Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips Code

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Membuat Column dan Row Pada Flutter di BuildWithAngga

Membuat Column dan Row Pada Flutter

Hello people with spirit of learning! Flutter dikenal dengan beragam widgets yang dapat membangun UI pada aplikasi kita. Disini saya akan menjelaskan Widget yang wajib kamu tahu yaitu Row dan Column (Baris dan Kolom). Disini kita akan mencoba menggunakan kedua Widget ini dengan Row didalam Column. Step 1 : Menambahkan Widgets Column Yang pertama kita menambahkan widget column terlebih dahulu. Step ini adalah langkah awal untuk membuat column. Begitu juga dengan membuat Row. Step 2 : Isi dengan Widget Text dan Row Langkah kedua kita isi Widget column dengan Widget text dan Row. Disini saya akan mengisi Widget Column dengan 3 Row. Dan Widget text-nya akan kita gunakan sebagai tanda urutan barisnya. Step 3 : Widget Row kita isi dengan widget apapun Langkah ketiga adalah Widget row akan diisin dengan Apapun. Disini saya isi dengan container saja. Untuk Container-nya kita styling terlebih dahulu ya. Kamu juga bisa style Container-nya sesuai keinginan kamu. Gunakan Sizebox untuk memberi jarak antar containernya. Step 4 : Tambahkan CrossAxisAligment pada column Langkah Terakhir adalah menambahkan CrossAxisAligment pada colum, Fungsi CrossAxisAligment pada column adalah menempatkan posisi widget yang ada di column secara horizontal. Disini gunakan CrossAxisAligment.start agar semua widgetnya menjadi rata kiri / Align left. Kita baru saja menyelesaikan Column yang isinya terdapat 3 Row. Dalam membangun sebuah project pada flutter, Kedua widget ini sering dipakai untuk Menyusun widget-widget yang akan dipakai sesuai keinginan kita. Semoga bermanfaat dan Terima kasih!

Kelas 5 Package yang Sering Digunakan oleh Flutter Developer di BuildWithAngga

5 Package yang Sering Digunakan oleh Flutter Developer

Dalam flutter, ada banyak package yang bisa kita pakai agar mempermudah dan mempercepat pekerjaan kita dalam mengembangkan aplikasi. Kita bisa mencari package yang kita butuhkan di website pub.dev. Disini saya ingin membahas 5 package flutter yang sering digunakan oleh Flutter Developer. 1) Google Fonts Link untuk mengakses package Google Fonts : Package Google Fonts. Package ini berisi fonts dari Google Fonts. Kita bisa menggunakannya agar tampilan teks bisa menjadi lebih menarik. Dalam package ini, ada banyak macam font yang kitab bisa pilih sesuai style yang kita inginkan. 2) Youtube Player IFrame Link untuk mengakses package Youtube Player IFrame: Package Youtube Player IFrame. Package yang kedua yaitu Youtube Player IFrame. Package ini berfungsi untuk memutar atau streaming video youtube pada aplikasi kita. 3) Email Validator Link untuk mengakses package Email Validator : Package Email Validator. Package yang ketiga yaitu Email Validator. Fungsi dari package ini ialah untuk memvalidasi apakah textfield yang kita isikan berupa email atau yang lain. 4) Google Sign in Link untuk mengakses package Email Validator : Package Email Validator. Yang keempat yaitu Google Sign in. Fungsi dari package ini menambahkan fitur login / sign in dengan menggunakan account google. Dengan ini, kita bisa menggunakannya pada IOS dan Android. 5) Shimmer Yang terakhir yaitu shimmer. Fungsi package ini memberikan efek kilauan Ketika aplikasi kita sedang loading agar tampilannya menjadi lebih menarik seperti contoh gambar diatas. Dan, inilah 5 package yang sering digunakan oleh Flutter Developer agar aplikasi yang kita buat semakin menarik.Semoga bermanfaat dan terima kasih!

