flash sale
hamburger-menu

Tips Code

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Mengenal Responsive dan Adaptive Apps di Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Responsive dan Adaptive Apps di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Responsive dan Adaptive Apps di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Responsive dan Adaptive Apps di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Responsive dan Adaptive Apps? Responsive Responsive adalah kemampuan aplikasi Flutter dalam merespon adanya perubahan ukuran UI pada tampilan layar. Perubahan ukuran UI mengikuti pada device yang digunakan saat merespon ukuran UI pada tampilan layar, contohnya seperti Portrait, Landscape, dan ukuran layar yang lebih besar. Kebanyakan developer menggunakan widget ini pada MediaQuery, LayoutBuilder, Flexible Widget, Expanded, dan lainnya. Contoh Responsive pada penggunaan widget MediaQuery: Widget build(BuildContext context) { final screenWidth = MediaQuery.of(context).size.width; if (screenWidth > 600) { // Berfungsi untuk menampilkan tata letak yang berbeda untuk layar yang lebih besar return DesktopLayout(); } else { return MobileLayout(); } } Tambahan untuk teman-teman: Penggunaan MediaQuery ini digunakan untuk membuat desain yang berdasarkan dengan ukuran. sehingga dengan adanya MediaQuery dapat membuat bagian pada UI dapat diatur sesuai dengan ruang yang tersedia. Contoh Responsive pada penggunaan widget Layout Builder: Widget build(BuildContext context) { return LayoutBuilder( builder: (context, constraints) { if (constraints.maxWidth > 600) { return WideLayout(); } else { return NarrowLayout(); } }, ); } Tambahan untuk teman-teman: Penggunaan LayoutBuilder dapat membuat tata letak menjadi lebih baik dan responsif dan disesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. 2. Adaptive Adaptive adalah kemampuan aplikasi Flutter dalam menyesuaikan tata letak dan desain yang disesuaikan dengan platform atau perangkat yang digunakan oleh pengguna aplikasi. Pengguna IOS akan mendapatkan tampilan aplikasi yang sesuai dengan perangkat IOS, sedangkan pengguna Android akan mendapatkan tampilan aplikasi yang sesuai dengan perangkat Android. Flutter juga menyediakan widget platform yang dapat digunakan oleh developer dalam mengembangkan aplikasi. Cupertino untuk IOS dan Material untuk Android. Contoh Adaptive pada penggunaan widget platform: import 'dart:io'; import 'package:flutter/cupertino.dart'; import 'package:flutter/material.dart'; Widget build(BuildContext context) { return Platform.isIOS ? CupertinoButton(child: const Text('iOS Button'), onPressed: () {}) : ElevatedButton(child: const Text('Android Button'), onPressed: () {}); } Kesimpulan Dengan kita menggunakan responsive dan adaptive pada aplikasi Flutter, kita dapat membuat aplikasi Flutter menjadi lebih baik dan dapat digunakan di semua perangkat, tanpa perlu memikirkan ukuran layar yang berbeda dan tampilan UI menjadi tidak sesuai. Aplikasi yang kita buat juga dapat berjalan dengan baik di semua platform tanpa terkecuali. sehingga dengan adanya kombinasi antara responsive dan adaptive akan sangat membantu kita dalam mengembangkan aplikasi Flutter yang optimal. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension di BuildWithAngga

Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Dart Frog? Dart Frog adalah sebuah package dari ekosistem Dart yang memiliki fungsi untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi server-side atau backend dengan Dart. Dart Frog dikenal juga sebagai package yang memiliki cara yang cepat, efisien, dan mudah untuk mengembangkan API, layanan web, atau aplikasi backend lainnya yang menggunakan Dart. Berbagai macam fitur-fitur yang dimiliki Dart Frog, seperti routing, middleware, autentikasi, dan integrasi database. Cara Instalasi Dart Frog Persiapan sebelum menginstall Dart Frog Pastikan sebelum menginstall Dart Frog, kita sudah menginstall Dart SDK. Dart Frog membutuhkan Dart versi ≥3.0.0 <4.0.0. Berikut cara untuk melihat versi Dart: dart --version 2. Instalasi Dart Frog Dart Frog membutuhkan Command Prompt atau Terminal yang ada pada Visual Studio Code. Kemudian kita perlu menjalankan perintah sebagai berikut: dart pub global activate dart_frog_cli 3. Membuat Proyek Dart Frog Setelah berhasil menginstall Dart Frog, Kita dapat membuat proyek baru dengan cara menjalankan perintah sebagai berikut: dart_frog create my_project 4. Menjalankan Server Pengembangan Menjalankan server pengembang ini ditujukan untuk kita dapat mengakses aplikasi web yang kita kembangkan melalui browser di alamat yang ada pada Dart Frog pada terminal contohnya seperti (http://localhost:8080). cd my_project dart_frog dev Kesimpulan Setelah belajar cara menginstall Dart Frog. Kita jadi lebih mengetahui apa itu Dart Frog yang dikenal oleh berbagai developer sebagai package yang memiliki cara yang cepat, efisien, dan mudah untuk mengembangkan API, layanan web, atau aplikasi backend lainnya yang menggunakan Dart. Berbagai macam fitur-fitur yang dimiliki Dart Frog, seperti routing, middleware, autentikasi, dan integrasi database. Kemudian utuk instalasi Dart Frog juga tergolong mudah, teman-teman hanya perlu memastikan apakah sudah menginstall Dart SDK sebelumnya, lalu install Dart Frog dengan menjalankan perintah di Command Prompt atau Visual Studio Code. