flash sale
hamburger-menu

Tips Back-End

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Latihan Bikin ERD Projek Website Forum Community di BuildWithAngga

Latihan Bikin ERD Projek Website Forum Community

Hello people with the spirit of learning! ✨ Membangun forum komunitas online tidak hanya tentang menciptakan platform untuk komunikasi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem di mana orang-orang dengan minat atau kebutuhan yang sama dapat berkumpul, berdiskusi, dan saling membantu. Dalam pembelajaran ini, kita akan mulai dari dasar dan terus berkembang dengan menambahkan fitur-fitur yang memperkaya interaksi antar pengguna. Mari kita pelajari lebih dalam lagi perjalanan kita dalam membangun forum komunitas ini. Langkah Awal: Dasar-Dasar Forum Di awal perjalanan, kita menetapkan fondasi yang kokoh dengan menghadirkan entitas dasar: User, Thread, dan Comment. Bayangkan sebuah forum tanpa pengguna; itu seperti pesta tanpa tamu! Oleh karena itu, kita mulai dengan memastikan setiap individu yang datang ke forum kita dapat mendaftarkan diri, lengkap dengan username, password, dan profil lainnya. Ini adalah langkah pertama kita, menanam benih yang akan tumbuh menjadi komunitas yang ramai. Entitas: User: Inti dari forum, merepresentasikan pengguna yang terdaftar.Thread: Rangkaian diskusi yang dibuat oleh pengguna.Comment: Pesan atau komentar dalam thread oleh pengguna. Atribut: User: id (PK), username, password, name, profile_pic, isAdmin.Thread: id (PK), title, content, file, status, created_at, created_by, updated_at, updated_by, user_id, forum_type_id, thread_category_id.Comment: id (PK), content, created_at, created_by, user_id, thread_id. Hubungan: Pengguna dapat membuat banyak thread dan comment.Setiap thread bisa memiliki banyak comment. Setelah kita memiliki user, kita memperkenalkan mereka pada konsep threads atau percakapan, dan comments atau pesan dalam percakapan tersebut. Threads menjadi jalan bagi pengguna untuk mengawali diskusi mengenai topik tertentu, dan comments adalah cara mereka berkontribusi pada diskusi itu. Kita memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengedit atau menghapus pesan mereka, karena kita semua tahu, manusia bisa berubah pikiran! Pengembangan Fitur Baru: Kategori dan Aktivitas Ketika forum kita mulai berkembang, kita menyadari perlunya organisasi yang lebih baik. Masuklah ThreadCategory dan UserActivity, yang memungkinkan kita mengelompokkan diskusi ke dalam topik yang berbeda dan melacak aktivitas pengguna. Ini seperti membuka banyak ruangan dalam satu rumah besar, di mana setiap ruangan mewakili minat tertentu. Dengan demikian, pengguna bisa langsung menuju ke bagian forum yang paling mereka minati. Untuk mengatur ini, kita menambahkan Moderator untuk setiap kategori. Moderator inilah yang akan menjaga agar diskusi tetap sehat dan produktif, memastikan forum kita tetap menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk semua orang. Entitas Baru: ThreadCategory: Untuk mengelompokkan thread berdasarkan topik.UserActivity: Mencatat aktivitas login dan logout pengguna. Atribut Baru: ThreadCategory: id (PK), category.UserActivity: id (PK), date, time, activity, user_id. Hubungan Baru: Setiap thread dikaitkan dengan satu kategori.User memiliki banyak aktivitas yang tercatat. Menambahkan fitur yang lebih kompleks: Logging dan Upvote Selanjutnya, kita mengenalkan elemen log untuk menyimpan catatan perubahan yang terjadi dalam sistem dan elemen ThreadUser yang baru, yang kini fokus pada kemampuan untuk "menyukai" thread. Fungsi "like" ini memungkinkan pengguna untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap diskusi atau konten yang menarik, meningkatkan visibilitas untuk diskusi populer dan memberi penghargaan kepada pencipta konten. Entitas Baru: LogActivity: Representasi log aktivitas dalam sistem.ThreadUser: Hubungan antara pengguna dan thread. Atribut Baru: LogActivity: id (PK), description, module, ref_id, created_at, created_by, updated_at, updated_by.ThreadUser: id (PK), created_at, created_by, user_id, thread_id. Hubungan Baru: Pengguna dapat terhubung dengan banyak thread.Aktivitas dalam sistem dicatat dan di-log. Setiap langkah dalam perjalanan ini telah kita dokumentasikan dan direncanakan dengan cermat dalam sebuah Entity Relationship Diagram (ERD). ERD ini bukan hanya peta bagi kita, tapi juga blueprint yang mengarahkan pembangunan forum dari hari ke hari. Di sini kita dapat melihat hubungan antara pengguna, threads, comments, kategori, dan semua entitas lain yang membuat forum kita berfungsi. Kesimpulan Dalam membangun forum komunitas online, kita memulai dengan entitas dasar seperti User, Thread, dan Comment untuk mendukung interaksi pengguna, lalu menambahkan ThreadCategory dan UserActivity untuk meningkatkan organisasi dan pelacakan aktivitas. Perkenalan LogActivity dan ThreadUser memperkaya interaksi lebih lanjut dengan mengizinkan pengguna untuk menyukai thread dan menjaga integritas data. ERD yang telah kita kembangkan bukan hanya sebagai peta relasional, tetapi juga sebagai blueprint yang mengarahkan integrasi dan evolusi fitur, menjadikan forum tidak hanya sebagai platform komunikasi, tetapi sebagai ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan dan kolaborasi di antara anggotanya. Tertarik belajar lebih dalam tentang pembuatan ERD? Jangan khawatir! Di BuildWithAngga, kami menyiapkan kelas gratis pembuatan ERD dan upgrade ke Premium untuk benefits lainnya! ;)