Kelas Cheatsheet Untuk Belajar CSS Web Design di BuildWithAngga

Cheatsheet Untuk Belajar CSS Web Design

Untuk kamu yang sedang memulai belajar CSS, berikut ini cheatsheet/panduan untuk mempermudah kamu ketika belajar link Link Element Tag pada dokumen HTML digunakan untuk meng-import resources tambahan seperti file CSS yang di dalamnya memiliki properti seperti href, rel, dan type. href digunakan sebagai URL lokasi file CSS tersebutrel digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara HTML dan CSStype digunakan untuk mendefinisikan jenis file yang akan diimport Kegunaan CSS CSS (Cascading Style Sheets), adalah bahasa yang digunakan dengan mengombinasikan HTML yang menyesuaikan dengan elemen HTML yang ditampilkan. CSS digunakan untuk styling dengan tujuan mempercantik dan menata tampilan website. Menulis CSS pada File Terpisah Kode CSS dapat ditulis dalam filenya sendiri untuk memisahkannya dari kode HTML. Ekstensi untuk file CSS adalah .css. Extensi Ini dapat ditautkan ke file HTML menggunakan tag pada bagian Menulis CSS Dalam File HTML Kode CSS dapat ditulis pada file HTML dengan menyertakan kode dalam tag style . Kode yang terdapat tag style akan terbaca sebagai sintaks CSS. h1 { color: blue; } Inline Styles CSS Style dapat langsung ditambahkan ke elemen HTML dengan menggunakan atribut style di tag pembuka elemen. Setiap mendeklarasikan style, maka diakhiri dengan titik koma. Style yang ditambahkan dengan cara ini dikenal sebagai Inline Styles. Centered text Blue, 18-point text Memisahkan kode HTML dari CSS Memisahkan kode HTML dari CSS merupakan hal yang sering dilakukan. Hal ini memudahkan untuk memlihara sebuah kode dengan menyimpan sintaks untuk setiap file terpisah. Setiap perubahan pada konten maupun styling dapat dilakukan di file masing-masing. Class and ID Selectors Class pada CSS dapat digunakan kembali dan diterapkan ke banyak elemen. Class selectors dilambangkan dengan titik . diikuti dengan nama Class. ID Selectors CSS harus bersifat unik dan hanya digunakan untuk menata satu elemen. Selectors ID dilambangkan dengan hastag # diikuti dengan nama id. /* Selects all elements with class="column" */ .column { } /* Selects element with id="first-item" */ #first-item { } CSS Selectors Grup Menyesuaikan/menyocokkan beberapa pilhan dengan aturan CSS yang sama menggunakan comma-separated list. Pada contoh ini, teks untuk h1 dan h2 diatur menjadi warna merah. h1, h2 { color: red; } Rantai Selector CSS Selectors menentukan himpunan elemen yang menerapkan kumpulan aturan CSS. Misalnya, untuk memilih semua elemen , selector p dapat digunakan untuk membuat aturan styling. Selector Berantai CSS Selector dapat dirantaikan sehingga sekumpulan aturan hanya berlaku untuk elemen yang cocok dengan semua kriteria. Misalnya, untuk memilih elemen yang juga memiliki class section-heading, maka selector h3.section-heading juga dapat digunakan. /* Select h3 elements with the section-heading class */ h3.section-heading { color: blue; } /* Select elements with the section-heading and button class */ .section-heading.button { cursor: pointer; } Tipe Selector CSS Selector tipe CSS digunakan untuk mencocokkan semua elemen dari jenis atau nama tag yang diberikan. Tidak seperti sintaks HTML, mereka tidak menyertakan tanda kurung siku saat menggunakan tipe selector untuk nama tag. Saat menggunakan tipe selector, elemen dicocokkan terlepas dari tingkat penumpukannya dalam HTML. /* Selects all tags */ p { } Selector Class CSS Selector CSS mencocokkan elemen berdasarkan konten atribut class mereka. Untuk memilih elemen yang memiliki calendar-cell sebagai nilai atribut class, a . perlu ditambahkan terlebih dahulu. .calendar-cell { color: #fff; } Atribut HTML dengan beberapa nilai Dalam sebuah atribut HTML, dapat memiliki beberapa nilai atribut. Beberapa nilai atribut dipisahkan oleh spasi di antara setiap atribut. Selector Specificity Specificity adalah sistem peringkat yang digunakan ketika ada beberapa nilai properti yang conflict yang menunjuk ke elemen yang sama. Saat menentukan aturan mana yang akan diterapkan, maka selector dengan kekhususan tertinggi yang menang. Jenis selector yang paling spesifik adalah selector ID, diikuti oleh selector class, diikuti oleh type selector. Dalam contoh ini, hanya color: blue yang akan diimplementasikan karena memiliki selector ID, sedangkan color: red memiliki type selector. h1#header { color: blue; } /* implemented */ h1 { color: red; } /* Not implemented */ CSS ID Selectors Selector ID CSS mencocokkan elemen berdasarkan konten atribut id mereka. Nilai atribut id harus unik di seluruh DOM. Untuk memilih elemen yang memiliki job-title sebagai nilai atribut id, # perlu ditambahkan. #job-title { font-weight: bold; } CSS descendant selector Kombinator CSS descendant selector digunakan untuk mencocokkan elemen yang diturunkan dari selector lain yang cocok. Mereka dilambangkan dengan satu spasi antara setiap selector dan descendant selector. Jadi, Semua elemen yang cocok dipilih terlepas dari tingkat bersarang di HTML. div p {} section ol li {} Belajar Design Website

Kelas 3 Pilihan Kursus Online Gratis Untuk Pemula Belajar Flutter di BuildWithAngga