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter di BuildWithAngga

Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Image Widget? Image Widget adalah widget yang manfaatnya untuk menampilkan gambar di dalam aplikasi. Widget ini biasanya digunakan oleh developer yang ingin menampilkan gambar melalui berbagai sumber, seperti Image Widget bisa diaplikasikan melalui assets lokal yang ada didalam aplikasi, melalui jaringan dengan URL (Network), maupun file dari developer. Jenis-jenis penggunaan Image Widget di Flutter: Assets Assets dapat memungkinkan developer untuk menampilkan gambar melalui folder assets yang kita buat untuk aplikasi Flutter. Untuk menampilkan gambar dari assets lokal, teman-teman bisa menambahkan code ini: Image( image: AssetImage('assets/images/image01.jpg'), ) Tambahan untuk teman-teman: Setelah menambahkan image pada folder assets, perlu dipastikan untuk menambah asset image-nya pada pubspec.yaml 2. Network Network dapat memungkinkan developer untuk menampilkan gambar melalui URL, dan Network ini merupakan bagian dari ‘Image’ dari class ‘NetworkImage’. Untuk menampilkan gambar dari URL, teman-teman bisa menambahkan code ini: Image.network( 'https://www.example.com/image.jpg', ) Tidak hanya itu, dengan kita menambahkan image widget didalam aplikasi yang kita buat. Kita juga dapat menambahkan atribut fit yang berguna untuk menentukan tempat gambar yang kita tampilkan pada widget, antara lain: BoxFit.cover : Gambar yang ditampilkan akan diatur sepenuhnya untuk menutupi area kontainer, dengan tambahan tidak mengubah bentuk dari aspek rasio.BoxFit.fill : Gambar yang ditampilkan akan diatur untuk mengisi secara penuh kontainer, dengan tambahan akan menyebabkan distorsi pada aspek rasio gambar.BoxFit.contain : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan area di dalam kontainer dengan tambahan aspek rasio dipertahankan tanpa melebihi area kontainer.BoxFit.width : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan sesuai lebar dari kontainer, dengan tambahan aspek rasio tetap akan dipertahankan.BoxFit.height : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan sesuai tinggi dari kontainer, dengan tambahan aspek rasion akan dipertahankan.BoxFit.none : Gambar yang ditampilkan tidak diubah ukurannya, sehingga gambar akan lebih besar dari kontainer dan bagian yang tidak dimuat akan terpotong.BoxFit.scaleDown : Gambar yang ditampilkan akan diperkecil sehingga dapat memuat dengan area kontainer, dengan tambahan tidak akan diperbesar jika lebih kecil dari kontainer. Contoh penggunaan Image Widget : import 'package:flutter/material.dart'; void main() => runApp(const MyApp()); class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text('Latihan Image Widget'), ), body: Center( child: Image.network( 'https://picsum.photos/200/300', width: 200, height: 300, fit: BoxFit.cover, ), ), ), ); } } Output Image Widget : Kesimpulan Image Widget di Flutter ini mempunyai manfaat untuk menampilkan gambar dalam aplikasi mobile yang kita buat. Penggunaan image widget ini memungkinkan kita untuk menampilkan gambar dari berbagai sumber seperti assets, URL gambar yang ada di internet, hingga gambar dari file penyimpanan perangkat. Dengan menggunakan image widget di Flutter, kita dapat mengontrol dengan baik terhadap pengembangan aplikasi yang kita buat dalam menampilkan gambar dari berbagai sumber, sehingga dapat membuat pekerjaan kita menjadi lebih fleksibel dan aplikasi pun berjalan dengan sesuai dengan yang kita inginkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter di BuildWithAngga

Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu ListTile? ListTile adalah salah satu widget yang digunakan oleh Flutter Developer untuk mengembangkan aplikasi Flutter. ListTile mempunyai manfaat untuk membuat list yang berisi widget yang dapat membentuk sebuah daftar contohnya aplikasi layanan perpesanan instan. Widget utama pada ListTile: Title : Widget yang digunakan untuk membantu menampilkan judul dari item.Subtitle : Widget ini digunakan untuk menampilkan teks tambahan yang letaknya ada di bawah judul.Leading : Widget yang digunakan untuk menampilkan elemen di sebelah kiri item yang fungsinya adalah untuk menampilkan gambar atau avatar pada item.Trailing : Widget ini digunakan untuk menampilkan informasi waktu maupun angka yang dibutuhkan pada item. Manfaat ListTile dalam pengembangan aplikasi mobile: Widget ini dapat membantu developer untuk menampilkan tampilan item yang sama dan kompleks.Widget ini digunakan untuk mendukung fungsi interaksi antar pengguna, seperti mengembangkan aplikasi layanan perpesanan instan dan sebagainya.Developer dapat mengembangkan aplikasi dengan sangat mudah tanpa perlu mengatur setiap item dengan manual. Contoh penggunaan ListTile: import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text("BuildWithAngga"), ), body: ListView( children: const [ ListTile( title: Text("Nasrullah Firmansyah"), subtitle: Text("Yuk belajar Flutter di BuildWithAngga!"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.40"), ), Divider( color: Colors.black, ), ListTile( title: Text("Timbul Pradana"), subtitle: Text("Seru banget belajar Flutter di BuildWithAngga!"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.30"), ), Divider( color: Colors.black ), ListTile( title: Text("Heryanto Gunarto"), subtitle: Text("Kenapa ga dari dulu sih kenalin BuildWithAngga? HUHUHU"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.20"), ), Divider( color: Colors.black ), ListTile( title: Text("Ozy Waskita"), subtitle: Text("Info dong belajar Flutter yang lengkap?"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.15"), ), Divider( color: Colors.black ), ListTile( title: Text("Pranata Pradipta"), subtitle: Text("Belajar Flutter di BuildWithAngga lengkap banget sih!"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.00"), ) ], ), ), ); } } Tambahan untuk teman-teman : Divider dapat membantu menampilkan daftar item yang lebih terstruktur dengan membentuk garis pemisah.contentPadding dapat membantu untuk mengatur jarak baris horizontal dan vertikal pada setiap item. Sehingga item dapat terlihat lebih rapi. (Opsional)onTap dapat membantu untuk menambahkan fungsi item ketika di tap, contohnya seperti masuk ke chat room yang ada pada item. Output ListTile: Kesimpulan ListTile merupakan salah satu widget yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi antarmuka. Dengan menggunakan ListTile, developer dapat dengan mudah membuat desain antarmuka yang lebih menarik, dan interaktif. Penggunaan ListTile ini dapat membantu kita mengembangkan aplikasi mobile yang kita buat, sehingga dapat memberikan pengalaman yang baik pada pengguna dalam menggunakan aplikasi yang kita kembangkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas 5 Extensions Visual Studio Code untuk Flutter Developer Part 2 di BuildWithAngga

5 Extensions Visual Studio Code untuk Flutter Developer Part 2

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 5 Extensions Visual Studio Code Untuk Flutter Developer | Part 2. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membahas 5 Extensions Visual Studio Code Untuk Flutter Developer | Part 1. Selanjutnya kita akan membahas kembali extension Visual Studio Code apa saja yang dapat membantu Flutter Developer. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Extension Visual Studio Code adalah program tambahan yang berfungsi untuk menambahkan fitur baru pada pembuatan kode di Visual Studio Code. Tidak hanya itu, manfaat yang bisa dirasakan ketika developer menggunakan extension Visual Studio Code pun juga banyak antara lain : Membantu untuk dukungan pada bahasa pemrograman baruMeningkatkan fungsionalitas bahasa pemrograman yang ada di Visual Studio CodeMembantu menjawab permasalahan dalam pengembangan perangkat lunakMenyesuaikan tampilan dan menambahkan fitur pada perangkat lunak yang dikembangkan Extension yang tersedia pada Visual Studio Code ini bisa dibilang cukup banyak, karena extension ini dibuat oleh seluruh komunitas pengembang Visual Studio Code, dan tersedia secara gratis untuk diunduh sesuai kebutuhan masing-masing developer. Tata Cara Menginstal Ekstensi Visual Studio Code : Buka Visual Studio Code.Pada bagian kiri Visual Studio Code, terdapat ikon Extensions.Cari extension yang ingin kamu instal dengan menggunakan fitur pencarian.Klik tombol install. Berikut 5 Extension Untuk Flutter Developer : Dart Dart adalah alat tambahan yang digunakan Flutter Developer untuk meningkatkan fungsi dari Visual Studio Code yang dapat mengembangkan Flutter dengan pengembangan bahasa Dart. Fitur-fitur yang disediakan sangat beragam yaitu mampu memberikan warna yang berbeda pada elemen syntax, membantu untuk memperbaiki permasalahan dalam kode yang kita buat (Debugging), serta dapat mengubah fungsi dari kode tersebut ke fungsi lainnya (Refactoring). 