flash sale
hamburger-menu

Tips Code

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas 7 Extension Chrome Terbaik untuk Para Developer di BuildWithAngga

7 Extension Chrome Terbaik untuk Para Developer

Hai Sobat BWA!🙌 Saat ini, banyak terdapat extension dan tools yang tersedia secara gratis maupun berbayar dan dapat membantu pekerjaan kita sebagai developer. Pasti kalian sudah tidak asing mendengar tentang extension yang terdapat pada Visual Studio Code. Selain itu, ternyata banyak extension lain yang dapat di-install pada browser sehingga dapat membantu mempermudah pekerjaan kita loh! Bagi kalian yang belum mengetahui tentang beberapa contoh extension pada browser, kita akan membahasnya pada artikel kali ini. Kita akan membahas beberapa extension chrome yang dapat kalian coba untuk mempermudah proses development. Simak artikel berikut sampai habis ya! 1. Usersnap Usersnap adalah sebuah extension Chrome yang dirancang untuk memudahkan developer dalam mengelola feedback dan bug dari pengguna. Ini berguna untuk para developer yang ingin memperbaiki bug, meningkatkan user experience, atau menerima saran dari pengguna. Usernap dapat diintegrasikan dengan beberapa software lain seperti Jira, Slack, Wordpress, dan lainnya. Fitur-Fitur Usersnap: In-Browser Screenshots: Kita akan mendapatkan tangkapan layar tentang user experience dari pengunjung website dan menemukan masalah khusus pada browser dengan cepatInstalasi Tanpa Kode: Usersnap merupakan extension yang dapat di-install secara langsung sehingga kita tidak perlu menambahkan kode apapun pada aplikasi kitaKolaborasi & Komunikasi Tim: Fitur ini memudahkan kita untuk melacak setiap bug atau item yang ada pada Usersnap dan membagikannya pada tim kita. Kita juga dapat menambahkan label, lampiran, dan komentar agar kerjasama tim menjadi lebih baikConsole Log Errors: Jika terjadi error pada aplikasi, user dapat mengirim screenshot dengan menyertakan catatan mereka sehingga meminimalisir waktu developer untuk melakukan troubleshootingAnalisis Metadata: Usersnap secara otomatis menyertakan environment data seperti URL, info browser, ukuran layar, waktu, dan lokasi 2. BrowserStack BrowserStack adalah sebuah platform pengujian lintas browser dan lintas platform yang digunakan untuk menguji aplikasi dan situs web di berbagai perangkat dan browser. Extension ini mempermudah kita ketika ingin menguji situs web atau aplikasi web di berbagai browser langsung dari browser Chrome tanpa harus membuka browser lain satu persatu. Fitur-Fitur BrowserStack: Uji Lintas Browser: Kita dapat memilih dari berbagai browser yang didukung, termasuk versi desktop dan mobile, dan meluncurkan sesi pengujian langsung dari browser ChromeUji Lintas Platform: Selain browser, kita juga dapat menguji situs web pada berbagai platform, termasuk Windows, macOS, iOS, dan Android. Hal ini menjadikan pengujian lintas platform yang komprehensif untuk memastikan bahwa website berfungsi dengan baik di berbagai perangkatDebugging: Extension ini juga mendukung fitur debugging untuk melakukan debugging langsung dari Chrome dan pada berbagai environment. Hal ini meliputi inspect element, memeriksa console log, dan mengidentifikasi masalah lintas browser secara langsung 3. Fake Filler Fake Filler adalah sebuah extension yang sering kali kita butuhkan untuk keperluan dummy data. Fake Filler bekerja dengan cara mengisi formulir secara otomatis dengan data palsu atau acak. Fitur-Fitur Fake Filler: Generate Fake Data: Extension ini dapat menghasilkan data palsu secara otomatis untuk diisi ke dalam formulir, termasuk nama, alamat email, tanggal lahir, nomor telepon, dan lainnyaPreset Templates: Kita dapat membuat template fake data yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kita sehingga secara cepat mengisi formulir menggunakan fake data yang telah dibuat dengan konsistenRandomization: Fitur ini memungkinkan kita untuk memilih tingkat acak dalam menghasilkan sebuah data palsu. Dengan demikian, setiap kali pengguna menggunakan extension ini untuk mengisi formulir, data palsu yang berbeda-beda akan digunakan 4. JSON Viewer Extension "JSON Viewer" adalah sebuah alat yang berguna bagi web developer dan pengguna yang sering berurusan dengan data dalam format JSON. JSON (JavaScript Object Notation) adalah format data yang ringan dan mudah dibaca dan sering digunakan untuk pertukaran data antar aplikasi web. Fitur-Fitur JSON Viewer: Validasi JSON: Beberapa extension JSON Viewer juga dapat memvalidasi data JSON untuk memastikan bahwa itu memenuhi struktur yang diharapkan. Jika ada kesalahan sintaksis atau format, extension ini sering memberikan pesan kesalahan yang informatifMengonversi JSON menjadi Struktur yang Terstruktur: Extension ini secara otomatis mengonversi data dalam format JSON menjadi struktur yang mudah dibaca dan dipahami oleh manusia. Contohnya seperti pengelompokan data berdasarkan objek, array, dan tipe data lainnya, sehingga membuatnya lebih mudah untuk menganalisis struktur dataPenyajian Warna dan Pemberian Tautan: JSON Viewer sering menggunakan warna untuk membedakan antara berbagai jenis data, seperti objek, array, string, angka, dan lainnya. Ini membuatnya lebih mudah untuk memahami struktur data dengan