Kelas Mendalami Konsep Pemrograman Berorientasi Objek di Go: Structs, Methods, dan Interfaces di BuildWithAngga

Mendalami Konsep Pemrograman Berorientasi Objek di Go: Structs, Methods, dan Interfaces

Pemrograman berorientasi objek adalah paradigma pemrograman yang telah menjadi fondasi bagi banyak bahasa pemrograman modern. Di Go, meskipun bahasa ini diketahui sebagai bahasa pemrograman berbasis pemrograman berorientasi objek, namun penggunaannya lebih ringkas dan eksplisit. Konsep pemrograman berorientasi objek di Go menggabungkan kekuatan paradigma tersebut dengan kesederhanaan dan kejelasan bahasa. Structs: Fondasi Data Structs adalah bagian terpenting dalam pemrograman berorientasi objek di Go. Mereka memungkinkan Kamu untuk membuat tipe data baru yang terdiri dari beberapa bidang dengan jenis data yang berbeda. Structs mirip dengan record dalam bahasa pemrograman lainnya. Mari kita lihat contoh sederhana: Dalam contoh di atas, kita membuat tipe data baru bernama Rectangle yang memiliki dua bidang length dan width dengan tipe data float64. Methods: Tingkatkan Keterbacaan dan Kegunaan Methods adalah fungsi yang terkait dengan sebuah tipe data. Mereka memungkinkan Kamu untuk memanipulasi data yang terkandung dalam sebuah struct. Contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana kita dapat menambahkan method area() ke struct Rectangle untuk menghitung luasnya: Dalam contoh ini, kita menambahkan method area() yang terkait dengan tipe data Rectangle. Method tersebut diakses menggunakan notasi titik (.) setelah variabel bertipe Rectangle. olb adalah kumpulan method. Mereka mendefinisikan perilaku dari sebuah objek. Dalam Go, sebuah tipe data secara otomatis mengimplementasikan sebuah interface jika ia menyediakan semua method yang diperlukan oleh interface tersebut. Contoh di bawah ini menunjukkan penggunaan interface dalam Go: Dalam contoh ini, Rectangle secara tidak langsung mengimplementasikan interface Shape karena ia memiliki method area(). Kesimpulan Dengan menggunakan structs, methods, dan interfaces kamu dapat mendalami konsep pemrograman berorientasi objek di Go. Meskipun pendekatan Go terhadap pemrograman berorientasi objek lebih sederhana daripada bahasa lain, namun ia memungkinkan kamu untuk membuat kode yang efisien, mudah dibaca, dan mudah dikelola. Semoga dengan pemahaman Go, kamu lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan aplikasi Go yang lebih kompleks. Jangan ragu untuk terus belajar dan menjelajahi fitur-fitur menarik dalam bahasa Go! Dan untuk pengalaman belajar yang lebih mendalam, yuk bergabung di Build with Angga dan kembangkan keterampilan pemrograman Go Kamu bersama komunitas yang solid dan dukungan dari instruktur ahli. Mari bergabung dan berkembang bersama-sama! 🚀 BuildWithAngga

Kelas Mengenal Laravel Forge: Salah Satu Ekosistem Baru di Laravel 11 di BuildWithAngga

Mengenal Laravel Forge: Salah Satu Ekosistem Baru di Laravel 11

Laravel Forge adalah platform yang menyediakan layanan server management dan implementasi aplikasi yang memudahkan proses peluncuran situs web. Dengan Forge, kamu bisa melupakan semua kerumitan dan tantangan dalam mengatur server, sehingga kamu bisa lebih fokus pada pengembangan aplikasi yang lebih baik. Meskipun di Forge kita mengutamakan penggunaan PHP, namun platform ini juga siap untuk menangani berbagai teknologi lainnya, termasuk Node.js. Prosesnya sangat sederhana. Setelah terhubung dengan server provider pilihan kamu, Forge akan langsung menyediakan server baru dalam hitungan menit. Forge menyediakan berbagai jenis server, mulai dari server web, server database, hingga load balancers, lengkap dengan serangkaian layanan terkonfigurasi seperti Nginx sebagai server web, PHP dengan dukungan untuk beberapa versi, dan masih banyak lagi. Dengan Forge, kamu juga dapat dengan mudah mengelola Scheduled Jobs, Queue Worker, serta TLS/SSL Certificates untuk keamanan aplikasi. Setelah server dipersiapkan, kamu dapat mengelola dan melakukan implementasi aplikasi web kamu dengan mudah melalui UI Forge yang intuitif. Scheduled Jobs LaravelForge_BuildWithAngga Scheduled Jobs adalah tugas-tugas yang dijadwalkan untuk berjalan pada waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dalam konteks pengembangan aplikasi web, Scheduled Jobs sering digunakan untuk menjalankan tugas-tugas rutin seperti pemrosesan data, pengiriman e-mail berkala, atau melakukan tindakan tertentu pada waktu-waktu tertentu. Dengan fitur ini, pengguna Laravel Forge dapat dengan mudah membuat, mengelola, dan menjadwalkan tugas-tugas tersebut tanpa perlu khawatir tentang konfigurasi server secara manual. Queue Worker LaravelForge_BuildWithAngga Queue Worker merupakan komponen yang bertanggung jawab untuk menangani pekerjaan-pekerjaan yang dimasukkan ke dalam antrian (queue) pada aplikasi web. Dalam pengembangan aplikasi, seringkali ada tugas-tugas yang memerlukan waktu pemrosesan yang lama atau membutuhkan interaksi dengan sumber daya eksternal seperti database atau layanan third-party. Dengan menggunakan antrian dan Queue Worker, pengguna dapat memisahkan pekerjaan-pekerjaan tersebut dari respons langsung ke pengguna, sehingga meningkatkan responsivitas aplikasi serta menghindari kehilangan data saat ada lonjakan trafik yang tinggi. TLS/SSL Certificates LaravelForge_BuildWithAngga TLS (Transport Layer Security) dan SSL (Secure Sockets Layer) Certificates adalah protokol dan sertifikat keamanan yang digunakan untuk mengenkripsi komunikasi antara server dan klien di internet. Penggunaan TLS/SSL Certificates sangat penting untuk melindungi data sensitif seperti informasi pengguna, informasi pembayaran, dan lainnya dari serangan peretas dan pengintai. Dengan Laravel Forge, pengguna dapat dengan mudah mengelola pemasangan dan perpanjangan sertifikat TLS/SSL untuk situs web pengguna, sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna dan keamanan aplikasi secara keseluruhan. Kesimpulan Laravel Forge merupakan sebuah platform yang menyediakan layanan manajemen server dan implementasi aplikasi yang memudahkan proses peluncuran situs web. Dengan fitur-fitur seperti Scheduled Jobs, Queue Worker, dan TLS/SSL Certificates, pengguna dapat mengelola tugas-tugas yang dijadwalkan, mengoptimalkan kinerja aplikasi dengan memanfaatkan Queue Worker, serta meningkatkan keamanan aplikasi dengan menerapkan enkripsi komunikasi melalui TLS/SSL Certificates. Laravel Forge memungkinkan pengguna untuk fokus pada pengembangan aplikasi yang lebih baik dengan mengurangi kompleksitas dalam mengatur server dan menawarkan kemudahan dalam implementasi berbagai teknologi seperti PHP dan Node.js. Dengan antarmuka pengguna yang intuitif, Laravel Forge menjadi solusi yang sangat berguna bagi para developer dalam mempercepat dan menyederhanakan proses pengelolaan serta implementasi aplikasi web kita. Jika kamu tertarik dengan Laravel 11, kamu bisa eksplorasi dengan mengikuti Kelas Online Laravel 11, Breeze, Spatie: Bikin Web Platform Online Course | BuildWithAngga atau Kelas Online Laravel 11 & Spatie User Roles: Bikin Website Apotek Online | BuildWithAngga. Selain kamu bisa mengenal Laravel 11 kamu juga membuat sebuah project secara langsung dengan materi yang diberikan dan kamu juga bisa bertanya langsung kepada mentor dalam prosesnya.