3 Pilihan Kursus Online Gratis Untuk Pemula Belajar Flutter

Flutter hadir untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi iOS dan Android hanya dalam sekali ngoding, hal ini dapat membantu perusahaan besar maupun Startup untuk tumbuh lebih cepat dengan biaya yang rentan lebih murah karena tidak perlu merekruit developer yang berbeda (misalnya untuk Android atau iOS). Setelah rilis Flutter versi 3 maka semakin banyak juga developer yang akhirnya memutuskan untuk investasi waktu dan perhatian mereka untuk memulai belajar Flutter dengan cara membangun projek sederhana atau mengikuti projek yang sudah disediakan oleh kelas online. Beberapa Pilihan Kursus Online Belajar Flutter Untuk Pemula Kelas Flutter Fundamentals Memulai mengenal beberapa komponen utama untuk membangun aplikasi iOS dan Android, kursus online ini sangat cocok untuk kamu yang belum mengenal apa itu Flutter dan Dart sehingga nanti kedepannya bisa lebih mahir lagi dalam membangun aplikasi. Kelas Flutter for Designer Terkadang kita sebagai Developer akan membuat aplikasi bedasarkan design yang telah disediakan oleh designer, pada kursus online ini kita akan belajar proses slicing design dari Figma ke development menggunakan Flutter dan Dart. Kelas Flutter Untuk Bangun Website Selain untuk membangun aplikasi iOS dan Android, maka kita bisa menggunakan Flutter untuk membangun website yang nantinya digunakan untuk seperti memesan tiket hotel, menonton film favorite, atau juga berjualan online. Silahkan dipelajari ketiga kelas di atas secara gratis, kursus online tersebut dapat membantu kamu untuk memulai karir sebagai mobile developer menggunakan Flutter dan Dart. Kunjungi Instagram BuildWith Angga untuk mendapatkan informasi lebih update.

Kelas 1-1 Konsultasi Online Karir Website Developer - Mentor Galih di BuildWithAngga

1-1 Konsultasi Online Karir Website Developer - Mentor Galih

Tentang Mentor Galih Galih adalah seseorang yang passionate pada website development. Banyak dari projek yang dikerjakan telah digunakan oleh jutaan masyarakat Indonesia, menggunakan skills dan pengalamannya untuk membangun website yang menarik dan reliable untuk pengguna. Konsultasi Dengan Galih Anda hanya dapat memilih maksimal satu topik dari yang tersedia di bawah: Website development fast career pathReview portfolio, CV berkarir developerCareer path tips sebagai developer Details Konsultasi Jumlah durasi adalah 30 menit per sessionKonsultasi dilakukan secara online via Google MeetJadwal konsultasi akan ditentukan bersama mentor setelah melakukan pembayaranDiskusi untuk membangun karir yang lebih matang Cara Booking Silahkan transfer pembayaran Rp 50.000 (sudah include PPN & fee) ke rekening:MandiriPT Angga Membangun Indonesia1030007801844BCAPT Angga Membangun Indonesia0280256315Kirim bukti transfer dan email akun buildwithangga.com milik anda melalui WhatsApp +62 878-2023-2260 (Anin)Anin akan menginformasikan kepada mentor terkait dan anda bisa mulai berdiskusi dengan mentor untuk menentukan jadwal yang cocok Pertanyaan Umum Kenapa program konsultasi 1-1 online ini penting untuk saya? Anda dapat menghemat waktu dan biaya untuk mendapatkan trusted guidance dari seorang yang lebih berpengalaman di bidangnya, dengan begitu Anda bisa kembali fokus pada karir yang Anda impikan saat ini Setelah mengikuti konsultasi 1-1 nanti hasilnya seperti apa? Anda akan mendapatkan pencerahan yang bermanfaat untuk meningkatkan karir yang akan atau sedang Anda jalankan saat ini seperti membangun CV atau portfolio yang lebih baik Apakah ada jaminan uang kembali? Anda akan mendapatkan uang kembali apabila mentor tidak hadir (tanpa keterangan) pada jadwal yang sudah Anda dan mentor tentukan sebelumnya Saya ada pertanyaan lain terkait program 1-1, bisa tanya kemana? Anda bisa bertanya tentang program 1-1 melalui WhatsApp +62 878-2023-2260 (Anin)