cepat 5. Web Developer Checklist Extension "Web Developer Checklist" untuk adalah alat yang digunakan para web developer untuk memastikan bahwa situs web yang mereka bangun memenuhi sejumlah kriteria atau standar dalam web development. Extension ini dirancang untuk memberikan daftar pemeriksaan yang komprehensif, termasuk berbagai aspek yang penting dalam pembuatan situs web yang berkualitas. Fitur-Fitur Web Developer Checklist: Pemeriksaan Otomatis: Extension ini memiliki kemampuan untuk melakukan pemeriksaan otomatis terhadap situs web yang sedang dikembangkan. Hal ini bisa mencakup analisis kode, pengujian kinerja, pemeriksaan keamanan, dan lain-lainIntegrasi dengan Alat Pengembangan Lainnya: Extension ini sering terintegrasi dengan alat pengembangan web lainnya, seperti Chrome Developer Tools atau alat pengujian lintas browser, untuk memberikan pengalaman pengembangan yang lebih baikCheck List: Extension ini menyediakan check list yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan web, termasuk performa, aksesibilitas, keamanan, SEO (Search Engine Optimization), responsif, dan lain-lain. Daftar ini membantu developer untuk memastikan bahwa mereka tidak melewatkan aspek penting mana pun dalam proses development 6. Clear Session Clear Session adalah extension yang dirancang untuk menghapus session atau data penyimpanan lokal yang terkait dengan situs web tertentu dengan cepat dan mudah. Ini dapat berguna dalam berbagai situasi, terutama saat kita ingin membersihkan riwayat atau informasi pribadi dari sebuah website tanpa harus menghapus seluruh riwayat atau data peramban. Fitur-Fitur Clear Session: Pilihan Kustomisasi: Beberapa extension semacam ini menyediakan opsi untuk memilih jenis data yang ingin dihapus atau dipertahankan. Misalnya, kita dapat memilih untuk hanya menghapus cookie atau cache, tanpa menghapus riwayat penelusuran atau sesi loginJadwal Pembersihan: Kita dapat mengatur jadwal pembersihan otomatis, yang secara teratur membersihkan data session sesuai dengan preferensi yang telah ditentukanPenghapusan Otomatis: Clear Session memiliki fitur untuk mengatur penghapusan data secara otomatis setelah sesi browsing tertentu selesai. Ini dapat membantu menjaga privasi dan keamanan dengan menghapus data sesi secara teratur 7. VisBug VisBug adalah extension Chrome yang dirancang untuk membantu developer dalam menemukan dan memperbaiki bug visual pada halaman web. Extension ini membantu kita untuk dengan mudah menyoroti, menandai, dan menganalisis elemen HTML dan CSS pada halaman web untuk mengidentifikasi masalah tata letak, desain, atau tampilan. Fitur-Fitur VisBug: Inspect Element: Kita dapat mengklik elemen tertentu pada halaman web dan dengan cepat melihat properti CSS yang diterapkan, termasuk ukuran, posisi, warna, dan lain-lainVisual Bug Detection: Fitur ini memudahkan kita untuk menyorot dan menandai elemen-elemen pada halaman web yang mungkin mengalami masalah tata letak atau gaya visual. Ini membantu kita dalam mengidentifikasi bug atau ketidaksesuaian antara desain yang diinginkan dan implementasi aktual pada situs webAnnotasi: Kita dapat menambahkan catatan atau anotasi langsung pada elemen yang bermasalah, sehingga memudahkan kolaborasi antar anggota tim dalam memecahkan masalah Kesimpulan Beberapa Extension yang telah kita bahas di atas memiliki fungsi yang berbeda-beda dan dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan kita. Mulai dari Usersnap yang memudahkan pengelolaan feedback dan bug, dengan fitur seperti screenshot in-browser, instalasi tanpa kode, dan analisis metadata. Kemudian BrowserStack yang mendukung uji lintas browser, uji lintas platform, dan debugging. Fake Filler yang memudahkan kita untuk mengisi formulir dengan data palsu atau acak, dengan fitur generate fake data, preset templates, dan randomization. JSON Viewer yang dapat digunakan ketika berurusan dengan data dalam format JSON, dengan fitur validasi JSON, konversi JSON menjadi struktur yang terstruktur, dan penyajian warna dan pemberian tautan. Lalu, ada Web Developer Checklist yang berfungsi untuk memastikan situs web memenuhi standar dalam web development, dengan fitur pemeriksaan otomatis, integrasi dengan alat pengembangan lainnya, dan fitur check list. Clear Session yang dapat menghapus session atau data penyimpanan lokal dengan fitur pilihan kustomisasi, jadwal pembersihan, dan penghapusan otomatis. Dan terakhir adalah VisBug untuk membantu menemukan dan memperbaiki visual bug dengan fitur inspect element, visual bug detection, dan annotasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Web Development, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌

Kelas Desain Input Field yang Ramah Pengguna dengan Widget TextField di Flutter di BuildWithAngga