Kelas Mengenal Kotlin: Bahasa Pemrograman Modern untuk Semua Platform di BuildWithAngga

Mengenal Kotlin: Bahasa Pemrograman Modern untuk Semua Platform

Pada perkembangan di dunia Mobile Development, Kotlin menjadi salah satu bahasa pemrograman yang cukup praktis dari semenjak perilisannya. Banyak hal yang dapat kamu ketahui di artikel ini beberapa hal mengapa Kotlin cocok untuk semua platform. Kotlin Kotlin, bahasa pemrograman yang terus berkembang, menawarkan kemampuan untuk bekerja pada berbagai platform, termasuk Android, iOS, web, dan server-side. Fleksibilitas ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengembang yang ingin menggunakan satu bahasa untuk semua kebutuhan pengembangan mereka. Dengan demikian, Kotlin menyederhanakan proses pengembangan lintas platform dan memungkinkan pengembang untuk fokus pada pembuatan aplikasi yang konsisten di berbagai lingkungan. MengenalKotlin_BuildWithAngga Modern dan Praktis Salah satu daya tarik utama Kotlin adalah sintaks yang bersih dan ringkas. Dibandingkan dengan bahasa lain, seperti Java, Kotlin menawarkan penulisan kode yang lebih mudah dibaca dan dipelihara. Ini membuatnya menjadi pilihan yang populer di kalangan pengembang yang mengutamakan efisiensi dan keterbacaan kode dalam pengembangan perangkat lunak. MengenalKotlin_BuildWithAngga Interoperabilitas dengan Java Kotlin membangun interoperabilitas yang kuat dengan Java, bahasa pemrograman yang sudah mapan. Ini berarti pengembang dapat dengan mudah mengintegrasikan kode Kotlin ke dalam proyek Java yang sudah ada dan sebaliknya. Dengan kemampuan ini, Kotlin membuka pintu bagi pengembang Java untuk beralih ke bahasa yang lebih modern tanpa kehilangan investasi yang telah mereka buat dalam infrastruktur Java mereka. MengenalKotlin_BuildWithAngga Fitur Keamanan Salah satu aspek yang menarik dari Kotlin adalah fitur-fitur keamanannya yang membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan umum, seperti null pointer exceptions. Fitur-fitur ini dibangun ke dalam bahasa itu sendiri, memberikan keuntungan tambahan dalam pengembangan aplikasi yang stabil dan aman. Dengan kombinasi dari fleksibilitas lintas platform, sintaks yang bersih, interoperabilitas dengan Java, dan fitur-fitur keamanannya, Kotlin terus mendapatkan popularitas sebagai bahasa pemrograman yang modern dan praktis untuk berbagai kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Kesimpulan Secara keseluruhan, Kotlin menonjol sebagai bahasa pemrograman yang modern, fleksibel, dan praktis untuk pengembangan lintas platform. Dengan kemampuannya untuk bekerja pada berbagai platform seperti Android, iOS, web, dan server-side, Kotlin menyederhanakan proses pengembangan aplikasi dengan menyediakan satu bahasa untuk semua kebutuhan pengembangan. Sintaks yang bersih dan ringkas membuatnya mudah dibaca dan dipelihara, sementara interoperabilitas yang kuat dengan Java memungkinkan transisi yang mulus bagi pengembang Java yang ingin beralih ke Kotlin. Fitur-fitur keamanannya juga membantu mengurangi kemungkinan kesalahan umum, memperkuat stabilitas dan keamanan aplikasi yang dikembangkan dengan Kotlin. Dengan kombinasi fitur-fitur ini, Kotlin terus menjadi pilihan yang populer di kalangan pengembang sebagai bahasa pemrograman yang modern dan efisien. Jika kamu tertarik untuk belajar tentang dasar kotlin kamu bisa mengikuti Kelas Online Kotlin Android Dasar | BuildWithAngga dan kamu juga bisa mengikuti Kelas Online Full-Stack Laravel Kotlin: FoodMarket Apps | BuildWithAngga untuk kamu yang ingin memperdalam lebih lanjut mengenai kotlin.