2. Flutter Intl Flutter Intl adalah extension yang dapat membantu kita untuk membuat aplikasi yang kita kembangkan dapat berjalan di berbagai macam bahasa, extension ini seperti pustaka Dart yang memiliki fitur seperti menerjemahkan aplikasi dengan bahasa tertentu, mempermudah proses lokalisasi yang membuat aplikasi kamu dapat digunakan dimanapun, dan sebagai tambahan untuk menambahkan widget terjemahan pada aplikasi kamu. 3. Remove Comments Pada artikel part 1 sebelumnya, kita sudah membahas tentang Better Comments yang dapat membantu kita untuk menambahkan komentar pada baris kode. Remove Comments merupakan alat tambahan yang fungsinya berbalik dengan Better Comments, alat ini dapat memudahkan kita untuk menghapus komentar yang ada pada baris kode. Fitur-fiturnya juga beragam dapat menghapus semua komentar, menghapus komentar berdasarkan jenis, menghapus komentar berdasarkan teks. Biasanya alat ini digunakan oleh developer untuk menghapus komentar bawaan yang ada pada baris kode. sehingga dapat mempermudah dan merapikan baris kode yang kita buat. Setelah menggunakan Remove Comments: 4. JSON to Dart JSON to Dart Model merupakan alat tambahan yang dapat membantu kita untuk membuat model Dart dari string JSON. Extension ini dapat membantu meningkatkan kinerja dan menghemat waktu, karena dengan menggunakan extension ini dapat menghasilkan secara otomatis kode boilerplate yang diperlukan untuk kita dapat mengubah JSON ke model Dart. 5. VS Code - Icons Extension ini merupakan salah satu extension yang paling populer di Visual Studio Code. Dengan kita menambahkan extension ini pada Visual Studio Code, alat ini akan menambahkan ikon pada file dan folder yang ada di menu explorer Visual Studio Code. Sehingga dapat membantu developer untuk mengenal jenis file dan folder dengan mudah. Kesimpulan Beberapa extension di atas merupakan extension yang banyak digunakan oleh Flutter Developer untuk mempermudah kinerja para developer. Dengan adanya extension seperti Dart, Flutter Intl, Remove Comments, JSON to Dart Model, dan VS Code - Icons. Dapat menambah produktivitas kita dalam belajar mengembangkan aplikasi mobile juga, sehingga kita tidak ragu lagi dalam menjawab semua permasalahan yang ada di Flutter. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas 5 Extensions Visual Studio Code untuk Flutter Developer Part 1 di BuildWithAngga

5 Extensions Visual Studio Code untuk Flutter Developer Part 1

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 5 Extensions Visual Studio Code Untuk Flutter Developer | Part 1. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan bagian pertama artikel ini, kita akan membahas 5 Extensions Visual Studio Code Untuk Flutter Developer | Part 1. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Extensions Visual Code? Extension Visual Studio Code adalah program tambahan yang berfungsi untuk menambahkan fitur baru pada pembuatan kode di Visual Studio Code. Tidak hanya itu, manfaat yang bisa dirasakan ketika developer menggunakan extension Visual Studio Code pun juga banyak antara lain : Membantu untuk dukungan pada bahasa pemrograman baru.Meningkatkan fungsionalitas bahasa pemrograman yang ada di Visual Studio Code.Membantu menjawab permasalahan dalam pengembangan perangkat lunak.Menyesuaikan tampilan dan menambahkan fitur pada perangkat lunak yang dikembangkan. Extension yang tersedia pada Visual Studio Code ini bisa dibilang cukup banyak, karena extension ini dibuat oleh seluruh komunitas pengembang Visual Studio Code, dan tersedia secara gratis untuk diunduh sesuai kebutuhan masing-masing developer. Tata Cara Menginstal Ekstensi Visual Studio Code : Buka Visual Studio Code.Pada bagian kiri Visual Studio Code, terdapat ikon Extensions.Cari extension yang ingin kamu instal dengan menggunakan fitur pencarian.Klik tombol install. Berikut 5 Extension Untuk Flutter Developer : Flutter Sebelum kamu membuat aplikasi mobile. Perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum kamu memulai untuk membuat aplikasi mobile dengan Flutter. Extension Flutter ini adalah penyedia bahasa maupun perlengkapan kode untuk Dart dan Flutter, serta debugging dan peluncuran aplikasi Flutter. void main() => runApp(MyApp()); 2. Error Lens Error Lens adalah extension yang dapat membantu kita untuk mendeteksi permasalahan pada baris kode yang kita buat. Sehingga kita dapat menyelesaikan error dan memperbaikinya dengan cepat. Error Lens ini akan menampilkan permasalahan di sebelah baris kode yang bermasalah. 