Desain Input Field yang Ramah Pengguna dengan Widget TextField di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Desain Input Field yang Ramah Pengguna dengan Widget TextField di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Desain Input Field yang Ramah Pengguna dengan Widget TextField di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Apa itu Text Field? Text Field adalah sebuah widget pada Flutter yang digunakan untuk menerima inputan berupa teks dari pengguna. Widget ini dapat memungkinkan kita sebagai pengguna aplikasi untuk dapat memasukkan teks dengan menggunakan keyboard. Manfaat menggunakan Text Field ini sangat beragam, biasanya penggunaan Text Field ini digunakan pada formulir, kuesioner, dan input lainnya. Bagaimana Cara Mendesain Input Field yang Ramah Pengguna dengan Widget TextField di Flutter? Penggunaan Widget Text Field Widget TextField ini digunakan oleh developer untuk membuat input field sebagai tempat untuk pengguna memasukkan teks seperti nama, alamat email, kata sandi, konfirmasi kata sandi, dan sebagainya. Contoh penggunaan sederhana widget TextField: TextField( decoration: InputDecoration( labelText: 'Nama Lengkap', ), ) Pada bagian penggunaan widget TextField, developer biasanya menambahkan properti decoration untuk dapat menambahkan label, placeholder, atau ikon pada TextField. 2. Mengakses Hasil Input Pengguna Pada widget TextField, developer dapat mengakses data yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam TextField. Tujuannya adalah untuk dapat menangani perubahan data yang dibuat oleh pengguna. Pada tahap ini developer dapat menggunakan properti TextEditingController dan properti OnChange. 3. Penggunaan Properti TextEditingController TextEditingController merupakan properti yang digunakan oleh developer untuk dapat mengontrol TextField. Developer dapat mengakses dan mengubah teks yang dimasukkan oleh pengguna. Kemudian dengan TextEditingController, developer dapat menetapkan nilai awal atau default pada input field. Contoh penggunaan properti TextEditingController: TextEditingController _controller = TextEditingController(); TextField( controller: _controller, decoration: InputDecoration( labelText: 'Kata Sandi Baru', ), ) Output penggunaan properti TextEditingController: 4. Penggunaan Properti OnChange OnChange merupakan properti TextField yang digunakan untuk dapat menangani perubahan pada nilai TextField yang sedang diinput atau dihapus oleh pengguna. Setiap perubahan pada input field akan dicatat saat developer menggunakan properti OnChange. Contoh penggunaan properti OnChange: TextField( onChanged: (value) { print(value); }, decoration: InputDecoration( labelText: 'Masukkan jawaban anda', ), ) Output penggunaan properti OnChange: 5. Penggunaan Properti OnSubmitted Dribbble.com/JackHarvatt OnSubmitted adalah properti TextField yang digunakan oleh untuk dapat menangani perubahan yang dilakukan pengguna setelah menekan tombol “Submit” atau “Done” pada keyboard. Dengan menggunakan properti ini dapat memudahkan developer dalam menginput data setelah pengguna selesai memasukkan teks. Contoh penggunaan properti OnSubmitted: TextField( onSubmitted: (value) { print(value); }, decoration: InputDecoration( labelText: 'Masukkan jawaban anda', ), ) 6. Penggunaan Properti OnEditingComplete OnEditingComplete merupakan properti TextField yang tujuannya untuk memudahkan developer dalam menentukan fungsi yang akan dipanggil ketika pengguna telah menyelesaikan pengeditan teks setelah menekan tombol “Done” pada keyboard. Pasti teman-teman bakal bertanya apa perbedaannya OnSubmitted dan OnEditingComplete? jawabannya berbeda. Karena OnEditingComplete akan dipanggil tanpa mengirimkan teks yang dimasukkan oleh pengguna. Contoh penggunaan OnEditingComplete: TextField( onEditingComplete: () { print("Teks Diterima"); }, decoration: InputDecoration( labelText: 'Masukkan jawaban anda', ), ) Kesimpulan Dengan menggunakan kombinasi TextEditingController, OnChanged, OnSubmitted, dan OnEditingComplete, teman-teman dapat membuat sebuah aplikasi yang memberikan pengalaman yang lebih interaktif. Menyimpan dan memproses data dengan lebih efisien, serta menangani aksi dari pengguna dengan lebih baik dalam aplikasi Flutter yang teman-teman kembangkan. Hal ini memberikan fleksibilitas dan kontrol yang diperlukan untuk membuat input field yang berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan aplikasi teman-teman. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Git Tutorial: Git Cheat Sheets Bahasa Indonesia di BuildWithAngga

Git Tutorial: Git Cheat Sheets Bahasa Indonesia

Hai Sobat BWA!🙌 Git adalah salah satu alat yang dibutuhkan untuk mempermudah proses pengerjaan sebuah proyek terutama jika dilakukan dalam sebuah tim. Banyak command git yang harus kalian pahami agar mempermudah pengerjaan. Beberapa command ini dapat dijalankan pada direktori proyek kalian melalui terminal atau command prompt. Simak artikel berikut sampai habis ya! Dasar-Dasar Git git init <nama-direktori> : Membuat repositori baru pada direktori tertentugit clone <nama-repositori> : Kloning sebuah repositori github ke lokal atau komputer kitagit add <nama-direktori> : Menambahkan semua perubahan pada file yang berada dalam direktori tertentu ke dalam staging area (juga dikenal sebagai index)git commit -m “<pesan commit>” : Digunakan ketika akan melakukan commit perubahan yang telah dilakukangit status : Menampilkan daftar file mana yang diubah pada working directory kitagit add : Untuk menambahkan file yang akan di commitgit diff : Menampilkan perubahan yang belum dilakukan antara indeks dan work directory kita Git Branches git branch : Menampilkan semua list branch yang ada pada