Kelas 5 Framework Back-end yang cocok untuk Web Dev Pemula di BuildWithAngga

5 Framework Back-end yang cocok untuk Web Dev Pemula

1. Laravel Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirancang untuk mempermudah pengembangan aplikasi web dengan menggunakan pola arsitektur MVC (Model-View-Controller). Kamu bisa mengikuti kelas Laravel di BuildWithAngga untuk mempelajari lebih lanjut tentang laravel Kelas Online Freelance Web Developer: Bikin Marketplace Produk Digital | BuildWithAngga. 5FrameworkBack-endWebDev_BuildWithAngga Kelebihan: Keamanan Tinggi: Menawarkan fitur keamanan yang kuat seperti encrypt password dan perlindungan dari serangan XSS.Pengembangan Cepat: Dengan fitur Artisan CLI, pengembangan menjadi lebih cepat dan efisien. Kekurangan: Biaya Pengembang: Biaya pengembang Laravel mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan framework lain.Dukungan Terbatas: Meskipun memiliki komunitas yang besar, dukungan untuk masalah tertentu mungkin terbatas. 2. Express.js Express.js adalah framework Node.js yang minimalis dan fleksibel untuk membangun aplikasi web dan API. Jika kamu tertarik untuk mempelajari Express.js kamu bisa memulai dengan dasarnya Node.js di Kelas Online Node JavaScript Dasar | BuildWithAngga. 5FrameworkBack-endWebDev_BuildWithAngga Kelebihan: Minimalis dan Ringan: Express.js adalah framework yang minimalis dan ringan, cocok untuk proyek-proyek yang membutuhkan performa tinggi.Mudah Dipelajari: Memiliki kurva belajar yang tidak terlalu curam, membuatnya mudah dipelajari oleh pengembang baru. Kekurangan: Kurangnya Struktur: Express.js tidak menyediakan struktur aplikasi yang ketat, yang bisa menjadi tantangan bagi pengembang yang membutuhkan panduan lebih. 3. Django Django adalah framework Python yang menggunakan pola arsitektur MTV (Model-Template-View) untuk membangun aplikasi web. Kamu bisa mempelajari Python di Kelas Online Python Pemrograman Dasar | BuildWithAngga untuk mengenal dasar dari Django. 5FrameworkBack-endWebDev_BuildWithAngga Kelebihan: Banyak Fitur: Django menyediakan banyak fitur bawaan seperti sistem autentikasi dan ORM yang kuat.Skalabilitas: Django dirancang untuk membantu pengembangan aplikasi yang skalabel. Kekurangan: Kompleksitas: Django bisa terasa lebih kompleks karena banyaknya fitur yang disediakan. 4. Rails Rails adalah framework Ruby yang mempermudah pengembangan aplikasi web dengan mengikuti prinsip konvensi lebih dari konfigurasi. Kamu bisa mengikuti Kelas Online Ruby on Rails Web Development | BuildWithAngga untuk mengenal Rails/Ruby di BuildWithAngga. 5FrameworkBack-endWebDev_BuildWithAngga Kelebihan: Pengembangan Cepat: Rails memungkinkan pengembangan aplikasi web yang cepat dengan prinsip DRY (Don’t Repeat Yourself).Komunitas yang Besar: Memiliki komunitas yang besar dan aktif yang dapat membantu dalam pengembangan. Kekurangan: Performa: Rails mungkin tidak secepat framework lain dalam hal performa. 5. Spring Spring adalah framework Java yang digunakan untuk membangun aplikasi enterprise Java. Kamu bisa mempelajari dasar dari framework Spring di Kelas Online Java Dasar 2020 Development | BuildWithAngga. 5FrameworkBack-endWebDev_BuildWithAngga Kelebihan: Ringan: Spring adalah framework yang ringan dan tidak memaksa pengembang untuk mengikuti pola tertentu.Fleksibel: Menawarkan konfigurasi yang fleksibel dan mendukung berbagai skenario pengembangan. Kekurangan: Kompleksitas: Spring memiliki banyak variabel dan bisa menjadi rumit, terutama bagi pengembang yang belum berpengalaman. Kesimpulan Dalam pemilihan framework, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Laravel menawarkan keamanan tinggi dan pengembangan yang cepat melalui fitur Artisan CLI, namun biaya pengembang dan dukungan terbatas bisa menjadi kendala. Express.js, dengan sifat minimalis dan mudah dipelajari, cocok untuk proyek dengan performa tinggi, meskipun kurangnya struktur bisa menjadi tantangan. Django menyediakan banyak fitur bawaan dan skalabilitas, tetapi kompleksitasnya mungkin membuatnya kurang cocok untuk pengembang yang membutuhkan pendekatan yang lebih sederhana. Rails memungkinkan pengembangan cepat dan memiliki komunitas yang besar, tetapi performanya mungkin kurang optimal. Spring, sementara itu, adalah ringan dan fleksibel, namun kompleksitasnya bisa menjadi hambatan, terutama bagi pengembang yang belum berpengalaman.