3. Better Comments Better Comments dapat membantu kita dalam memberikan komentar pada baris kode yang kita buat. Fitur yang disediakan pun juga banyak seperti Highlighting syntax, tag komentar yang lengkap, folding dan bisa menambahkan emoji pada komentar. Sehingga dengan adanya fitur yang disediakan Better Comments dapat membantu kita dalam meningkatkan kualitas kode. 4. Flutter Tree Flutter Tree banyak digunakan oleh developer untuk mengembangkan aplikasi mobile-nya. Dengan adanya Flutter Tree, dapat membantu kita untuk memvisualisasikan widget tree dengan satu baris syntax. Selain itu Flutter Tree dapat menemukan serta memperbaiki bug yang ada pada widget tree. Sehingga dapat membantu kamu dalam mempercepat proses pembuatan aplikasi mobile. 5. Pubspec Assist Sesuai dengan nama extension-nya, kegunaan dari extension ini adalah untuk mengelola file pubspec.yaml dalam proyek kita. Fitur yang disediakan seperti menambahkan dependensi, memperbarui dependensi, format dan validasi file pubspec.yaml, serta mencari beberapa library yang ditambahkan pada file pubspec.yaml. Namun perlu diperhatikan ketika nama di library tidak sesuai, maka Pubspec Assist tetap akan membaca nama yang sesuai dengan library. Kesimpulan Beberapa extension di atas merupakan extension yang banyak digunakan oleh Flutter Developer untuk mempermudah kinerja para developer. Dengan adanya extension ini dapat menambah produktivitas kita dalam belajar mengembangkan aplikasi mobile juga, sehingga kita tidak ragu lagi dalam menjawab semua permasalahan yang ada di Flutter. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Mengenal ListView: Widget Untuk Menampilkan Daftar Item Pada Flutter di BuildWithAngga

Mengenal ListView: Widget Untuk Menampilkan Daftar Item Pada Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu ListView : Widget Untuk Menampilkan Daftar Item Pada Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Apa itu ListView? ListView adalah widget yang digunakan untuk membantu developer dalam menampilkan daftar item dalam aplikasi. Widget ini dibuat untuk memungkinkan developer untuk menampilkan item secara horizontal maupun vertikal, widget ini juga dapat digunakan untuk menampilkan data dalam jumlah yang besar, contohnya seperti kontak, etalase produk, daftar berita, dan lain sebagainya. Jenis dan Langkah Membuat ListView: ListView ListView adalah jenis yang digunakan untuk menampilkan daftar item yang dibuat menjadi vertikal dan horizontal. Contoh ListView : import 'package:flutter/material.dart'; void main() => runApp(MaterialApp( theme: ThemeData( primaryColor: Colors.blue, ), home: MainApp(), )); class MainApp extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( appBar: AppBar( title: Text("BuildWithAngga"), ), body: ListView( children: <Widget>[ Padding( padding: EdgeInsets.all(8.0), child: Text("Latihan Flutter 1"), ), Padding( padding: EdgeInsets.all(8.0), child: Text("Latihan Flutter 2"), ), Padding( padding: EdgeInsets.all(8.0), child: Text("Latihan Flutter 3"), ), Padding( padding: EdgeInsets.all(8.0), child: Text("Latihan Flutter 4"), ), Padding( padding: EdgeInsets.all(8.0), child: Text("Latihan Flutter 5"), ), ], ), ); } } Tambahan untuk teman-teman : Children : Properti yang digunakan untuk daftar isi yang akan ditampilkan pada ListViewPadding : Properti yang digunakan untuk memberikan jarak atau menambahkan ruang kosong antara konten ListView. Output ListView : 2. ListView.Builder ListView.builder merupakan jenis yang lebih dinamis dibanding ListView biasa, karena konsep sebenarnya hampir mirip seperti RecyclerView di Android, pertama membuat view holder kemudian data yang ditampilkan berbentuk collection. Contoh ListView.builder: import 'package:flutter/material.dart'; void main() => runApp(const MyApp()); class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({Key? key}) : super(key: key); // This widget is the root // of your application. @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( title: "ListView.builder", theme: ThemeData(primarySwatch: Colors.blue), debugShowCheckedModeBanner: false, // home : new ListViewBuilder(), NO Need To Use Unnecessary New Keyword home: const ListViewBuilder()); } } class ListViewBuilder extends StatelessWidget { const ListViewBuilder({Key? key}) : super(key: key); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( appBar: AppBar(title: const Text("BuildWithAngga")), body: ListView.builder( itemCount: 5, itemBuilder: (BuildContext context, int index) { return ListTile( leading: const Icon(Icons.list), trailing: const Text( "BWA", style: TextStyle(color: Colors.blue, fontSize: 15), ), title: Text("Latihan Flutter $index")); }), ); } } Output ListView.Builder: 3. ListView.separated ListView.separated adalah jenis ListView yang digunakan