Kelas 6 Rekomendasi Kelas Gratis Memulai ReactJS di BuildWithAngga

6 Rekomendasi Kelas Gratis Memulai ReactJS

Hello People With The Spirit Of Learning! Meningkatnya kebutuhan industri dalam membuat aplikasi maupun website yang kompleks , membuat banyak developer atau software consultant terus berinovasi untuk mengembangkan website/aplikasi dengan teknologi yang lebih efektif. Hal ini dilakukan agar produk yang dibuat memiliki performa yang maximal saat digunakan. Salah satunya yaitu Framework React JS . Framework ini menjadi pilihan teknologi yang saat ini digunakan oleh banyak developer. Dengan menggunakan ReactJS, akan mempermudah developer untuk reuse kode program agar suatu proyek cepat selesai. Raksasa perusahaan teknologi seperti *Facebook, Instagram, Netflix pun juga mengembangkan aplikasi mereka menggunakan Framework ReactJS. Jika kamu sudah mulai tertarik untuk mempelajari ReactJS, kamu bisa mulai mempelajarinya dari basic. Untuk menunjang journey belajar kamu, BWA menyediakan 3 rekomendasi kelas gratis yang bisa kamu ambil untuk kamu pelajari, disimak ya!😉🙌 1) HTML5 Dasar HTML5 adalah bahasa markup yang digunakan untuk membangun suatu tampilan pada Website. HTML5 berperan sebagai pondasi utama ketika Website sedang berada pada tahap Development. Ketika ingin membuat sebuah Header, Body, dan juga Footer pada Website, maka perlu menggunakan bahasa markup ini. Kelas HTML5 dasar ini akan membawa kita untuk berkenalan terlebih dahulu tentang bagaimana cara membangun suatu Website dengan mudah. Karena kedepannya juga akan mempelajari ilmu lebih dalam seperti menggunakan Framework CSS untuk mempermudah dalam pembuatan website. 2) CSS Website Design Website yang baik akan memberikan User-Experince yang berkesan untuk pengguna. Jika pengguna merasa nyaman saat menggunakan suatu website ,maka akan memberikan keuntungan yang besar bagi kita. Membuat suatu website juga tidak bisa sembarangan tanpa didasari dari visi dan misi yang jelas. Dengan menggunakan Cascade Style Sheet (CSS), kita dapat mempercantik website agar lebih eye-catching. Tujuan utamanya adalah agar pengguna merasa nyaman ketika menggunakan website kita. Warna dan jenis tipografi akan menentukan tujuan suatu website dibuat. Sebagai web designer maka kita wajib mempelajari CSS dalam tujuan mempercantik website dan memberikan efek animasi agar lebih terlihat interaktif di mata pengguna. 3) ES6 Dasar JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk membangun aplikasi website ataupun desktop. Dengan menggunakan JavaScript, maka dapat membuat aplikasi kita lebih interaktif dan efektif untuk diakses. Pada kelas ES6 dasar ini, kita akan membahas JavaScript versi terbaru yaitu versi 6. 4) Vanilla JavaScript Pada Website Development Dalam membangun website yang dinamis (memiliki konten yang up to date), maka kita membutuhkan bahasa pemrograman website salah satunya adalah JavaScript. Disini kita akan mengenal dasar-dasar penggunaan JavaScript pada website development. Dimulai dari mengenal tipe data, membuat fungsi, dan juga masih banyak yang lainnya. JavaScript sangat diperlukan jika kita ingin menjadi seorang Front-End Developer yang nantinya kita juga akan mempelajari Framework JavaScript yang popular seperti Angular, React, Vue, dan Svelte. 5) Web Dev Tools Bekerja sebagai Web Developer akan lebih cepat ketika kita menggunakan open-source projek yang dapat kita modifikasi sesuai kebutuhan dari projek yang saat ini sedang dikerjakan. Beberapa tools ini dapat digunakan secara gratis untuk membuat Icon Animation, Isometric, HTML Template, Chatbox, dan masih banyak lainnya. 6) React JavaScript ReactJS adalah library JavaScript yang digunakan oleh web developer dalam membangun website yang lebih interactive, fast, dan responsive. Library ini sering digunakan untuk membuat Single Page Application (SPA). Di kelas gratis ini, kita akan membangun toko online sederhana dengan menggunakan HTML, CSS, JavaScript (React JS). Tentunya kita akan mempelajari dasar dari penggunaan library ini pada website kita seperti Components, Props, Events, Conditional, dan masih banyak lainnya. 6 kelas diatas bisa kamu akses secara Free yaa… Yuk manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini untuk upgrading skill kamu! 😉🙌 Perfect place to begin your career development. BuildWith Angga.