Kelas Mengenal MongoDB: Exploring the NoSQL Revolution di BuildWithAngga

Mengenal MongoDB: Exploring the NoSQL Revolution

Tahukah kamu? MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL yang menggunakan tipe document-oriented. Berbeda dengan database relasional tradisional, MongoDB menyimpan data dalam bentuk dokumen yang mirip dengan format JSON. Apa itu MongoDB? MongoDB adalah sebuah sistem database NoSQL yang terkenal karena kemampuannya dalam menyimpan data yang berstruktur maupun tidak berstruktur dalam format dokumen JSON yang fleksibel. MongoDB dirancang untuk menjadi scalable dan dapat diakses dengan mudah, menjadikannya populer di kalangan pengembang aplikasi modern. Keuntungan utama MongoDB adalah fleksibilitas skema, yang memungkinkan pengembang untuk menyimpan data dengan struktur yang berbeda dalam dokumen yang sama. Selain itu, MongoDB juga menawarkan kemampuan replikasi dan sharding, memungkinkan untuk mendistribusikan data secara horizontal dan meningkatkan kinerja serta ketersediaan sistem secara keseluruhan. Dengan dukungan untuk banyak bahasa pemrograman dan kerangka kerja, MongoDB menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi web, mobile, dan IoT (Internet of Things) yang membutuhkan skalabilitas dan fleksibilitas dalam penyimpanan dan pengolahan data. Kelebihan Skema Fleksibel: MongoDB menggunakan format dokumen JSON yang fleksibel. Ini memungkinkan pengembang untuk menyimpan data dengan struktur yang berbeda dalam dokumen yang sama tanpa memerlukan skema yang ketat.Skalabilitas Horizontal: MongoDB dirancang untuk skalabilitas horizontal dengan dukungan untuk replikasi dan sharding. Ini memungkinkan distribusi beban kerja secara merata dan meningkatkan ketersediaan sistem.Performa Tinggi: MongoDB memberikan kinerja tinggi dalam menangani beban kerja besar dan terdistribusi berkat desain yang dioptimalkan dan kemampuan mendistribusikan data secara horizontal.Dukungan Bahasa Pemrograman yang Luas: MongoDB kompatibel dengan berbagai bahasa pemrograman dan kerangka kerja, memudahkan integrasi dengan aplikasi dan teknologi lainnya.Dokumen yang Terstruktur dengan Alami: Format dokumen JSON yang digunakan oleh MongoDB cocok dengan struktur data kompleks, seperti data tersemantik atau semi-terstruktur. Kekurangan Konsistensi Tersebar: MongoDB lebih fokus pada ketersediaan dan partisi yang toleran terhadap kegagalan daripada konsistensi yang kuat di seluruh server. Ini dapat mengakibatkan konsistensi yang lemah dalam beberapa situasi.Keterbatasan Transaksi: Meskipun MongoDB telah meningkatkan dukungan untuk transaksi, terutama dalam versi terbarunya, namun masih terbatas dibandingkan dengan sistem database relational traditional.Kompleksitas Pengelolaan: Mengelola database MongoDB secara efisien memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konfigurasi, replikasi, dan sharding. Hal ini dapat meningkatkan kompleksitas operasional.Kurangnya Fungsionalitas Analitik: MongoDB mungkin kurang cocok untuk analisis data kompleks dan olah data bisnis yang memerlukan fitur analitik dan agregasi yang canggih. Meskipun MongoDB menyediakan fitur-fitur untuk ini, namun tidak sekomprehensif solusi database yang ditujukan untuk analisis.Kurangnya Dukungan untuk Transaksi ACID: MongoDB belum sepenuhnya mendukung transaksi ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) di semua situasi, meskipun ada peningkatan signifikan dalam dukungan transaksi dalam beberapa versi terbaru. Kesimpulan Kita telah membahas MongoDB secara mendalam, mencakup definisi, kelebihan, dan kekurangannya. MongoDB adalah sistem database NoSQL yang terkenal dengan fleksibilitasnya dalam menyimpan data dalam format dokumen JSON. Kelebihannya meliputi skema yang fleksibel, skalabilitas horizontal, performa tinggi, dukungan bahasa pemrograman yang luas, dan kemampuan menangani dokumen terstruktur dengan baik. Namun, MongoDB juga memiliki beberapa kekurangan, seperti konsistensi tersebar, keterbatasan transaksi, kompleksitas pengelolaan, kurangnya fungsionalitas analitik, dan kurangnya dukungan untuk transaksi ACID. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan ini, pengembang perlu mengambil keputusan yang bijak saat memilih basis data untuk project yang akan kita buat. MongoDB merupakan pilihan yang kuat untuk aplikasi modern yang membutuhkan fleksibilitas, skalabilitas, dan performa tinggi, tetapi juga penting untuk memahami batasannya dan memastikan cocok dengan kebutuhan spesifik proyek. Kamu bisa mengikuti rekomendasi kelas di Build With Angga dengan langsung mempelajari bagaimana MongoDB berjalan di sebuah project: Kelas Online Full-Stack JavaScript Developer 2021: Website Top Up Voucher Game | BuildWithAngga