untuk membuat daftar item memiliki garis pemisah di antara daftar item. Sehingga dengan adanya garis pemisah ListView.separated membuat desain daftar item menjadi lebih kompleks. Contohnya seperti setiap daftar item dibedakan dengan garis pemisah, warna latar belakang yang berbeda dengan daftar item, atau tambahan widget yang berbeda di antara daftar item. import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( title: 'Flutter Demo', home: Scaffold( body: ListView.separated( itemCount: 10, itemBuilder: (context, index) { return Text('Latihan Flutter $index'); }, separatorBuilder: (context, index) { return Divider(); }, ), ), ); } } Tambahan untuk teman-teman : Jika teman-teman ingin membuat daftar item dengan panjang yang lebih dinamis, teman-teman dapat menggunakan ListView.builder.ListView.separated membutuhkan separatorBuilder. Output ListView.separated: Kesimpulan ListView memiliki banyak manfaat untuk membantu developer dalam menampilkan daftar kontak, etalase produk, dan sebagainya. Selain itu, dengan ListView dapat membuat performa aplikasi menjadi lebih baik, ListView yang mudah untuk dikembangkan dan digunakan, serta ListView yang serbaguna. Sehingga penggunaan ListView, ListView.builder, ListView.separated tinggal disesuaikan dengan kebutuhan developer saat mengembangkan aplikasi mobile. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Kenapa Flutter Adalah Yang Terbaik Untuk Mengembangkan Aplikasi Mobile di BuildWithAngga

Kenapa Flutter Adalah Yang Terbaik Untuk Mengembangkan Aplikasi Mobile

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu kenapa Flutter adalah yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi mobile? Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Flutter adalah cross-platform framework yang dibuat oleh Google. Framework ini dibuat untuk memudahkan developer dalam membuat aplikasi mobile dengan satu basis kode yang bisa digunakan di berbagai platform seperti Android, iOS, serta Web/Desktop. Flutter juga dikenal sebagai framework yang memiliki kerangka yang cepat dalam mengembangkan aplikasi mobile. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas sebenarnya kenapa Flutter menjadi yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi mobile? Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter mampu membuat aplikasi mobile di Berbagai Platform Keunggulan utama dari Flutter ini bisa kita langsung rasakan loh, seperti kita bisa menghemat waktu dan tenaga, menghemat pengeluaran untuk mengembangkan sebuah aplikasi mobile, serta merawat aplikasi mobile dengan mudah. Semua itu bisa kita rasakan di Flutter. Kok bisa? karena Flutter merupakan framework yang bisa membuat developer dapat mengembangkan aplikasi mobile di berbagai platform, contohnya Android, iOS, dan Web/Desktop. Hal inilah yang membuat banyak developer akhirnya jatuh hati kepada Flutter untuk membantu mengembangkan aplikasi mobile dengan satu basis kode. 2. Flutter mempunyai kecepatan yang sama dengan aplikasi Native Meskipun Flutter bisa digunakan di berbagai platform seperti Android, iOS, dan Web/Desktop. Flutter tetap mempunyai performa yang tidak kalah cepatnya dengan aplikasi Native, karena Flutter memiliki satu basis kode yang sifatnya bukan menjadi jembatan antara aplikasi dan platform. Sehingga Flutter dapat berjalan dengan cepat dan responsif seperti aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Native yang menggunakan Java/Kotlin untuk android dan Swift/Objective-c untuk iOS. 3. Hot Reload = Speed up the development process! Fitur Hot Reload yang dimiliki Flutter ini merupakan fitur yang dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasinya. Kok bisa fitur Hot Reload di Flutter se-efektif itu? Karena fitur ini memungkinkan pengembang untuk melihat perubahan yang sedang developer kembangkan, langsung dari aplikasinya tanpa perlu memakan waktu untuk memuat ulang aplikasi. Sehingga dengan adanya Hot Reload dapat membuat proses pengembangan menjadi lebih efektif. 4. Flutter itu gratis 100% Flutter adalah framework yang aman dan gratis. Artinya Flutter membuat developer tidak perlu membayar lisensi untuk menggunakan Flutter dalam mengembangkan aplikasi mobile. Sehingga Flutter dapat membuat developer bisa menghemat pengeluaran biaya untuk pengembangan aplikasi mobile. 