Kelas Project Management Tools yang Digunakan oleh Software Quality Assurance di BuildWithAngga

Project Management Tools yang Digunakan oleh Software Quality Assurance

Hello, People With The Spirit Of Learning! Dalam menjalankan tugasnya, profesi Software Quality Assurance berkolaborasi dalam satu tim dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu digunakan project management tools sebagai alat dan platform dalam melakukan manajemen project tugas dan komunikasi antar rekan kerja. Project management tools yang sering digunakan oleh Software Quality Assurance akan dijelaskan dalam artikel di bawah ini, yuk disimak 😉🙌 Project Management Tools yang Sering Digunakan oleh Software Quality Assurance Project management tools yang sering digunakan oleh Software Quality Assurance, yaitu sebagai berikut. 1.) Jira Sumber : https://wac-cdn.atlassian.com/dam/jcr:8b69e209-673d-4f90-83e9-38d62ef6fcc5/jira-scurmboard-header.png?cdnVersion=555 Jira merupakan salah satu dari project management tools yang biasanya digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan manajemen project serta melakukan planning dari suatu project, dan reporting dari hasil dari testing produk software. Fitur unggulan yang terdapat di jira yaitu task assignment, scrum board, kanban board, customization, connectivity with other device, dan report. Fitur-fitur tersebut sangat berguna untuk melakukan brainstorming dalam tim, reporting, dan documentation progress mengenai task yang sudah dikerjakan oleh Software Quality Assurance. 2.) Notion Sumber : https://images.ctfassets.net/spoqsaf9291f/5mWycBzu7P7y0gk1xmosVK/c30ccc85174ebd422b60cb8854242da1/build-with-me-project.png Notion merupakan project management tools yang biasanya digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan manajemen project seperti perencanaan dari project serta reporting dari task yang sedang dilakukan dan sudah dilakukan*.* Fitur yang terdapat di notion yaitu seperti quick notes, page, templates, to do list, board view, dan roadmap. Fitur-fitur tersebut berguna dalam membuat catatan, melakukan planning task yang akan dikerjakan dalam tim, serta reporting progress mengenai task yang sudah dikerjakan oleh Software Quality Assurance. 3.) Trello Sumber : https://images.ctfassets.net/rz1oowkt5gyp/7pYWhpQ3vnntxoShaImNws/777fabbf069416489167ab92027ce086/board.png Trello merupakan project management tools yang juga digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan manajemen project. Fitur yang terdapat di trello yaitu boards, cards, list, dan menu. Fitur-fitur yang terdapat di trelllo memiliki tampilan yang simple dan user friendly serta lebih sederhana jika dibandingkan dengan tools seperti notion dan jira, dan fitur-fitur tersebut juga berguna dalam membuat notes, dan melakukan planning task, serta reporting progress mengenai task yang sudah dikerjakan oleh Software Quality Assurance. 4.) Miro Sumber : https://images.ctfassets.net/w6r2i5d8q73s/4lCjAfgEp0bFtsKzYuAXNO/664e1c03d42df0a05ab8e7ef3ad71194/M-Feature-MindMapping.png Miro merupakan project management tools yang digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan planning dan brainstorming terkait dengan penentuan requirement dari test cases dari suatu project. Fitur unggulan dari miro yaitu papan tulis atau boards, sticky notes, attach file, attach image, free drawing, dan mind map. Fitur-fitur yang tersebut sangat berguna dalam melakukan brainstorming dalam tim seperti yang dilakukan dengan menggambar bebas seperti di papan tulis namun dilakukan secara virtual, membuat notes, membuat mind mapping, dan melakukan planning task dalam menentukan requirement dari project yang akan dikerjakan. 5.) Slack Sumber : https://a.slack-edge.com/c5da2d2/marketing/img/downloads/refreshed/slack-client-windows-desktop.png Slack merupakan project management tools yang digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan komunikasi dalam tim dan antar tim. Dengan menggunakan slack kita dapat mengirim pesan singkat, berbagi file dalam format image, pdf, spreedsheet, dan presentasi. Slack memiliki tampilan yang sederhana dan user friendly sehingga tak jarang slack digunakan oleh perusahaan atau instansi sebagai alat komunikasi mengenai pekerjaan. 6.) Google Sheet Sumber : https://lh3.googleusercontent.com/PHjvBmaCx9FId_EWB2JnyIuhahnRd_RpjaFKytmrYG2uOdih5WgqBIwtc6jHo34nk5vomdZkuGuJhLMiKvJpmd9gLDZqaB_I4lRUiZXNYAZKHqlDVH1j=s0 Google sheet merupakan project management tools yang digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan pembuatan planning dari requirement suatu produk software dan membuat test cases dari suatu produk software yang dibuat dengan tampilan tabel. Google sheet banyak digunakan oleh Software Quality Assurance dalam membuat test cases dan melakukan planning serta pembuatan requirement dari software product karena tampilannya yang sederhana serta fitur dan menu yang cukup lengkap dan mudah untuk digunakan serta dapat diakses dan mudah dalam berkolaborasi dalam satu tim. 7.) Zoom Meeting Sumber : https://explore.zoom.us/media/work-from-home-1.jpg Zoom meeting merupakan project management tools yang digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan pertemuan diskusi dalam tim melalui video conference. Dalam zoom meeting kita dapat melakukan video conference, share screen, recording, board, free draw, voting, reaction, raise hand dan chat singkat. Dengan menggunakan zoom meeting, diskusi dapat dilakukan tanpa terbatas dengan jarak dan waktu. 8.) Google Meet Sumber : https://lh3.googleusercontent.com/CPPP8wMdfaWyzjtnJuTp2fnuaz4I0DJ7j4Hib3atRKLUZ3Ru3lqtdGUO7ZjsISC9PvEXZVoaJk2SQwxgdTIEoMKKooGUp-fWigYHtaghSAdQ9WqGChw=w960 Google meet merupakan project management tools yang digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan pertemuan diskusi dalam tim melalui video conference. Serupa dengan zoom meeting, fitur yang terdapat pada google meet merupakan fitur sederhana seperti present now, chat, white boarding dan pada google meet sudah dapat berkolaborasi dengan tools miro. Google meet sering digunakan oleh Software Quality Assurance khususnya dalam melakukan pertemuan diskusi melaui video conference dikarenakan pengaturan fitur yang mudah digunakan dan juga gratis dalam rentang penggunaan waktu yang lama. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan udah tau nih project management tools yang sering digunakan oleh Software Quality Assurance, jadi gimana nih teman-teman ada berminat engga untuk menjadi Software Quality Assurance sebagai tujuan akhir dari jenjang karir teman-teman?? Ketika kamu sudah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu yang terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌. BuildWith Angga.