Kelas Laravel Reverb: Ecosystem Baru di Laravel 11 di BuildWithAngga

Laravel Reverb: Ecosystem Baru di Laravel 11

Laravel Reverb adalah sebuah server WebSocket yang baru dan disertakan secara default dalam aplikasi Laravel. Ini memungkinkan komunikasi dua arah real-time yang cepat dan dapat diskalakan antara server dan aplikasi client-side. Berikut adalah penjelasan tambahan tentang fitur-fitur utama Reverb: Blazing Fast: Reverb telah dioptimalkan untuk kecepatan. Dengan kemampuan untuk mendukung ribuan koneksi, server dapat mengirimkan data tanpa keterlambatan yang signifikan dan ketidakefisienan yang biasa terjadi dalam teknik polling HTTP tradisional.Seamless Integration: Reverb terintegrasi dengan lancar dengan ekosistem pengembangan Laravel. Ini berarti kita dapat mengembangkan aplikasi dengan kemampuan siaran bawaan Laravel dan dengan mudah melakukan deployment menggunakan integrasi bawaan dengan Laravel Forge. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan dukungan monitoring bawaan dari Laravel Pulse untuk memantau kinerja aplikasi secara real-time.Built for Scale: Reverb dirancang untuk skala. Dengan memanfaatkan dukungan bawaannya untuk penskalaan horizontal menggunakan Redis, kita dapat meningkatkan kapasitas aplikasi secara tak terbatas. Hal ini memungkinkan manajemen koneksi dan saluran di beberapa server, sehingga aplikasi dapat mengatasi beban kerja yang lebih besar dengan mudah.Pusher: Reverb menggunakan protokol Pusher untuk WebSockets, sehingga kompatibel secara langsung dengan fitur-fitur Laravel Broadcasting dan Laravel Echo. Ini memungkinkan pengembang untuk dengan mudah mengimplementasikan komunikasi real-time dalam aplikasi mereka dengan menggunakan infrastruktur yang sudah ada dalam ekosistem Laravel. Kesimpulan Dengan adanya Laravel Reverb, pengembang Laravel memiliki solusi yang kuat untuk mengimplementasikan komunikasi real-time dalam aplikasi mereka. Dengan kecepatan tinggi, integrasi yang lancar dengan Laravel, kemampuan penskalaan yang mudah, dan kompatibilitas dengan teknologi terkini seperti Pusher, Reverb memberikan fondasi yang kokoh untuk membangun aplikasi real-time yang efisien dan dapat diandalkan. Dengan demikian, Reverb merupakan tambahan yang berharga dalam toolkit pengembangan Laravel. Kamu bisa eksplorasi Laravel 11 di BuildWithAngga dengan mengikuti Kelas Online Laravel 11 & Spatie User Roles: Bikin Website Apotek Online | BuildWithAngga dan Kelas Online Laravel 11, Breeze, Spatie: Bikin Web Platform Online Course | BuildWithAngga.

Kelas Mengenal GraphQL: Pintu Masuk Ke Dunia Pengembangan API yang Lebih Efisien di BuildWithAngga

Mengenal GraphQL: Pintu Masuk Ke Dunia Pengembangan API yang Lebih Efisien

Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) memainkan peran krusial dalam pengembangan perangkat lunak modern. API memungkinkan komunikasi antara berbagai komponen perangkat lunak, memfasilitasi pertukaran data dan informasi. Dalam dunia pengembangan web, ada dua pendekatan utama untuk membangun API: GraphQL dan REST (Representational State Transfer). Rest API RestAPI_BuildWithAngga REST (Representational State Transfer) adalah gaya arsitektur yang dirancang oleh Roy Fielding pada tahun 2000. REST API menggunakan protokol HTTP dan mengikuti panduan serta batasan tertentu untuk membangun layanan web yang dapat diskalakan dan dipelihara. REST API berfokus pada sumber daya, yang bisa berupa bagian data, layanan, atau fungsionalitas apa pun yang diekspos melalui API. Contoh endpoints REST API: GET /books: Ambil daftar semua buku.GET /books/{id}: Ambil buku tertentu berdasarkan ID.POST /books: Tambahkan buku baru ke koleksi.PUT /books/{id}: Perbarui detail buku tertentu.DELETE /books/{id}: Hapus buku dari koleksi. Kelebihan REST API: Sederhana dan Mudah Dipahami: REST API mudah dirancang, diimplementasikan, dan digunakan.Skalabilitas: REST API dapat diskalakan dengan baik. Kekurangan REST API: Overfetching dan Underfetching: Klien seringkali mengambil lebih banyak atau kurang data daripada yang sebenarnya dibutuhkan.Keterbatasan Kueri: Klien tidak memiliki kendali penuh atas data yang diterima. Jika kamu tertarik untuk mempelajari REST API kamu bisa mengikuti rekomendasi Kelas Online Membuat RestAPI Dengan Lumen | BuildWithAngga dan Kelas Online React Native: Integrasi Dengan REST API (CRUD) | BuildWithAngga untuk menambah wawasan kamu mengenai REST API GraphQL API GraphQL_BuildWithAngga GraphQL dikembangkan oleh Facebook dengan tujuan menciptakan API yang lebih fleksibel dan efisien. Dalam GraphQL, klien dapat meminta data secara spesifik dengan menentukan bidang yang diinginkan dalam query. GraphQL memiliki sistem tipe bawaan yang memungkinkan pengembang menentukan struktur data. Contoh query GraphQL: query { books { title author } } Kelebihan GraphQL: Permintaan yang Fleksibel: Klien dapat meminta data persis yang dibutuhkan.Sistem Tipe: GraphQL memungkinkan definisi tipe data yang jelas.Efisien: Mengurangi overfetching dan underfetching. Kekurangan GraphQL: Kompleksitas: Memerlukan pemahaman lebih dalam tentang skema dan resolusi.Performa: Dalam beberapa kasus, performa dapat lebih lambat karena kompleksitas resolusi. Di Build With Angga kamu bisa mengikuti Kelas Online Build API with GraphQL | BuildWithAngga dan Kelas Online Build CRUD with GraphQL | BuildWithAngga untuk mengenal lebih lanjut GraphQL Kesimpulan Secara keseluruhan, REST API dan GraphQL API menawarkan pendekatan yang berbeda dalam membangun antarmuka pemrograman aplikasi yang memungkinkan komunikasi antara berbagai komponen perangkat lunak. REST API, dengan pendekatannya yang sederhana dan mudah dipahami, menawarkan skalabilitas yang baik, meskipun terkadang menghadapi masalah overfetching dan underfetching. Di sisi lain, GraphQL menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan memungkinkan klien meminta data secara spesifik, yang mengurangi masalah overfetching dan underfetching. Namun, kelebihan ini datang dengan kompleksitas tambahan dalam pengelolaan skema dan resolusi, serta kemungkinan pengaruh terhadap performa. Pilihan antara REST API dan GraphQL API tergantung pada kebutuhan project yang kita bangun, dengan REST API cocok untuk skenario di mana sederhana dan skalabilitas adalah prioritas, sementara GraphQL lebih sesuai untuk kasus di mana fleksibilitas dalam pertukaran data menjadi kunci.