suatu repositorigit branch -b <nama-branch> : Membuat branch baru dan tetap berada pada branch yang samagit checkout -b <nama-branch> : Membuat branch baru bernama <nama-branch>, sedangkan -b digunakan untuk memeriksa cabang yang sudah adagit merge <nama-branch> : Menggabungkan <branch> ke dalam branch saat inigit branch -d <nama-branch> : Untuk menghapus branch Melakukan Remote Repository git remote add <name> <url> : Untuk membuat sambungan ke repositori yang akan di remote. Setelah menambahkan remote, kalian dapat mengguanakan <name> sebagai pintasan untuk <url> pada command laingit fetch <remote> <branch> : Fetching <branch> tertentu dari sebuah repositori. Jangan gunakan <branch> jika ingin fetching semua referensi jarak jauhgit pull : Memperbarui local repository ke commit terbarugit push <remote> <branch> : Mengirimkan perubahan yang terjadi pada branch lokal ke branch sesuai pada remote repository yang ditentukan Membatalkan Perubahan yang Telah Dilakukan git revert <commit> : Membuat commit baru yang membatalkan semua perubahan yang dibuat, lalu diterapkan pada branch saat inigit reset <file> : menghapus perubahan yang belum di-commit pada file tertentu dalam repositori Gitgit clean -n : Menampilkan file mana yang akan dihapus dari working directorygit clean -f : Untuk menghapus file yang akan dihapus dari working directory Melihat Riwayat Perubahan git log : Melihat daftar riwayat revisi untuk branch saat inigit log --follow <file> : Melihat daftar riwayat perubahan untuk pada sebuah file, termasuk penggantian namagit diff <first-branch>…<second-branch> : untuk melihat perbedaan antara dua branchgit show <commit> : Menampilkan perubahan dan metadata dari commit tertentu Menulis Ulang Riwayat Git git commit --amend : mengubah atau memperbarui commit terakhir yang dilakukan dalam repositorigit rebase <base> : Mengabungkan atau memindahkan commit dari satu cabang ke cabang lainnyagit reflog : melihat riwayat referensi (reference logs) dalam sebuah repositori Kesimpulan Itulah beberapa command git yang dapat kalian sebagai acuan ketika berkolaborasi dalam pengerjaan sebuah proyek. Git memungkinkan developer untuk melacak perubahan source code dalam sebuah proyek, menyimpan riwayat perubahan, dan mengelola cabang (branch) kode dengan mudah. Sehingga para developer bisa bekerja secara bersama-sama pada berbagai fitur atau perbaikan bug tanpa mengganggu kode inti. Selain itu, Git memfasilitasi manajemen konflik, penggabungan (merge), serta penyelidikan kesalahan dengan mudah. Command git yang paling sering digunakan ketika berkolaborasi dalam mengerjaka proyek adalah git clone, git add, git branch, git commit -m “pesan commit”, git add, git pull, dan git push. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Git, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌

Kelas Kreatif dengan Text Field: 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter di BuildWithAngga

Kreatif dengan Text Field: 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Apa itu Text Field? Text Field adalah sebuah widget pada Flutter yang digunakan untuk menerima inputan berupa teks dari pengguna. Widget ini dapat memungkinkan kita sebagai pengguna aplikasi untuk dapat memasukkan teks dengan menggunakan keyboard. Manfaat menggunakan Text Field ini sangat beragam, biasanya penggunaan Text Field ini digunakan pada formulir, kuesioner, dan input lainnya. 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter showCursor merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat mengontrol tanda penunjuk atau kursor pada tempat untuk memasukkan teks. Developer juga bisa memilih apakah kursor tersebut ingin ditampilkan atau tidak pada kolom Text Field dengan cara menambahkan “True” atau “False” pada Flutter. Tidak hanya itu, developer juga dapat menambahkan warna pada kursor sesuai dengan keinginan developer.Text Align merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat mengontrol posisi teks di dalam Text Field. Posisi ini dapat diatur untuk memulai tulisan dari kiri, tengah, atau kanan. Text Align juga dapat mengontrol tata letak penulisan dengan menambahkan “TextAlignVertical”. Kemudian Text Align juga dapat mengatur huruf kapital pada penulisan teks dengan cara menambahkan “TextAlignCapitalization”.Style merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat menyesuaikan berbagai aspek seperti warna, ukuran, ketebalan, dan jenis huruf. Sehingga dengan menggunakan Style, dapat berguna untuk menyesuaikan tampilan Text Field yang sesuai dengan desain UI aplikasi teman-teman.Decoration merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat menambahkan dekorasi visual ke dalam Text Field. Properti Decoration mampu menambahkan dan menyesuaikan berbagai aspek seperti border, ikon, dan properti tambahan lainnya untuk meningkatkan fungsionalitas pada aplikasi Flutter. Dengan properti Decoration, teman-teman juga dapat menambahkan Hint Text yang berfungsi sebagai placeholder dan teks yang tidak fokus. Cara Penggunaan 4 Dekorasi pada Text Field: import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text("Text Field BuildWithAngga"), ), body: const Center( child: Padding( padding: EdgeInsets.all(20), child: TextField( autocorrect: false, showCursor: true, cursorColor: Colors.amber, textAlign: TextAlign.start, textAlignVertical: TextAlignVertical.center, textCapitalization: TextCapitalization.none, style: TextStyle( color: Colors.black, fontSize: 20, ), decoration: InputDecoration( icon: Icon(Icons.person), hintText: "Silakan masukkan nama", hintStyle: TextStyle(color: Colors.grey), border: OutlineInputBorder(), focusedBorder: OutlineInputBorder( borderSide: BorderSide(color: Colors.amber, width: 2.0), ), enabledBorder: OutlineInputBorder( borderSide: BorderSide(color: Colors.black, width: 1.0), ), ), ), ), ), ), ); } } Output Penggunaan 4 Dekorasi diatas: Contoh Penggunaan showCursor Contoh Penggunaan TextAlign & Style Contoh Penggunaan Decoration Kesimpulan Dengan menggabungkan penggunaan properti showCursor, TextAlign, Style, dan Decoration. teman-teman dapat membuat halaman Text Field menjadi sesuai dengan keinginan desain UI masing-masing dan memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang teman-teman kembangkan. Developer dapat menentukan dengan mudah posisi teks, tampilan kursor pada Text Field, gaya teks yang ditampilkan, dan dekorasi visual pada aplikasi yang dikembangkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Mengenal Fitur Text Field Pada Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Fitur Text Field Pada Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Fitur Text Field pada Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Mengenal Fitur Text Field pada Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Apa itu Text Field? Text Field adalah sebuah widget pada Flutter yang digunakan untuk menerima inputan berupa teks dari pengguna. Widget ini dapat memungkinkan kita sebagai pengguna aplikasi untuk dapat memasukkan teks dengan menggunakan keyboard. Manfaat menggunakan Text Field ini sangat beragam, biasanya penggunaan Text Field ini digunakan pada formulir, kuesioner, dan input lainnya. Manfaat Penggunaan Text Field pada Flutter TextField pada Flutter sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dalam pengembangan aplikasi. Berikut manfaat penggunaan Text Field dalam pengembangan aplikasi mobile: Text Field dapat memberikan interaksi secara langsung dengan pengguna aplikasi seperti edit profil, bantuan pencarian, serta memasukkan data pada saat login ke aplikasi.Text Field dapat membantu untuk pengumpulan data yang lebih efisien. Biasanya data dapat dikumpulkan saat pengguna memasukkan data pada Text Field. sehingga data yang masuk secara real-time dapat disimpan dan diolah secara lanjut.Text Field dapat membantu pengguna untuk memvalidasi data yang diinput sudah sesuai. Contohnya seperti data email yang dimasukkan pada saat login, data email tersebut akan di validasi melalui Text Field, apakah data tersebut sudah sesuai dengan format dan tidak ada bagian yang kosong.Text Field dapat membantu developer dalam memasukkan atau menginput data seperti email pengguna untuk dapat didata dengan baik dan efektif. sehingga dengan adanya Text Field developer dapat menginput data dengan baik dan benar. Cara Penggunaan Text Field pada Flutter: import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text("Text Field BuildWithAngga"), ), body: const Center( child: Padding( padding: EdgeInsets.all(20), child: TextField( autocorrect: false, autofocus: false, enableSuggestions: true, enableInteractiveSelection: false, ), ), ), ), ); } } Fitur-fitur pada Text Field di Flutter: autocorrect merupakan properti text field yang digunakan untuk memperbaiki teks yang salah secara otomatis. Jika teman-teman membuat autocorrect dengan setelan “true”, maka sistem akan memperbaiki kata-kata yang diinput pengguna berdasarkan kamus yang tersedia.autofocus merupakan properti text field yang bertujuan untuk memberikan fokus secara otomatis pada halaman text field yang ditampilkan. Jika teman-teman membuat autofocus dengan setelan “true”, maka sistem akan langsung memfokuskan halaman yang ditampilkan pada aplikasi.enableSuggestions merupakan properti text field yang digunakan untuk menampilkan saran teks saat pengguna mengetik. Jika teman-teman membuat enableSuggestions dengan setelan “true”, maka sistem akan langsung memberikan saran teks atau kata yang mungkin ingin ditulis oleh pengguna.enableInteractiveSelection merupakan properti text field yang digunakan untuk membantu pengguna menentukan apakah pengguna dapat menyalin teks dari text field. Jika teman-teman membuat enableInteractiveSelection dengan setelan “true” maka pengguna dapat memilih, menyalin, dan membuat teks dalam text field. Output Penggunaan Text Field: Kesimpulan Dengan Text Field, pengembang aplikasi Flutter dapat dengan mudah membuat halaman untuk input teks yang interaktif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi Flutter. Text Field juga memberikan banyak properti yang dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasinya. Sehingga dengan beragamnya properti yang diberikan Text Field membuat developer bisa mengontrol dengan penuh sesuai dengan desain dan fungsi yang diinginkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas 7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer di BuildWithAngga