Kelas Mengenal Dan Cara Menggunakan Widget ElevatedButton Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Dan Cara Menggunakan Widget ElevatedButton Flutter

Widget ElevatedButton pada Flutter dapat membantu kita untuk membuat sebuah button yang menarik yang dapat dijadikan sebagai Button CTA (Call to Action) pada aplikasi website atau juga mobile yang kita bangun saat ini. Biasanya ElevatedButton ini digunakan pada halaman seperti Empty State, Onboarding, Checkout, Keranjang, dan juga product details. ElevatedButton menggunakan design material Elevation yang membuat button tersebut memiliki shadow dan terlihat menonjol dibandingkan dengan element-element lainnya pada design kita. Mari Membuat ElevatedButton Sederhana Pada Aplikasi Mobile Menggunakan Flutter & Dart Misalnya kita ingin menambahkan satu button CTA yang membantu pengguna untuk mendapatkan hutang untuk membeli mobil baru, maka di sini kita akan menggunakan ElevatedButton. Kita bisa mulai dengan kodingan berikut: ElevatedButton(onPressed: onPressed, child: child), Lalu akan kita atur action pada button tersebut terlebih dahulu yang jika diklik akan menimbulkan pesan sederhana pada debug console ElevatedButton(onPressed: (){ debugPrint('button di klik') }, child: child), Pada sebuah button kita akan membutuhkan sebuah label sehingga pengguna mengerti button tersebut akan digunakan untuk apa, jadi kodingannya seperti berikut ElevatedButton( onPressed: (){ debugPrint('button di klik') }, child: Text('Get Loan'), ), Kodingan di atas akan menambahkan Widget Text yang kita gunakan sebagai label pada ElevatedButton tersebut, selanjutnya kita perlu membuat file button.dart untuk memberikan styling pada button CTA kita sehingga bisa lebih menarik. Buatlah file baru yang bernama button.dart lalu kita perlu mengimport material design pada file tersebut yang di mana nantinya properti-properti dari ElevatedButton akan kita modifikasi sesuai dari kebutuhan design projek kita, maka kodingannya kurang lebih seperti ini: import 'package:flutter/material.dart'; final ButtonStyle buttonPrimary = ElevatedButton.styleFrom( minimumSize: Size(90, 36), primary: Colors.blue, elevation: 0, shape: const RoundedRectangleBorder( borderRadius: BorderRadius.all( Radius.circular(50), ), ), ) MinimumSize pada ElevatedButton Properti ini digunakan untuk mengatur berapa lebar dan tinggi dari button yang akan kita buat, biasanya hal ini mengikuti dari design style yang sudah disediakan oleh tim desainer. Primary Untuk memberikan warna background pada elevatedbutton tersebut maka kita bisa gunakan property primary yang di mana Colors.black tersebut digunakan dari file dart material.dart (design system bawaan dari Flutter). Elevation Tidak semua designer ingin memberikan efek shadow pada sebuah elevatedbutton di Flutter, dengan mengaturnya ke angka 0 maka design button tersebut akan menjadi flat. Shape Apabila kita ingin menambahkan lengkungan pada elevatedbutton atau biasanya disebut dengan Corner Radius, kita bisa menggunakan properti shape yang didalamnya kita akan tambahkan borderRadius sesuai dari kebutuhan design kita. Mengimplementasikan Styling Pada ElevatedButton Setelah kita berhasil membuat file button.dart yang didalamnya tersedia style untuk button Primary pada aplikasi mobile atau website kita saat ini, maka file tersebut kita perlu import kepada file projek utama kita, lalu style name tersebut akan kita gunakan pada elevatedbutton yang kita maksud. ElevatedButton( onPressed: (){ debugPrint('button di klik') }, child: Text('Get Loan'), style: buttonPrimary, ), Sehingga hasil akhir dari elevatedbutton yang sudah kita beri styling akan menjadi seperti berikut, cukup menarik dan cantik bukan? Silahkan mencoba untuk mengaplikasikan elevatedbutton ini pada halaman yang berbeda dengan style design yang berbeda juga, kita bisa menggunakan ShaynaKit untuk mendapatkan beberapa file design gratis yang bisa kita gunakan sebagai latihan UI engineering menggunakan Flutter. Dan apabila kamu ingin memperdalam widget Flutter lainnya dengan design yang cukup menarik maka saya bisa rekomendasikan untuk mempelajari pada kelas Full-Stack Laravel Flutter: Membangun Aplikasi E-Wallet. Cheers.