Kelas Pemanfaatan Konsep MVC pada Framework Laravel di BuildWithAngga

Pemanfaatan Konsep MVC pada Framework Laravel

Dalam dunia pengembangan aplikasi web, konsep MVC (Model-View-Controller) telah menjadi fondasi yang kuat untuk sebuah pembuatan aplikasi. Biasanya, aplikasi dikerjakan oleh dua sosok dibalik proses pembuatan yaitu Front-end dan Back-end. Programmer Back-end pada umumnya adalah orang yang melakukan pemrograman logika aplikasi agar berjalan dengan dinamis. Sedangkan programmer Front-end merupakan orang yang mengubah desain antarmuka ke dalam pemrograman. MVCFrameworkLaravel_BuildWithAngga Dengan adanya konsep MVC ini proses penyatuan antara Front-end dan Back-end dapat dipermudah dan juga efisien. Pada artikel ini kita akan membahas 3 bagian dari MVC yakni, Model, View, Controller. Mari kita pelajari bagaimana konsep MVC ini bekerja dalam Framework Laravel. Model Seperti yang dijelaskan pada gambar sebelumnya Model dapat direpresentasikan sebagai sebuah Data. Dalam MVC, Model merupakan bagian yang bertanggung jawab yang mengelola data aplikasi. Model juga berperan sebagai perantara antara Controller dan View serta aplikasi dan sumber data. Dalam Laravel sendiri menyediakan cara yang elegan untuk melakukan interaksi dengan database dengan kelas Eloquent. Sebagai contoh, jika kita memiliki tabel User dengan kolom, id, nama, email, dan password, kita dapat membuat model User yang mewarisi properti yang sesuai dengan kolom tabel User. Dalam model ini juga kita dapat melakukan operasi CRUD (create, read, update, delete) pada data User. Secara default, model disimpan di folder app/Models. Ada beberapa keuntungan yang kita dapatkan dalam penggunaan Model dalam MVC : Memisahkan logika pengelolaan data dari tampilan dengan ini kita dapat meningkatkan fleksibilitas dan modularitas dalam pengembangan aplikasi.Memudahkan kita dalam melakukan testing untuk memastikan kualitas dan keakuratan data. <?php namespace App\\Models; use Illuminate\\Database\\Eloquent\\Model; class Flight extends Model { // ... } View View secara sederhana dapat diartikan sebagai tampilan dari aplikasi, atau secara singkat bentuk representasi desain antarmuka setelah tahap coding. Secara default, model disimpan di folder resources/views. Dalam Laravel kita dapat melakukan Layouting pada tampilan aplikasi menjadi 3 bagian yakni: Layouts sebagai struktur tata letak tampilan. Layouts berisi elemen-elemen yang umum digunakan di semua halaman, seperti header, footer, sidebar, dan lain-lain. Layouts dapat dianggap sebagai kerangka dari tampilan aplikasi.Content sebagai isi dari tampilan. Content berisi elemen-elemen yang spesifik untuk setiap halaman, seperti judul, konten, form, dan lain-lain. Content dapat dianggap sebagai daging dari tampilan aplikasi.Components sebagai komponen pendukung tampilan. Components berisi elemen-elemen yang dapat digunakan berulang-ulang di berbagai halaman, seperti buttons, input field, dropdown button, dan text. Components dapat dianggap sebagai bumbu dari tampilan aplikasi. <!-- resources/views/child.blade.php --> @extends('layouts.app') @section('title', 'Page Title') @section('sidebar') @parent <p>This is appended to the master sidebar.</p> @endsection @section('content') <p>This is my body content.</p> @endsection Dengan ini kita mendapatkan beberapa keuntungan dan juga manfaat dalam proses pengembangan seperti: Memudahkan Maintenance: kita dapat memperbaiki atau mengubah layouts dan components yang ada di satu halaman, dan perubahan itu juga akan berlaku di semua halaman yang menggunakan layouts dan components tersebut. Hal ini dapat memungkinkan kita mengurangi kesalahan atau ketidak konsistenan dalam tampilan aplikasi.Meningkatkan Kualitas: kita dapat memastikan bahwa tampilan memiliki standar yang sesuai dengan keinginan kita. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan pengalaman pengguna aplikasi kita. Controller Setelah kita sudah mendapatkan data dan juga tampilan yang kita butuhkan, dalam sebuah aplikasi memerlukan otak yang dapat mengelola logika dari aplikasi. Controller adalah salah satu bagian utama dalam konsep Model-View-Controller (MVC) yang digunakan oleh Laravel. Controller dapat mengatur bagaimana data diproses dan ditampilkan, serta menangani permintaan yang datang dari pengguna. Controller juga dapat menghubungkan desain antarmuka yang kita buat dalam view dengan data yang kita butuhkan dalam model. Dengan menggunakan controller, kita dapat mengelola logika aplikasi kita menjadi kelas-kelas yang terpisah dan rapi. Misalnya, kita dapat membuat kelas UserController yang menangani semua permintaan yang berkaitan dengan pengguna, seperti menampilkan, membuat, mengubah, dan menghapus pengguna. Secara default, controller disimpan di folder app/Http/Controllers. <?php namespace App\\Http\\Controllers; use App\\Models\\User; use Illuminate\\View\\View; class UserController extends Controller { /** * Show the profile for a given user. */ public function show(string $id): View { return view('user.profile', [ 'user' => User::findOrFail($id) ]); } } Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah mempelajari bagaimana MVC (Model-View-Controller) menjadi landasan kuat dalam pembuatan suatu aplikasi terutama dalam Framework Laravel kita dimudahkan dengan adanya CLI sebagai aplikasi pendukung untuk membuat pondasi aplikasi dengan konsep MVC ini. Penggunaan MVC dalam pengembangan aplikasi juga dapat meningkatkan Reusability dimana penggunaan kembali komponen yang kita perlukan agar tidak terjadi pengulangan dalam penulisan. Hal ini juga yang memungkinkan kita untuk menghemat waktu dan tenaga dalam tahap pengembangan aplikasi. Jangan lupa untuk terus eksplorasi fitur fitur laravel yang mendukung konsep MVC! Kamu juga bisa mengikuti Kelas Online Full-Stack Web Developer: Bangun Website Freelancer | BuildWithAngga untuk implementasi MVC secara langsung kedalam sebuah project atau kamu bisa mengikuti Kelas Online PHP Laravel Web Development | BuildWithAngga untuk mempelajari dasar dari Laravel.