7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas 7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Sebagai Flutter Developer, kita perlu untuk mengetahui website yang dapat membantu kita dalam memulai dan memahami konsep dasar dari Flutter. Ada beberapa situs website yang telah dirangkum dan wajib kamu ketahui sebagai Flutter Developer untuk belajar Flutter. Berikut adalah 7 Website yang harus diketahui oleh Flutter Developer: Flutter.dev Flutter.dev merupakan situs resmi Flutter yang tujuannya adalah untuk mendapatkan panduan dan tutorial lengkap untuk memulai belajar Flutter. tidak hanya tutorial saja, disini teman-teman akan banyak menemukan dokumentasi yang berhubungan dengan Flutter. 2. Pub.dev Pub.dev merupakan situs resmi dari Flutter dan Dart yang tujuannya untuk sebagai repositori resmi dari publikasi, penemuan, hingga manajemen packages Flutter dan Dart. Packages yang ada di Pub.dev ini langsung ditemukan dan dikembangkan oleh komunitas yang bekerjasama dalam membantu developer lainnya dalam mengembangkan aplikasi. 3. Flutter Documentation Flutter Documentation merupakan situs resmi dari Flutter yang bertujuan sebagai penyedia informasi lengkap tentang penggunaan Flutter. Flutter Documentation juga merupakan website yang dikembangkan langsung oleh tim pengembangan Flutter. Tidak hanya informasi tentang penggunaan Flutter saja, tapi juga berisi tentang konsep dasar Flutter, penggunaan widget, API, dan lain-lain. Sehingga dengan adanya website Flutter Documentation ini diharapkan dapat membantu developer untuk memahami framework Flutter dan dapat mengembangkan aplikasi dengan baik. 4. BuildWithAngga BuildWithAngga merupakan sebuah platform dengan media pembelajaran online yang lengkap. BuildWithAngga juga menyediakan kursus belajar Flutter, kursus ini mencakup tutorial lengkap dalam memulai dan memahami konsep dasar Flutter. Dalam proses memahami konsep dasar Flutter, developer Flutter juga dibantu untuk membuat proyek-proyek yang relevan dengan kebutuhan aplikasi Flutter saat ini. Sehingga banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan dengan belajar Flutter di BuildWithAngga. 5. Reso Coder Reso Coder merupakan website yang dibuat untuk menjadi media pembelajaran Flutter yang sangat lengkap. Reso Coder dibuat untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi Flutter melalui tutorial dan contoh proyek, sehingga dapat memudahkan developer dalam memahami konsep dasar Flutter. 6. Codelabs Flutter Codelabs Flutter merupakan website resmi yang dikembangkan oleh tim Flutter untuk dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi dan menguasai Flutter dengan cara yang interaktif. Codelabs Flutter berisi tutorial yang dirancang untuk dapat memberikan pengalaman belajar dengan cara membuat proyek-proyek yang sudah ada dan dengan mudah untuk diikuti langkah demi langkahnya. 7. Stack Overflow Stack Overflow merupakan salah satu website yang terkenal dalam bidang pemrograman komputer dan pengembangan aplikasi. Platform ini dibuat dalam bentuk tanya-jawab serta jaringan antar komunitas developer, developer Flutter dapat memposting pertanyaan seputar Flutter pada website Stack Overflow. Tidak hanya bertanya, teman-teman juga bisa membantu developer lainnya untuk menjawab permasalahan yang ada saat mengembangkan aplikasi Flutter. Kesimpulan Dengan teman-teman memanfaatkan website yang ada diatas, teman-teman dapat memulai belajar Flutter dengan baik. Panduan dan tutorial lengkap yang ada pada website diatas akan sangat membantu teman-teman dalam mengembangkan aplikasi Flutter. Tidak hanya panduan konsep dasar Flutter saja, teman-teman juga akan belajar mengenal Flutter melalui proyek-proyek Flutter yang relevan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows di BuildWithAngga

Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Flutter? Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows Lalu, bagaimana caranya untuk install dan menjalankan Flutter di emulator pada Windows? berikut langkah-langkahnya: Download dan Install Flutter - Pertama-tama silahkan kunjungi terlebih dahulu website resmi Flutter di flutter.dev.- Klik pada “Get Started” lalu silahkan pilih “Windows” pada bagian “Choose your development platform to get started”. - Selanjutnya silahkan pilih “Desktop” lalu download ZIP file Flutter untuk Windows.- Ekstrak file ZIP dan masukkan path Flutter ke Path Environment. Buka “Control Panel” > “System and Security” > “System” > “Advanced system settings” > “Environment Variables”. - Teman-teman akan menemukan “Path” di bagian User Variables, dan selanjutnya silahkan klik “Edit” > “New” untuk menambahkan path ke direktori Flutter, misalnya “C:\Flutter\bin”. Jangan lupa untuk menyimpan path yang ditambahkan. Tambahan untuk teman-teman: - Jalankan “flutter doctor” pada Command Prompt (CMD) atau PowerShell, untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul dan aplikasi siap digunakan. 2. Download dan Install Android Studio - Silahkan kunjungi website resmi Android Studio di developer.android.com/studio.- Kemudian klik “Download” untuk mengunduh installer Android Studio untuk Windows. Lalu Install Android Studio sesuai dengan instruksi yang ada. - Pastikan versi SDK Platform dan SDK Tools terbaru yang telah diinstall. Kemudian pastikan plugin “Flutter” telah di Instal di dalam “Plugins”. 