5. Flutter memiliki komunitas dan ekosistem yang besar Flutter saat ini memiliki komunitas yang besar dan aktif, sehingga membuat ekosistem terus berkembang. Dukungan inilah yang membuat Flutter menjadi pilihan terbaik untuk pengembangan aplikasi mobile. Fitur-fitur pada Flutter terus dikembangkan yang tujuannya adalah untuk memperluas fungsi dari Flutter, sehingga harapannya Flutter dapat terus berkontribusi kepada developer untuk mengembangkan aplikasi mobile. “Flutter ini bisa mengembangkan aplikasi apa saja ya?” Pertanyaan inilah yang sering kita temukan ketika sebelum mengembangkan aplikasi mobile. Flutter sangat memberikan manfaat yang banyak untuk developer dengan segala fitur-fitur yang ada di Flutter. Sehingga Flutter terus menjadi pilihan developer di seluruh dunia untuk mengembangkan aplikasi mobile di berbagai platform. Aplikasi mobile itu meliputi : E-commerce Apps : Memilih Flutter untuk mengembangkan aplikasi e-commerce di berbagai platform, merupakan pilihan yang tepat. Karena dengan Flutter dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi e-commerce yang konsisten dan bekerja dengan baik di berbagai platform seperti Android, iOS dan Web/Desktop.Social Media Apps : Flutter juga memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi media sosial dengan cara membuat aplikasi yang baik dari segi interaktif dan dapat menarik pengguna untuk menggunakan aplikasi media sosial yang dibuat.Gaming Apps : Flutter juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi game yang sederhana. Karena Flutter memiliki performa yang tinggi serta kecepatan dalam rendering menjadikan Flutter sebagai pilihan yang baik untuk mengembangkan aplikasi game yang sederhana.Productivity Apps : Flutter juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi pembuatan daftar, pencatatan informasi yang penting. Karena fitur serta widget yang disediakan Flutter, mampu membuat developer mengembangkan aplikasi yang ramah dan kaya akan fitur yang memudahkan pengguna.Enterprise Apps : Flutter juga dapat membantu perusahaan loh! Flutter biasanya dibuat untuk manajemen hubungan pelanggan atau Customer Relationship Management ****(CRM) dan perencanaan sumber daya perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP). Kesimpulan Itulah mengapa pada saat ini, developer lebih memilih menggunakan Flutter sebagai alat untuk mengembangkan aplikasi mobile-nya. Pertama dari Flutter yang dapat digunakan di berbagai jenis platform, Flutter yang kecepatannya sama dengan aplikasi Native, Fitur Hot Reload yang membuat developer makin jatuh cinta, Flutter yang bebas dari biaya, dan ekosistem Flutter yang besar. Menjadikan Flutter yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi mobile. Kemudian Flutter juga dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai jenis aplikasi yang tujuannya adalah untuk mempermudah pengguna melalui fitur-fitur yang dibuat menggunakan Flutter. Sehingga membuat developer tidak perlu pusing, takut dan khawatir akan pengembangan aplikasinya. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Mengenal Stateless dan Stateful Widget pada Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Stateless dan Stateful Widget pada Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu mengenal Stateless dan Stateful Widget pada Flutter Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Apa itu Stateless dan Stateful? Stateless Widget adalah widget yang mempunyai sifat tidak akan berubah, ketika disebabkan oleh interaksi user maupun variabel dan nilai yang ditemukan. Stateful Widget adalah widget yang mempunyai sifat dinamis. Widget dapat berubah dengan adanya interaksi user maupun variabel dan nilai yang ditemukan. Bagaimana cara kerja Stateless dan Stateful? Proses stateless dan stateful sebenarnya hampir sama, yang membedakan antara keduanya adalah setelah proses dari Constructor menuju Build. Constructor adalah tahapan awal yang fungsinya untuk membuat setiap state dengan keadaan yang ingin diterapkan, kemudian Build yang merupakan tahap dimana semua widget dan state dibangun ke UI (User Interface). Lalu apa yang membedakan antara keduanya? Nah pada stateful widget sebelum masuk ke tahapan Build ada namanya Internal State, tahapan ini merupakan tahap untuk proses penambahan state atau perubahan data. Ketika Internal State disebabkan oleh UI, maka sistem akan melakukan re-render tampilan dari widget awal. Bagaimana cara penerapan Stateless dan Stateful Widget pada Flutter? Contoh penerapan Stateless Widget : import 'package:flutter/material.dart'; void main() => runApp(MyApp()); class MyApp extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( title: 'Flutter Demo', theme: ThemeData( primarySwatch: Colors.blue, ), home: Scaffold( body: Center( child: Text("BuildWithAngga"), ), ), ); } } class Heading extends StatelessWidget { final String text; Heading({this.text}); @override Widget build(BuildContext context){ return Text( text, style: TextStyle( fontSize: 24.0, fontWeight: FontWeight.bold, ), ); } } Contoh penerapan Stateful Widget : import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(MyApp()); } class