Kelas Menelusuri Database: Perbedaan penggunaan SQLite dan MySQL di BuildWithAngga

Menelusuri Database: Perbedaan penggunaan SQLite dan MySQL

Hello Spirit of learning!!! Dalam memilih sistem manajemen database (DBMS) untuk project aplikasi atau web, penting bagi kita untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti arsitektur, dukungan tipe data, penyimpanan, portabilitas, multiakses, skalabilitas, keamanan, dan kemudahan setup. SQLite dan MySQL memberikan bentuk pendekatan yang berbeda dalam hal ini, hal ini juga berdampak pada kecocokan mereka untuk project tertentu. SQLite PerbedaanpenggunaanSQLitedanMySQL_BuildWithAngga Arsitektur: Berdiri sendiri sebagai database tanpa server, cocok untuk aplikasi yang tidak memerlukan server terpisah.Dukungan Tipe Data: Mendukung tipe data dasar seperti Blob, Integer, Null, Text, Real.Penyimpanan dan Portabilitas: Menggunakan file tunggal, ideal untuk project yang memerlukan portabilitas tinggi dan kemudahan berbagi basis data.Multiakses & Skalabilitas: Tidak ideal untuk situasi multiakses, lebih cocok untuk aplikasi single-user.Keamanan & Kemudahan Setup: Menawarkan keamanan yang sederhana, cocok untuk aplikasi yang memerlukan penerapan cepat dengan keamanan yang memadai. MySQL PerbedaanpenggunaanSQLitedanMySQL_BuildWithAngga Arsitektur: Memerlukan server terpisah, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan arsitektur client-server.Dukungan Tipe Data: Tinyint, Smallint, Mediumint, Int, Bigint, Double, Float, Real, Decimal, Double precision, Numeric, Timestamp, Date, Datetime, Char, Varchar, Year, Tinytext, Tinyblob, Blob, Text, MediumBlob, MediumText, Enum, Set, Longblob, Longtext.Penyimpanan dan Portabilitas: Menggunakan beberapa file, lebih cocok untuk aplikasi yang tidak sering dipindahkan.Multiakses & Skalabilitas: Ideal untuk situasi multiakses, cocok untuk aplikasi web atau enterprise dengan banyak pengguna.Keamanan & Kemudahan Setup: Menawarkan fitur keamanan yang lebih canggih, cocok untuk aplikasi yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi. Project yang Cocok SQLite lebih cocok untuk project seperti aplikasi mobile, aplikasi desktop, atau situs web kecil di mana database tidak memerlukan multiakses dan di mana portabilitas database adalah prioritas.MySQL lebih cocok untuk project seperti aplikasi web skala besar, sistem informasi perusahaan, atau aplikasi yang memerlukan pengelolaan transaksi yang kompleks dan dukungan untuk banyak pengguna secara simultan. Memilih antara SQLite dan MySQL bergantung pada kebutuhan spesifik project yang kita bangun, termasuk ukuran dan kompleksitas aplikasi, serta persyaratan keamanan dan portabilitas. Kesimpulan Dengan pembahasan ini kita dapat melihat bahwa dalam memilih sistem manajemen database (DBMS) untuk project aplikasi atau web, perlu kita pertimbangkan berbagai faktor seperti arsitektur, dukungan tipe data, keamanan, dan skalabilitas. SQLite, dengan pendekatan tanpa server dan fokus pada portabilitas, cocok untuk project kecil yang memerlukan penerapan cepat dan tidak memerlukan multiakses. Di sisi lain, MySQL, dengan arsitektur client-server dan dukungan multiakses yang kuat, lebih sesuai untuk aplikasi web skala besar yang memerlukan pengelolaan transaksi yang kompleks dan tingkat keamanan yang tinggi. Kesimpulannya, pemilihan antara SQLite dan MySQL tergantung pada kebutuhan spesifik project, dan kita perlu mempertimbangkan karakteristik dan persyaratan project dengan cermat sebelum membuat keputusan. Untuk pembahasan lanjut mengenai database terutama MySQL sebagai salah satu DBMS, kamu bisa mengikuti rekomendasi Kelas Online SQL for Beginners: Learn SQL using MySQL and Database Design | BuildWithAngga untuk mendalami MySQL atau kamu dapat mengikuti Kelas Online Full-Stack Laravel: Forum Web App (Complete Guide 2024) | BuildWithAngga jika kamu tertarik dengan penerapan MySQL dalam sebuah project.