Kelas Mengenal Positive Testing dan Negative Testing : 101 SQA di BuildWithAngga

Mengenal Positive Testing dan Negative Testing : 101 SQA

Hello, People With The Spirit Of Learning! Positive testing dan negative testing dilakukan oleh seorang Software Quality Assurance dalam testing produk suatu software. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi hasil dari testing produk software. Nahh, apa sih positive dan negative testing itu??? Positive dan negative testing akan dijelaskan dalam artikel di bawah ini, selamat membaca 😉🙌 Positive Testing Postive Testing merupakan suatu pengujian produk software yang dilakukan dengan memberikan input bernilai positive yaitu berupa input yang valid sehingga sistem dari produk software akan bekerja dan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan (expected result). Positive testing dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi sistem dari produk software dengan menggunakan input bernilai positive (valid input) dengan memvalidasi apakah sistem bekerja menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan atau tidak. Contoh Positive Testing Positive Testing dilakukan dengan memberikan input yang bernilai positif, contohnya ketika kita akan sign in di website BuildWith Angga. Pada bagian page sign in, kita diminta untuk memasukkan email address dan password yang valid. Pada bagian page sign in kita memasukkan email address dan password yang sesuai dan valid. Selanjutnya, sistem dari website BuildWith Angga membaca dari input yang telah kita masukkan, dan sistem mendeteksi bahwa input yang dimasukan valid dan sesuai sehingga sistem melanjutkan proses sign in dan success, maka sebagai hasil dari input tersebut muncul tampilan website BuildWith Angga yang menampilkan homepage dari BuildWith Angga. Negative Testing Negative Testing merupakan suatu pengujian produk software yang dilakukan dengan memberikan input bernilai negative yaitu berupa input yang invalid sehingga sistem dari produk software akan bekerja dan memberikan hasil yang diharapkan sesuai dengan input invalidnya. Negative testing dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi sistem dari produk software dengan menggunakan input bernilai negative (invalid) dengan memvalidasi bahwa sistem memberikan hasil yang diharapkan sesuai input yakni berupa error atau invalid dikarenakan input yang dimasukkan tidak sesuai dengan yang diminta (invalid input). Contoh Negative Testing Negative testing dilakukan dengan memberikan input yang bernilai negatif, contohnya ketika kita akan sign in di website BuildWith Angga. Pada bagian page sign in, kita diminta untuk memasukkan email address dan password yang valid. Pada bagian page sign in kita memasukkan email address dan password yang tidak sesuai atau invalid. Selanjutnya, sistem dari website BuildWith Angga membaca dari input yang telah kita masukkan, dan sistem mendeteksi bahwa input yang dimasukan invalid dan tidak sesuai dengan yang disyaratkan sehingga sistem tidak dapat melanjutkan proses sign in dan memberi hasil “Please include an ‘@’ in the email address. ‘spiritlearning’ is missing an ‘@’” sehingga kita harus memasukkan email adress yang valid dan sesuai untuk melanjutkan dalam tahap sign in. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas udah tahu nih positive testing dan negative testing nah sekarang kamu berminat engga nih buat jadi Software Quality Assurance sebagai tujuan karir kamu?? Ketika kamu sudah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu yang terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌

Kelas Perbedaan Test Scenario dengan Test Cases : 101 SQA di BuildWithAngga

Perbedaan Test Scenario dengan Test Cases : 101 SQA

Hello, People With The Spirit Of Learning! Test scenario dan Test cases merupakan tugas dan tahap perencenaan yang dilakukan oleh Software Quality Assurance. Perbedaan test scenario dengan test cases? Perbedaannya akan dijelaskan pada artikel di bawah ini, yuk dibaca dan disimak. Test Scenario Test Scenario merupakan informasi yang berisi summary scenario dari fitur yang akan dilakukan testing atau pengujian. Pada test scenario ditulis secara umum dan tidak spesifik. Sebelum melakukan testing atau pengujian, maka dilakukan pengecekan dengan melihat test scenario terlebih dahulu terkait dengan fitur apa saja yang akan dilakukan antara testing atau pengujian. Contoh Test Scenario User Sign InUser Access Kelas OnlineUser Access Bootcamp Test Cases Test Cases merupakan informasi terperinci yang berisi langkah-langkah dalam melakukan testing atau pengujian beserta dengan expectation results dan actual results dari testing. Test cases ditulis secara detail, spesifik, dan terstruktur dengan baik serta rapi dan mudah dibaca. Pada test cases terdapat beberapa bagian-bagian yang dijelaskan di bawah ini. 1.) Test ID Test ID merupakan Id dari test cases yang ditulis dengan menggunakan kombinasi huruf dan nomor. Contoh dari test id yaitu TCU0001 TCU0002 TCU0003. 2.) Test Scenario Test Scenario merupakan informasi yang berisi summary scenario dari fitur yang akan dilakukan pengujian atau testing. Contoh dari test scenario yakni ditampilkan sebagai berikut. User Sign InUser Access Kelas OnlineUser Access Bootcamp 3.) Test Steps Test Steps merupakan informasi yang berisi langkah - langkah yang dilakukan ketika pengujian atau testing dari produk software. Contoh test steps ditampilkan sebagai berikut User access https://buildwithangga.com/User click masukUser fill out the forms contains email address and passwordUser click Sign In 4.) Precondition Precondition merupakan informasi yang berisi prasyarat yang dilakukan sebelum melakukan pengujian atau testing dari produk software. Contoh dari precondition yaitu seperti user telah mendaftarkan akun pada website BuildWith Angga dan user telah sign in pada page website BuildWith Angga. 5.) Test Description Test Description merupakan informasi yang berisi deskripsi tujuan dari dilakukannya pengujian atau testing pada produk software. Contoh dari test description yaitu seperti untuk memastikan bahwa pengguna dapat sign in setelah memasukkan email address dan password, untuk memastikan bahwa pengguna dapat mengakses fitur Kelas Online, dan untuk memastikan bahwa pengguna dapat mengakses fitur Bootcamp. 6.) Expected Results Expected Results merupakan informasi yang berisi hasil yang diharapkan ketika sedang melakukan pengujian atau testing pada produk software. Contoh dari expected results yaitu seperti email address dan password dapat teridentifikasi dan muncul homepage dari website BuildWith Angga. Lalu pada halaman Katalog Kelas, terdapat fitur browse by category, top 6 courses, success stories, dan fitur footer navigation bar. Pada page Bootcamp Design & Coding dan menampilkan fitur new bootcamp, why us yang berisi benefit unggulan dari bootcamp, success stories dan fitur footer navigation bar. 7.) Actual Results Actual Results merupakan informasi yang berisi hasil yang sebenarnya dari pengujian atau testing pada produk software. Contoh dari actual results yaitu seperti email address dan password dapat teridentifikasi dan muncul homepage dari website BuildWith Angga, lalu muncul halaman Katalog Kelas yang menampilkan fitur browse by category, top 6 courses, success stories, dan fitur footer navigation bar. Pada page Bootcamp Design & Coding akan menampilkan fitur new bootcamp, why us yang berisi benefit unggulan dari bootcamp, success stories dan fitur footer navigation bar. 8.) Status (Success/Failed) Status merupakan informasi dari hasil pengujian yaitu berupa keterangan status succes atau failed. Status success ditulis apabila pengujian berhasil sesuai dengan hasil yang diharapkan serta sukses dan status failed ditulis apabila pengujian gagal dan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. 9.) Notes Notes merupakan informasi catatan dan keterangan hasil pengujian yang dituliskan dalam dokumentasi. Contoh dari notes yaitu seperti penjelasan tentang bug dan error serta letak dari bug dan error dan apabila sesuai dengan yang diharapkan maka ditulis “as expected”. Contoh Test Cases Tabel tersebut merupakan contoh dari test cases sederhana yang diambil berdasarkan test cases pada website dari BuildWith Angga, dengan fitur yang diuji yaitu fitur Sign In, fitur Kelas Online, dan Fitur Bootcamp. Dalam test cases tersebut terdapat test id, test scenario, test steps, precondition, test description, expected results, actual results, status, dan notes yang ditulis secara sistematis dan rapi. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas udah tahu nih perbedaan dari test scenario dan test cases. Nah, sekarang kamu berminat engga nih buat jadi Software Quality Assurance sebagai tujuan karir kamu?? Ketika kamu sudah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu yang terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