti namanya, Color Safe fokus pada pemilihan palet warna yang aman untuk orang dengan buta warna. Alat ini menyediakan database warna yang telah teruji dan dipastikan mudah dibedakan.Adobe Color: Meskipun tidak dirancang khusus untuk buta warna, Adobe Color memiliki fitur pengecekan kontras yang sangat berguna. Kita bisa menggunakannya untuk memastikan bahwa desain kita memenuhi standar aksesibilitas. Kelebihan Menggunakan Alat-Alat Ini: Memahami Persepsi Warna: Alat-alat ini membantu kita memahami bagaimana orang dengan buta warna melihat desain kita.Meningkatkan Aksesibilitas Desain: Desain yang dibuat dengan bantuan alat-alat ini akan lebih mudah diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki buta warna. Kekurangan: Tidak Menggantikan Pengujian Manusia: Meskipun alat-alat ini sangat membantu, sebaiknya kita juga melibatkan orang dengan buta warna dalam proses pengujian desain untuk mendapatkan umpan balik yang lebih akurat.Kurva Pembelajaran: Beberapa alat mungkin memiliki kurva pembelajaran yang cukup curam, terutama bagi pengguna pemula. Dengan menggunakan alat-alat desain ini, kita sebagai orang yang buta warna bisa menjadi desainer yang lebih baik dan lebih inklusif. Alat-alat ini memberikan kita kendali yang lebih besar atas desain kita dan membantu kita memastikan bahwa desain kita dapat dinikmati oleh semua orang. Gimana? Memiliki kekurangan tidak akan membatasimu untuk tetap berkreasi loh! Kalau kamu mau belajar UI/UX design, kamu bisa ikuti kelas-kelas UI/UX di BuildWithAngga dan asah skill-mu sebagai seorang desainer hebat! 🤩