MyApp extends StatefulWidget { @override _MyAppState createState() => _MyAppState(); } class _MyAppState extends State { int _angka = 1; void _increment(){ setState(() { _angka += 1; }); } @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( title: 'Flutter Demo', debugShowCheckedModeBanner: false, home: Scaffold( floatingActionButton: FloatingActionButton( child: Icon(Icons.add), onPressed: ()=>_increment(), ), appBar: AppBar( centerTitle: true, title: Text('Stateful Widget'), ), body: Center( child: Text('Angka : $_angka', style: TextStyle(fontSize: 30)), ), ) ); } } Tambahan untuk teman-teman : Perintah yang dapat merubah state adalah setState((){}) (Perintah ini tidak dapat digunakan pada Stateless Widget).Proses Increment pada contoh dapat menambah objek. Misalnya dengan melakukan interaksi pada tombol, maka akan menambahkan angka pada tampilan. Kesimpulan Mana yang lebih baik antara stateless dan stateful? Semuanya kembali lagi pada fungsi dan penggunaan oleh developer yang mengembangkan aplikasi mobile. Karena peranan yang diberikan pada stateless dan stateful, sama-sama memiliki kelebihan dan fungsinya. Pada stateful contohnya dapat memberikan animasi widget sehingga dapat merubah tampilan UI, namun perlu diketahui semakin banyak widget yang di re-render pada aplikasi maka diperlukan performance yang sesuai dengan apa yang ditampilkan pada stateful widget di aplikasi mobile. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Cara Membuat Gradient Button di Flutter di BuildWithAngga

Cara Membuat Gradient Button di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Cara Membuat Gradient Button di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Apa itu Gradient Button? Gradient Button adalah tombol gradasi yang memberikan efek warna pada tombol agar tombol dapat terlihat menarik dan menjadi lebih indah. Tombol ini dapat membantu melakukan tugas-tugas tertentu seperti membantu menavigasi dari halaman satu ke halaman yang lain, tombol sebagai masuk ke halaman utama, Tombol sebagai Sign up atau Sign in, dan masih banyak lagi. Dalam Flutter, tombol gradasi ini merupakan package yang memberikan banyak manfaat seperti meningkatkan estetika dan daya tarik UI aplikasi dan membantu menyampaikan makna maupun informasi tertentu pada aplikasi. Cara membuat Gradient Button pada Flutter : Source : https://dribbble.com/quanhth Langkah Pertama : Membuat project baru di Visual Studio Code Langkah Kedua : Menambahkan Material Package dan RunApp yang berfungsi untuk memanggil aplikasi yang kita buat. import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(RunMyApp()); } Langkah Ketiga : Selanjutnya kita perlu membuat stateless widget pada RunMyApp untuk mengembalikan fungsi dari widget MaterialApp yang dapat membantu kita untuk bisa mengatur tema dan lain-lain. class RunMyApp extends StatelessWidget { const RunMyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( } } Langkah Keempat : Menambahkan scaffold widget yang berisi AppBar dan Body. AppBar ini mempunyai fungsi untuk memberikan judul pada AppBar. return Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text('Gradient Button'), ), Langkah Kelima : Pada Body di bagian scaffold, berisi BoxDecoration yang merupakan bagian gradasi yang dibutuhkan. Kemudian LinearGradient yang merupakan bagian untuk menunjukkan efek dari warna yang kita buat, dan Child yang merupakan bagian container yang berisi Elevated Button berfungsi sebagai tombol. import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); // This widget is the root of your application. @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( title: 'Flutter Demo', theme: ThemeData( primarySwatch: Colors.blue, ), home: const MyHomePage(), ); } } class MyHomePage extends StatelessWidget { const MyHomePage({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text('Gradient Button'), ), body: Center( child: ElevatedButton( onPressed: () {}, style: ElevatedButton.styleFrom( padding: const EdgeInsets.all(0), shape: RoundedRectangleBorder( borderRadius: BorderRadius.circular(10))), child: Ink( decoration: BoxDecoration( gradient: const LinearGradient( colors: [Colors.cyan, Colors.green]), borderRadius: BorderRadius.circular(10)), child: Container( width: 120, height: 40, alignment: Alignment.center, child: const Text( 'Gradient Button', )))))); } } Output : Kesimpulan Gradient Button merupakan widget yang dapat memungkinkan kamu untuk menambahkan efek gradasi warna yang halus pada tombol aplikasi kamu. Sehingga dengan kamu menambahkan Gradient Button ini dapat membantu kamu membuat aplikasi kamu menjadi lebih menarik dan profesional. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.