3. Menginstall dan Menjalankan Emulator pada Windows - Buka Android Studio yang telah diinstal. - Buat emulator melalui “AVD Manager” dari toolbar > klik “Create Virtual Device” > Silahkan pilih perangkat yang ingin digunakan sebagai emulator > Jangan lupa untuk memilih sistem operasi yang ingin digunakan pada emulator > Klik “Next” dan “Finish” untuk membuat emulator. Tambahan untuk teman-teman: - Pastikan sebelum menggunakan emulator, Running Devices sudah sesuai dan dapat digunakan untuk menjadi emulator dari aplikasi yang sedang dikembangkan. 4. Output penggunaan emulator via Android Studio: Kesimpulan Dengan langkah-langkah di atas, developer mampu untuk memulai membuat aplikasi Flutter dengan emulator Android pada Windows. Emulator merupakan hal yang wajib dimiliki oleh developer sebagai implementasi pada perangkat fisik untuk menguji aplikasi yang dikembangkan. Tentu dengan menggunakan emulator, developer dapat terus mengembangkan aplikasinya dengan keunggulan fitur-fitur emulator yang dimiliki seperti Hot Reload dan sebagainya. Flutter terus menjadi pilihan yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi hingga saat ini. Keunggulan menggunakan emulator Android pada Windows seperti Multi-Platform Development yang sangat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi Flutter, Akses yang luas dalam hal perbaikan bug dan pengujian lainnya, dan dengan menggunakan emulator dapat membantu developer dalam memastikan aplikasi berjalan dengan baik di berbagai platform. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Mengenal Responsive dan Adaptive Apps di Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Responsive dan Adaptive Apps di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Responsive dan Adaptive Apps di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Responsive dan Adaptive Apps di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Responsive dan Adaptive Apps? Responsive Responsive adalah kemampuan aplikasi Flutter dalam merespon adanya perubahan ukuran UI pada tampilan layar. Perubahan ukuran UI mengikuti pada device yang digunakan saat merespon ukuran UI pada tampilan layar, contohnya seperti Portrait, Landscape, dan ukuran layar yang lebih besar. Kebanyakan developer menggunakan widget ini pada MediaQuery, LayoutBuilder, Flexible Widget, Expanded, dan lainnya. Contoh Responsive pada penggunaan widget MediaQuery: Widget build(BuildContext context) { final screenWidth = MediaQuery.of(context).size.width; if (screenWidth > 600) { // Berfungsi untuk menampilkan tata letak yang berbeda untuk layar yang lebih besar return DesktopLayout(); } else { return MobileLayout(); } } Tambahan untuk teman-teman: Penggunaan MediaQuery ini digunakan untuk membuat desain yang berdasarkan dengan ukuran. sehingga dengan adanya MediaQuery dapat membuat bagian pada UI dapat diatur sesuai dengan ruang yang tersedia. Contoh Responsive pada penggunaan widget Layout Builder: Widget build(BuildContext context) { return LayoutBuilder( builder: (context, constraints) { if (constraints.maxWidth > 600) { return WideLayout(); } else { return NarrowLayout(); } }, ); } Tambahan untuk teman-teman: Penggunaan LayoutBuilder dapat membuat tata letak menjadi lebih baik dan responsif dan disesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. 2. Adaptive Adaptive adalah kemampuan aplikasi Flutter dalam menyesuaikan tata letak dan desain yang disesuaikan dengan platform atau perangkat yang digunakan oleh pengguna aplikasi. Pengguna IOS akan mendapatkan tampilan aplikasi yang sesuai dengan perangkat IOS, sedangkan pengguna Android akan mendapatkan tampilan aplikasi yang sesuai dengan perangkat Android. Flutter juga menyediakan widget platform yang dapat digunakan oleh developer dalam mengembangkan aplikasi. Cupertino untuk IOS dan Material untuk Android. Contoh Adaptive pada penggunaan widget platform: import 'dart:io'; import 'package:flutter/cupertino.dart'; import 'package:flutter/material.dart'; Widget build(BuildContext context) { return Platform.isIOS ? CupertinoButton(child: const Text('iOS Button'), onPressed: () {}) : ElevatedButton(child: const Text('Android Button'), onPressed: () {}); } Kesimpulan Dengan kita menggunakan responsive dan adaptive pada aplikasi Flutter, kita dapat membuat aplikasi Flutter menjadi lebih baik dan dapat digunakan di semua perangkat, tanpa perlu memikirkan ukuran layar yang berbeda dan tampilan UI menjadi tidak sesuai. Aplikasi yang kita buat juga dapat berjalan dengan baik di semua platform tanpa terkecuali. sehingga dengan adanya kombinasi antara responsive dan adaptive akan sangat membantu kita dalam mengembangkan aplikasi Flutter yang optimal. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension di BuildWithAngga

Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Dart Frog? Dart Frog adalah sebuah package dari ekosistem Dart yang memiliki fungsi untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi server-side atau backend dengan Dart. Dart Frog dikenal juga sebagai package yang memiliki cara yang cepat, efisien, dan mudah untuk mengembangkan API, layanan web, atau aplikasi backend lainnya yang menggunakan Dart. Berbagai macam fitur-fitur yang dimiliki Dart Frog, seperti routing, middleware, autentikasi, dan integrasi database. Cara Instalasi Dart Frog Persiapan sebelum menginstall Dart Frog Pastikan sebelum menginstall Dart Frog, kita sudah menginstall Dart SDK. Dart Frog membutuhkan Dart versi ≥3.0.0 <4.0.0. Berikut cara untuk melihat versi Dart: dart --version 2. Instalasi Dart Frog Dart Frog membutuhkan Command Prompt atau Terminal yang ada pada Visual Studio Code. Kemudian kita perlu menjalankan perintah sebagai berikut: dart pub global activate dart_frog_cli 3. Membuat Proyek Dart Frog Setelah berhasil menginstall Dart Frog, Kita dapat membuat proyek baru dengan cara menjalankan perintah sebagai berikut: dart_frog create my_project 4. Menjalankan Server Pengembangan Menjalankan server pengembang ini ditujukan untuk kita dapat mengakses aplikasi web yang kita kembangkan melalui browser di alamat yang ada pada Dart Frog pada terminal contohnya seperti (http://localhost:8080). cd my_project dart_frog dev Kesimpulan Setelah belajar cara menginstall Dart Frog. Kita jadi lebih mengetahui apa itu Dart Frog yang dikenal oleh berbagai developer sebagai package yang memiliki cara yang cepat, efisien, dan mudah untuk mengembangkan API, layanan web, atau aplikasi backend lainnya yang menggunakan Dart. Berbagai macam fitur-fitur yang dimiliki Dart Frog, seperti routing, middleware, autentikasi, dan integrasi database. Kemudian utuk instalasi Dart Frog juga tergolong mudah, teman-teman hanya perlu memastikan apakah sudah menginstall Dart SDK sebelumnya, lalu install Dart Frog dengan menjalankan perintah di Command Prompt atau Visual Studio Code. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter di BuildWithAngga

Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Image Widget? Image Widget adalah widget yang manfaatnya untuk menampilkan gambar di dalam aplikasi. Widget ini biasanya digunakan oleh developer yang ingin menampilkan gambar melalui berbagai sumber, seperti Image Widget bisa diaplikasikan melalui assets lokal yang ada didalam aplikasi, melalui jaringan dengan URL (Network), maupun file dari developer. Jenis-jenis penggunaan Image Widget di Flutter: Assets Assets dapat memungkinkan developer untuk menampilkan gambar melalui folder assets yang kita buat untuk aplikasi Flutter. Untuk menampilkan gambar dari assets lokal, teman-teman bisa menambahkan code ini: Image( image: AssetImage('assets/images/image01.jpg'), ) Tambahan untuk teman-teman: Setelah menambahkan image pada folder assets, perlu dipastikan untuk menambah asset image-nya pada pubspec.yaml 2. Network Network dapat memungkinkan developer untuk menampilkan gambar melalui URL, dan Network ini merupakan bagian dari ‘Image’ dari class ‘NetworkImage’. Untuk menampilkan gambar dari URL, teman-teman bisa menambahkan code ini: Image.network( 'https://www.example.com/image.jpg', ) Tidak hanya itu, dengan kita menambahkan image widget didalam aplikasi yang kita buat. Kita juga dapat menambahkan atribut fit yang berguna untuk menentukan tempat gambar yang kita tampilkan pada widget, antara lain: BoxFit.cover : Gambar yang ditampilkan akan diatur sepenuhnya untuk menutupi area kontainer, dengan tambahan tidak mengubah bentuk dari aspek rasio.BoxFit.fill : Gambar yang ditampilkan akan diatur untuk mengisi secara penuh kontainer, dengan tambahan akan menyebabkan distorsi pada aspek rasio gambar.BoxFit.contain : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan area di dalam kontainer dengan tambahan aspek rasio dipertahankan tanpa melebihi area kontainer.BoxFit.width : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan sesuai lebar dari kontainer, dengan tambahan aspek rasio tetap akan dipertahankan.BoxFit.height : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan sesuai tinggi dari kontainer, dengan tambahan aspek rasion akan dipertahankan.BoxFit.none : Gambar yang ditampilkan tidak diubah ukurannya, sehingga gambar akan lebih besar dari kontainer dan bagian yang tidak dimuat akan terpotong.BoxFit.scaleDown : Gambar yang ditampilkan akan diperkecil sehingga dapat memuat dengan area kontainer, dengan tambahan tidak akan diperbesar jika lebih kecil dari kontainer. Contoh penggunaan Image Widget : import 'package:flutter/material.dart'; void main() => runApp(const MyApp()); class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text('Latihan Image Widget'), ), body: Center( child: Image.network( 'https://picsum.photos/200/300', width: 200, height: 300, fit: BoxFit.cover, ), ), ), ); } } Output Image Widget : Kesimpulan Image Widget di Flutter ini mempunyai manfaat untuk menampilkan gambar dalam aplikasi mobile yang kita buat. Penggunaan image widget ini memungkinkan kita untuk menampilkan gambar dari berbagai sumber seperti assets, URL gambar yang ada di internet, hingga gambar dari file penyimpanan perangkat. Dengan menggunakan image widget di Flutter, kita dapat mengontrol dengan baik terhadap pengembangan aplikasi yang kita buat dalam menampilkan gambar dari berbagai sumber, sehingga dapat membuat pekerjaan kita menjadi lebih fleksibel dan aplikasi pun berjalan dengan sesuai dengan yang kita inginkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.